Dirjen WHO Kena Rudal Israel yang Hantam Bandara Yaman
Indonesia | Jumat, 27 Desember 2024
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, hampir jadi korban. (AP)
Indonesia | Jumat, 27 Desember 2024
Internasional
Berita Internasional, PIFA - Demonstrasi di Iran terkait kematian Mahsa Amini sejak September lalu tembus 92 orang, akibat bentrok dengan aparat. Melansir CNNIndonesia.com (3/10/2022), kelompok pemantau hak asasi manusia Iran Human Rights (IHR) melaporkan total angka kematian itu diperoleh setelah bersusah payah menghimpun data dari berbagai jalur, termasuk jejaring sosial. Memasuki pekan ketiga demonstrasi, aksi protes masih membara di berbagai penjuru Iran. Mereka merupakan para perempuan yang memprotes pengekangan terhadap kaum hawa di Iran. Seperti diketahui, Masha Amini menjadi sumbu bara demonstrasi karena diduga ditangkap polisi moral. Masha Amini ditangkap karena tak memakai hijab sesuai dengan standar. "Beberapa hari setelah ditahan, Amini dinyatakan meninggal dunia pada 16 September. Ia diduga menjadi korban penyiksaan. Gelombang protes pun langsung menerjang jalan-jalan Iran," Dikutip dari CNNIndonesia.com. Tak hanya soal Amini, pengunjuk rasa juga menyuarakan protes dengan berbagai aksi. Mulai dari membuka hijab hingga mencukur habis rambut. Gelombang protes juga merambah ke negara lainnya yang mengekang perempuannya, salah satunya di Afghanistan. CNNIndonesia melaporkan, isu perempuan di Iran kemudian semakin menjadi menjelang akhir pekan lalu, Jumat (30/9). Pada saat itu terjadi kericuhan di tengah demonstrasi di perbatasan Iran-Pakistan. Menurut laporan AFP yang dimuat CNNIndonesia.com, aksi di daerah itu membara bukan tak hanya karena masalah Amini. Aksi juga bergolak karena kepala kepolisian setempat diduga memperkosa seorang remaja perempuan dari kelompok minoritas Baluch. Diberitakan, bentrokan antara aparat dan demonstran tak terhindarkan. Iran Human Rights melaporkan bahwa setidaknya 41 orang tewas di tangan aparat dalam aksi demonstrasi itu. (yd)
Sports
PIFA, Sports - Cristiano Ronaldo dan ibunya, Maria Dolores, menjadi sorotan saat Timnas Portugal berhasil melaju ke babak perempatfinal Euro 2024 setelah mengalahkan Timnas Slovenia melalui adu penalti. Pada pertandingan dramatis di Frankfurt Arena Selasa (2/7/2024) dini hari WIB, Ronaldo gagal mencetak gol di titik putih pada menit 105, Ronaldo dan ibunya di tribun penonton pun meneteskan air mata. Portugal dan Slovenia gagal mencetak gol hingga akhir perpanjangan waktu, memaksa pertandingan berlanjut ke adu penalti. Di situ, Portugal menang telak 3-0 setelah Ronaldo, Bruno Fernandes, dan Bernardo Silva sukses menjalankan tugas mereka sebagai eksekutor. Kiper Portugal, Diogo Costa, juga menjadi pahlawan dengan menggagalkan semua tiga tendangan penalti dari Slovenia. Kegagalan Ronaldo menjebakannya dalam momen emosional yang mendalam, dengan kamera menyorot ibunya yang terlihat tersentuh di tribun. Mereka berdua kompak dalam reaksi mereka terhadap momen dramatis tersebut. Selanjutnya, Portugal akan menghadapi Prancis di babak perempatfinal, yang akan digelar di Waldstadion pada tanggal 6 Juli 2024. Selain Portugal, enam tim lainnya juga sudah lolos ke babak 8 besar. Sejauh ini, enam tim telah memastikan diri melaju ke babak perempatfinal Euro 2024 setelah melewati babak 16 besar yang penuh drama. Jerman mengalahkan Denmark 2-0, sementara Swiss meraih kemenangan 2-0 atas Italia. Inggris juga berhasil melaju dengan skor 2-1 melawan Slovakia, sedangkan Spanyol menunjukkan performa impresif dengan mengalahkan Georgia 4-1. Prancis memenangkan pertandingan ketat melawan Belgia dengan skor tipis 1-0, sementara Portugal harus mengandalkan adu penalti untuk mengatasi Slovenia setelah pertandingan berakhir tanpa gol. Sementara itu, pertandingan 16 besar akan berlanjut dengan dua pertandingan tersisa. Romania akan bertemu Belanda pada Selasa, 2 Juli 2024 pukul 23.00 WIB, sementara Austria akan menghadapi Turki pada Rabu, 3 Juli 2024 pukul 02.00 WIB. (yd)
Sports
Berita Sports, PIFA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memastikan bahwa kualitas dua pemain calon naturalisasi yakni Justin Hubner dan Ivar Jenner, sudah sesuai dengan keinginan Shin Tae-yong untuk membela Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 2023. Hal ini dikonfirmasi PSSI melalui laman resminya, pada Minggu (23/10/2022). "Kualitas dua pemain calon naturalisasi ini sudah sesuai keinginan pelatih Shin Tae-yong dan ia membutuhkan mereka untuk menambah kekuatan Tim U-20 Indonesia di ajang Piala Dunia U-20 2023 mendatang," demikian pernyataan PSSI, dikutip PIFA, Senin (24/10). Kedua pemain berdarah Belanda itu tiba di Indonesia Minggu kemarin. Kedatangan Justin Hubner dan Jenner dikonfirmasi oleh PSSI lewat unggahan di akun Instagram resminya @pssi. Federasi mengucapkan selamat datang kepada kedua pemain keturunan berdarah Indonesia-Belanda itu. “Selamat datang Justin Hubner dan Ivar Jenner di Indonesia,” tulis @pssi, Minggu (23/10/2022). Sebagai informasi, Justin Hubner saat ini bermain di Inggris bersama Wolverhampton Wanderers U-21. Sementara Ivar Jenner bermain untuk FC Utrecht U-21, Liga 2 Belanda. Justin Hubner dan Ivar Jenner diharapkan bisa menambah kekuatan skuad Garuda, terlebih mereka akan berlaga di Piala Asia dan Piala Dunia tahun depan. Untuk menambah daya gedor dan kekuatan Timnas U-20, Pelatih Shin Tae-yong memastikan bahwa masih ada beberapa pemain keturunan Indonesia yang diincarnya. Mereka adalah Justin Gooijer (Ajax Amsterdam U-21) dan Delano van der Heijden (Feyenoord Rotterdam U-21). Saat ini, Timnas U-20 Indonesia tengah menjalani pemusatan latihan sekaligus sejumlah uji coba di Turki, hingga 4 November 2022. Setalahnya, mereka akan bertolak ke Spanyol untuk mengikuti TC sampai 4 Desember mendatang.