Didi Haryono Dorong Prestasi Olahraga Kalbar Melalui Pembinaan Atlet Muda
Kalbar | Minggu, 17 November 2024
Calon Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 1, Didi Haryono menyerahkan piala kepada juara Youth Futsal Championship (Foto: Tim Media Midji-Didi)
Kalbar | Minggu, 17 November 2024
Lokal
PIFA, Lokal - Sejumlah mahasiswa dari Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak telah berhasil menciptakan inovasi produk kecantikan yang ramah lingkungan. Tim yang terdiri dari Niko Kevin (Jurusan Kimia), Bella Apriani (Pendidikan Geografi), Husin (Kehutanan), dan Chindy Patricia (Kimia), dengan bimbingan dosen Siti Puji Lestariningsih S.Si., M.Sc., mengembangkan sabun alami berbahan dasar biji Tengkawang, dengan merek "Lushorea". Lushorea tidak hanya menonjolkan potensi alami dari bahan bakunya, tetapi juga memanfaatkan potensi biji Tengkawang yang melimpah di Kalimantan Barat. Tengkawang adalah tanaman endemik yang tumbuh subur di hutan tropis, khususnya di daerah Kapuas Hulu, Bengkayang, Sanggau, Sintang, dan Landak. Potensi ekonomi dari buah ini sangat signifikan, dengan produksi mencapai 350 ton di satu lokasi hutan adat. Kandungan senyawa fitokimia seperti tanin, saponin, flavonoid, alkaloid, dan fenol menjadikan Tengkawang bahan yang bernilai tinggi, baik untuk pangan maupun produk non-pangan. Sabun Lushorea dibuat dari minyak Tengkawang yang kaya akan lemak esensial, oleat, dan linoleat, yang memberikan kelembapan kulit serta bersifat antioksidan untuk melawan radikal bebas. Sabun ini juga diformulasikan dengan minyak zaitun untuk memberikan kelembapan ekstra, terutama pada kulit yang sangat kering. Selain itu, Lushorea menggunakan pewangi alami dari minyak serai yang memiliki manfaat mengurangi gatal-gatal dan melindungi kulit dari gigitan nyamuk. Keunggulan lain dari Lushorea adalah komitmennya terhadap lingkungan. Produk ini bebas dari SLS dan menggunakan kemasan ramah lingkungan tanpa plastik, menjadikannya pilihan yang lebih baik bagi konsumen yang peduli terhadap keberlanjutan. Dengan harga Rp15.000,00 per pcs, tim ini berharap Lushorea tidak hanya dikenal sebagai produk kecantikan lokal tetapi juga mampu memperluas jangkauan ke pasar internasional. Mereka juga memiliki visi untuk mengembangkan lebih banyak produk kecantikan berbasis Tengkawang di masa depan, serta berkontribusi pada pelestarian dan budidaya tanaman endemik ini. "Dengan membeli prodak lushorea , secara tidak langsung kalian telah memanfaatkan bahan alam dengan baik," kata Kevin. (ad)
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS - Timnas Indonesia masih berpeluang besar untuk meraih tiket ke Piala Dunia 2026 meski harus melalui perjuangan berat di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Hingga matchday keenam Grup C, Jepang memimpin klasemen dengan 16 poin, disusul Australia (7 poin), sementara Indonesia, Arab Saudi, Bahrain, dan China sama-sama mengoleksi 6 poin.Berdasarkan regulasi yang berlaku, dua tim teratas dari grup ini akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026. Sementara itu, tim peringkat ketiga dan keempat masih memiliki kesempatan melalui babak keempat kualifikasi. Lantas, bagaimana skenario yang bisa membuat Indonesia melangkah ke turnamen bergengsi tersebut? Berikut beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Melansir Beritain Bola, berikut skenarionya:Skenario 1: Indonesia Menang 3 Kali, Kalah 1 KaliJika Indonesia mampu mengalahkan Australia, Bahrain, dan China, tetapi kalah dari Jepang, maka skenario klasemen akhir bisa seperti ini:Jepang = 26 PoinIndonesia = 15 PoinAustralia = 13 PoinArab Saudi = 11 PoinChina = 9 PoinBahrain = 7 PoinDengan hasil ini, Indonesia menempati posisi kedua dan langsung memastikan tiket ke Piala Dunia 2026.2. Skenario 2: Indonesia Menang 2 Kali, Imbang 2 KaliJika skuad Garuda menang melawan Bahrain dan China, serta bermain imbang melawan