Dikalahkan Aston Villa, Rekor Buruk Man City Bertambah: 11 Laga Beruntun Tanpa Kemenangan
Inggris | Sabtu, 21 Desember 2024
Skuad Manchester City gagal menang di 11 laga beruntun. (mancity.com)
Inggris | Sabtu, 21 Desember 2024
Lokal
PIFA.CO.ID, LOKAL - Kapolda Kalbar, Irjen Pol Pipit Rismanto, menegaskan bahwa memberantas judi online di wilayah Kalbar masih menjadi prioritas utama di tahun 2025.“Kami tidak berhenti sampai di sini. Meskipun tahun ini berakhir, bukan berarti upaya pemberantasan judi online juga berhenti. Bahkan malam ini atau besok bisa saja masih ditemukan kasus serupa,” ujar Irjen Pol Pipit.Kapolda memastikan bahwa setiap informasi yang diperoleh terkait keberadaan aktivitas judi online akan segera ditindaklanjuti secara optimal. “Bila ketemu, pasti kami tangani. Prinsipnya, muncul langsung kami hilangkan. Kami terus mencari informasi untuk memutus rantai aktivitas ini,” tegasnya.Pipit mengatakan, sampai saat ini Tim Subdirektorat Siber Polda Kalbar secara aktif melakukan patroli siber untuk mendeteksi dan menutup aplikasi serta konten yang terkait dengan judi online. Meskipun di akuinya adda kendala dalam upaya pemberantasan, terutama karena server judi online banyak berada di luar negeri. "Jangankan di Pontianak atau Kalimantan, servernya saja tidak ada di Indonesia. Tapi karena sifatnya berbasis media online, kami tetap melakukan patroli dan penyelidikan secara intensif,” jelasnya.Selain patroli dan penegakan hukum, Polda Kalbar juga berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak terlibat dalam aktivitas judi online. Langkah ini dilakukan dengan memberikan edukasi melalui berbagai platform agar masyarakat lebih waspada terhadap risiko judi online.“Kami terus berkomitmen menjaga ruang digital tetap bersih dari aktivitas ilegal seperti ini,” pungkas Pipit.
Pifabiz
PIFAbiz - Viral di media sosial video Ardhito Pramono tiba-tiba terjatuh dan pingsan saat tampil dalam acara Pesta Malam Minggu di Medan. Dalam video yang beredar, Ardhito Pramono terlihat sempat berjabat tangan dengan beberapa orang di atas panggung. Setelah, Ardhito Pramono yang sudah sampai pada bagian akhir pertunjukannya menghadap ke penonton dengan memegang microphone. Di tengah musik penutup yang terus berlangsung, Ardhito Pramono belum sempat mengatakan apa-apa dan langsung terjatuh pingsan di atas panggung. Hal itu membuat sejumlah orang langsung datang dan membopong Ardhito Pramono dari panggung. Salah satu akun TikTok bernama febykaramels merekam kejadian tersebut dan menulis "Ardhito totalitas x habis selesai semua lagu meskipun dari awal sudah lemas tetap aja nyanyi". Menurut penuturan Chimenk sebagai pihak yang mewakili Ardhito, peristiwa tersebut benar terjadi di Medan. "Acara di Medan kemarin malam. Dia hanya lelah," kata Chimenk melansir detikcom, Minggu(12/2/2023). Menurut Chimenk, keadaan Ardhito Pramono saat ini sudah membaik. "sudah baikan," ujarnya. Seakan membenarkan klarifikasi dari Chimenk, Ardhito Pramono juga memposting foto dirinya dengan memberikan jempol. Ardhito Pramono juga menegaskan bahwa dia baik-baik saja. "Terima kasih teman-teman. Keadaan saya membaik pasca semalam. Maaf membuat khawatir teman-teman semua. Ternyata selama ini saya mengidap penyakit maag akut yang membuat insiden yang kurang mengenakkan semalam" tulis Ardhito Pramono. (b)
Internasional
Berita Internasional, PIFA - Perpaduan Batik dan Ao Dai menyemaraki kegiatan Batik Week yang diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal RI di Ho Chi Minh City (HCMC). Kegiatan yang digelar di tengah Kota Paman Ho ini pun mendapatkan sambutan yang semarak dari pejabat tinggi Vietnam di HCMC yang hadir, Konsul Jenderal negara asing serta tamu undangan dan puluhan mahasiswa Vietnam. Batik Week dibuka oleh Konjen RI, Agustaviano Sofjan. Dalam keterangan tertulis KJRI HCMC, Konjen Agustaviano menyampaikan bahwa kerja sama budaya antara kedua bangsa tetap terjalin kuat bahkan di tengah pandemi, dan melalui memelajari cara membuat batik dapat meningkatkan pengenalan masyarakat Vietnam akan tradisi batik di Indonesia. Terutama dengan perpaduan antara Batik dan Ao Dai (baca oi yai) dapat menjadi simbol persahabatan dari kedua negara. Konjen Agustaviano menilai, ini merupakan awal dari rangkaian kegiatan untuk memperkenalkan batik lebih dalam kepada masyarakat Vietnam di Ho Chi Minh City dan sekitarnya. Batik sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia (intangible cultural heritage) yang telah diakui oleh UNESCO sejak 2009. Batik Week memperlihatkan perpaduan dua budaya yaitu Batik asal Indonesia dan Ao Dai yakni baju tradisional asal Vietnam. Pada acara ini juga dipertontonkan catwalk fashion-show Ao Dai dan Batik. Acara fashion show yang mempertunjukan koleksi Batik dan Ao Dai mengusung tema “a crossroads between two heritages". Penonton sangat terpukau dengan koleksi baju batik dan ao dai yang diperlihatkan. Salah satu baju yang menjadi pusat perhatian para tamu adalah baju perpaduan batik dan ao dai, yang dibuat khusus oleh KJRI dan Batik House Indonesia untuk kegiatan batik week. Baju dibuat dengan model ao dai namun motifnya batik dan bahannya berasal dari Indonesia. Konsulat Jenderal RI di HCMC bekerja sama dengan Batik House Indonesia menghadirkan Ibu Venny Afwani Alamsyah sebagai ahli batik. Kedatangan Ibu Venny dimanfaatkan untuk beberapa kegiatan kedepan diantaranya guna menjelaskan sejarah batik dan proses pembuatannya, fashion-show batik dan perkenalan budaya Indonesia lainnya kepada masyarakat lokal. Puluhan generasi muda Vietnam juga terlihat sangat antusias untuk membatik dalam kegiatan praktek singkat menggunakan canting. Sehingga peserta yang hadir dapat merasakan langsung proses pembuatan batik-tulis dengan tangan sendiri. Pada kegiatan workshop terlihat generasi muda Vietnam sangat asyik dan menikmati proses membatik dengan canting. Mereka berusaha untuk mengikuti pola yang telah ada atau bahkan ada yang kreatif dengan membuat pola sendiri. Setelah melalui proses pewarnaan, banyak yang menyatakan kekagumannya karena kain yang tadinya terlihat polos menjadi sangat cantik dengan warna dan pola yang tercipta dari proses membatik. "Kegiatan masih akan dilanjutkan beberapa hari ke depan untuk mengenalkan batik ke kalangan akademisi, pemerintah setempat, pengusaha serta para eskpatriat asing yang tinggal di HCMC," ungkap KJRI HCMC di akhir rilisnya. (yd)