Media lokal Brasil melaporkan bahwa Yayasan Hind Rajab (HRF), organisasi advokasi pro-Palestina, telah mengajukan pengaduan pidana terhadap tentara tersebut, yang diketahui berada di Brasil sebagai turis. HRF menuduhnya terlibat dalam penghancuran rumah-rumah warga sipil di Gaza.

Pada Sabtu (4/1), pengadilan Brasil memerintahkan penyelidikan atas dugaan kejahatan perang itu. HRF juga menuding Israel membantu pelarian tentara tersebut untuk menghindari proses hukum serta berupaya menghilangkan bukti.

HRF telah menyerahkan lebih dari 500 halaman bukti, termasuk rekaman video dan data geolokasi, yang menunjukkan keterlibatan tentara itu dalam aksi penghancuran di Gaza. Sejumlah keluarga Palestina yang rumahnya hancur juga bergabung sebagai penggugat.

Kasus ini menjadi yang pertama di mana sebuah negara pihak Statuta Roma menerapkan ketentuannya secara independen tanpa bergantung pada Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Ketua HRF, Dyab Abou Jahjah, menyebutnya sebagai momen bersejarah yang bisa menjadi preseden bagi negara lain dalam menuntut pertanggungjawaban pelaku kejahatan perang.

HRF juga mengajukan pengaduan serupa di negara lain, termasuk terhadap atase militer Israel di Brussel dan seorang tentara Israel di Sri Lanka. Sementara itu, militer Israel dikabarkan telah mengimbau tentaranya untuk tidak bepergian ke luar negeri guna menghindari risiko penangkapan dan penyelidikan atas dugaan kejahatan perang di Gaza.