Australia dan Jepang, maka klasemen akhir akan menjadi:Jepang = 22 PoinIndonesia = 14 PoinAustralia = 13 PoinArab Saudi = 11 PoinChina = 9 PoinBahrain = 8 PoinDengan perolehan 14 poin, Indonesia tetap berada di posisi kedua dan lolos langsung ke Piala Dunia 2026.3. Skenario 3: Indonesia Menang 2 Kali, Imbang 1 Kali, Kalah 1 KaliDalam skenario ini, Indonesia menang melawan Bahrain dan China, bermain imbang melawan Jepang, tetapi kalah dari Australia. Maka klasemen akhir diprediksi sebagai berikut:Jepang = 23 PoinIndonesia = 13 PoinAustralia = 12 PoinArab Saudi = 12 PoinChina = 10 PoinBahrain = 9 PoinHasil ini menempatkan Indonesia di posisi ketiga, yang berarti harus bertanding di babak keempat untuk tetap memiliki peluang ke Piala Dunia 2026.4. Skenario 4: Indonesia Menang 1 Kali, Imbang 3 KaliJika Indonesia hanya mampu menang melawan China dan bermain imbang dalam tiga laga lainnya, maka klasemen akhir akan terlihat seperti ini:Jepang = 24 PoinIndonesia = 12 PoinAustralia = 12 PoinArab Saudi = 12 PoinChina = 9 PoinBahrain = 8 PoinDengan perolehan poin yang sama dengan Australia dan Arab Saudi, Indonesia berpotensi finis di posisi ketiga atau keempat dan harus melanjutkan perjuangan ke babak keempat.Skenario 5: Indonesia Menang 2 Kali, Kalah 2 KaliJika Indonesia hanya menang melawan Bahrain dan China tetapi kalah dari Jepang dan Australia, maka klasemen akhir bisa menjadi:Jepang = 28 PoinIndonesia = 12 PoinAustralia = 12 PoinArab Saudi = 11 PoinChina = 9 PoinBahrain = 6 PoinDalam situasi ini, Indonesia memiliki poin yang sama dengan Australia, tetapi tetap harus menjalani babak keempat untuk menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026.Timnas Indonesia memiliki kans besar untuk lolos otomatis ke Piala Dunia 2026 jika mampu mengumpulkan minimal 14-15 poin di babak ketiga kualifikasi. Jika tidak, Garuda masih punya jalur melalui babak keempat. Semua akan bergantung pada performa tim dalam laga-laga krusial yang akan datang.
Politik
PIFA, Politik - Drama politik di Indonesia semakin memanas menjelang Pemilu 2024. Presiden Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, mengungkapkan keprihatinannya atas banyaknya "drama" yang terjadi dalam arena politik tanah air. Dalam peringatan hari lahir Golkar ke-59 pada Senin, 6 November 2023, Jokowi menyampaikan pesan bahwa pertarungan di Pilpres 2024 seharusnya melibatkan gagasan dan ide, bukan sekadar perasaan. Namun, dalam catatan politik terkini, drama terbesar terjadi dalam lingkaran keluarga Presiden. Putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi pusat perhatian. Gibran menciptakan gejolak dengan 'membelot' dari PDIP dan menerima tawaran Prabowo Subianto sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres). Drama dimulai dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batas usia minimal Capres-Cawapres, yang memberikan peluang bagi Gibran untuk maju sebagai Cawapres bersama Prabowo. Tak hanya itu, drama juga mewarnai keanggotaan Gibran di PDIP. Saat diusung oleh Golkar sebagai Cawapres Prabowo, Gibran masih tercatat sebagai kader PDIP. Namun, setelah proses panjang, Gibran resmi mengundurkan diri dari partai tersebut. Drama politik juga melibatkan Anwar Usman, adik ipar Jokowi, yang terlibat dalam pengusutan dugaan pelanggaran kode etik. Kasus ini muncul setelah MK memutuskan bahwa Capres-Cawapres di bawah usia 40 tahun boleh maju jika memiliki pengalaman sebagai kepala daerah, membuka pintu bagi Gibran untuk mendapatkan tiket sebagai bakal cawapres. Selain itu, isu kontroversial muncul dari Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, yang mengakui bahwa Gibran Rakabuming Raka telah 'dikuningkan' oleh Partai Golkar. Pengakuan ini merujuk pada penerimaan Golkar terhadap Gibran sebagai kader mereka. Semua elemen drama ini menggambarkan kepedulian dan ambisi yang terlibat di panggung politik nasional menjelang Pemilu 2024. (hs)