Telkom mendukung penuh digelarnya FGD Kolaborasi PPU Untan bersama Startup lokal, serta rencana Startup Academy PPU Untan. (Dok. PIFA/Rino Putradi)

PIFA, Lokal - Pengembangan dan Pengelolaan Usaha Universitas Tanjungpura (PPU Untan) menggelar Forum Group Discussion (FGD) dengan tema 'Kolaborasi' di ruang Galeri Literasi Digital Untan pada Kamis (20/7/2023).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk membuka pintu kolaborasi Galeri Literasi Digital Untan dengan civitas akademika dan pelaku usaha Kalimantan Barat (Kalbar).

Diskusi yang dipantik oleh Account Manager Telkom Kalbar Faris Rasyadi dan Direktur PT NETTA CODE INDONESIA Uray Tiar Fahrozy ini diikuti oleh puluhan orang yang terdiri dari Mahasiswa, Dosen, dan pelaku usaha Startup lokal Kalbar.

Ketua PPU Untan Dr. M. Irfani Hendri, SE, M.Si mengatakan bahwa Galeri Literasi Digital membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya bagi siapapun seperti, para pelaku start up lokal maupun kalangan civitas akademika.

"Intinya yang kita dorong adalah kolaborasi," kata Irfani saat membuka acara FGD Kolaborasi, Kamis.

Irfani berharap kolaborasi-kolaborasi yang terjalin akan membawa dampak positif bagi semua pihak.

"Tidak hanya untuk perkembangan Untan namun dapat berdampak pada ekonomi digital secara luas, khususnya kalbar." ungkapnya.

Tema 'Kolaborasi' sejalan dengan kegelisahan Uray Tiar Fahrozi. Sebagai salah satu senior pelaku Startup lokal, dirinya menyampaikan bahwa hingga saat ini 'ekosistem startup' di Pontianak masih belum memadai.

"Ekosistem Startup di Pontianak kurang" tegas Uray saat menjadi pemantik diskusi.

Untuk itu, kata Uray, Galeri Literasi Digital PPU Untan dapat menjadi solusi dengan menjadi ruang untuk menciptakan 'Ekosistem Startup' di Kalimantan Barat melalui metode kolaborasi. Dirinya menjelaskan bahwa sejumlah tantangan yang kerap dihadapi oleh pelaku startup di antaranya adalah terkait mindset, knowledge, financial literasi, legalitas, dan fasilitas.

Semua tantangan tersebut, kata Uray, bisa diatasi jika para pelaku startup melakukan kolaborasi untuk saling mendukung satu sama lain.

"Udah saatnya kolaborasi, gak bisa jalan sendiri-sendiri," katanya menegaskan.

Sementara itu, Faris Rasyadi selaku Account Manager Telkom Kalbar menekankan pentingnya berinovasi dalam menjalankan bisnis digital dan startup.

Dirinya mencontohkan perjalanan Telkom Indonesia yang selalu berinovasi dengan produk-produk yang disesuaikan dengan zaman mulai dari telepon rumah, speedy, hingga Indihome.

Menurutnya, prinsip inovasi tersebut sama dengan tantangan yang dihadapi para pelaku startup untuk selalu adaptif.
"Pola kerja di Telkom kurang lebih sama dengan teman-teman startup. harus adaptif." kata Faris. 

Saat diwawancarai, Faris mengaku pihak Telkom sangat mendukung kegiatan FGD tersebut, termasuk rencana diadakannya Startup Academy PPU Untan. Faris juga menyebut pihaknya berpeluang memberikan seed funding kepada startup yang dinilai layak mendapatkannya. (ad)

PIFA, Lokal - Pengembangan dan Pengelolaan Usaha Universitas Tanjungpura (PPU Untan) menggelar Forum Group Discussion (FGD) dengan tema 'Kolaborasi' di ruang Galeri Literasi Digital Untan pada Kamis (20/7/2023).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk membuka pintu kolaborasi Galeri Literasi Digital Untan dengan civitas akademika dan pelaku usaha Kalimantan Barat (Kalbar).

Diskusi yang dipantik oleh Account Manager Telkom Kalbar Faris Rasyadi dan Direktur PT NETTA CODE INDONESIA Uray Tiar Fahrozy ini diikuti oleh puluhan orang yang terdiri dari Mahasiswa, Dosen, dan pelaku usaha Startup lokal Kalbar.

Ketua PPU Untan Dr. M. Irfani Hendri, SE, M.Si mengatakan bahwa Galeri Literasi Digital membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya bagi siapapun seperti, para pelaku start up lokal maupun kalangan civitas akademika.

"Intinya yang kita dorong adalah kolaborasi," kata Irfani saat membuka acara FGD Kolaborasi, Kamis.

Irfani berharap kolaborasi-kolaborasi yang terjalin akan membawa dampak positif bagi semua pihak.

"Tidak hanya untuk perkembangan Untan namun dapat berdampak pada ekonomi digital secara luas, khususnya kalbar." ungkapnya.

Tema 'Kolaborasi' sejalan dengan kegelisahan Uray Tiar Fahrozi. Sebagai salah satu senior pelaku Startup lokal, dirinya menyampaikan bahwa hingga saat ini 'ekosistem startup' di Pontianak masih belum memadai.

"Ekosistem Startup di Pontianak kurang" tegas Uray saat menjadi pemantik diskusi.

Untuk itu, kata Uray, Galeri Literasi Digital PPU Untan dapat menjadi solusi dengan menjadi ruang untuk menciptakan 'Ekosistem Startup' di Kalimantan Barat melalui metode kolaborasi. Dirinya menjelaskan bahwa sejumlah tantangan yang kerap dihadapi oleh pelaku startup di antaranya adalah terkait mindset, knowledge, financial literasi, legalitas, dan fasilitas.

Semua tantangan tersebut, kata Uray, bisa diatasi jika para pelaku startup melakukan kolaborasi untuk saling mendukung satu sama lain.

"Udah saatnya kolaborasi, gak bisa jalan sendiri-sendiri," katanya menegaskan.

Sementara itu, Faris Rasyadi selaku Account Manager Telkom Kalbar menekankan pentingnya berinovasi dalam menjalankan bisnis digital dan startup.

Dirinya mencontohkan perjalanan Telkom Indonesia yang selalu berinovasi dengan produk-produk yang disesuaikan dengan zaman mulai dari telepon rumah, speedy, hingga Indihome.

Menurutnya, prinsip inovasi tersebut sama dengan tantangan yang dihadapi para pelaku startup untuk selalu adaptif.
"Pola kerja di Telkom kurang lebih sama dengan teman-teman startup. harus adaptif." kata Faris. 

Saat diwawancarai, Faris mengaku pihak Telkom sangat mendukung kegiatan FGD tersebut, termasuk rencana diadakannya Startup Academy PPU Untan. Faris juga menyebut pihaknya berpeluang memberikan seed funding kepada startup yang dinilai layak mendapatkannya. (ad)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya