Foto: Kemenlu RI

Berita Internasional, PIFA -  Umat Muslim di Ukraina merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah pada Senin (2/5/2022). Mereka merayakan hari Idul Fitri saat perang masih berkobar.

Dilansir dari CNN Indonesia (3/5), Umat Muslim Ukraina tampak berkumpul di Masjid Islamic Community Center di Ibu kota Ukraina, Kyiv, untuk melaksanakan salat Id berjamaah. Seperti dikutip dari Anadolu yang dimuat oleh CNN Indonesia, Presiden Dewan Muslim Ukraina, Seyran Arifov, mengatakan banyak Muslim yang meninggalkan rumahnya karena perang Rusia di negara eks Uni Soviet itu.

"Beberapa dari mereka memilih menjadi pengungsi di negara orang, sementara yang lain lari ke tempat yang lebih aman dan tetap berada di Ukraina," demikian dikutip dari CNN Indonesia.

Lebih lanjut Aurifov menyebut, komunitas Muslim di Ukraina akan melakukan yang terbaik untuk berkontribusi pada negara dan rakyat Ukraina. Satu diantara komunitas tersebut, Ali Assadi, berharap perang segera berakhir.

Hingga saat ini, Ukraina masih berada dalam gempuran Rusia usai Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi pada 24 Februari 2022 lalu. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), setidaknya 2.899 warga sipil tewas, dan 3.235 mengalami luka-luka akibat perang yang diluncurkan Rusia.

PBB memperkirakan, jumlah kematiannya lebih tinggi dari data tersebut. Kemudian, lebih dari 5,4 juta penduduk mengungsi ke negara lainnya demi mengamankan diri. (yd)

Berita Internasional, PIFA -  Umat Muslim di Ukraina merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah pada Senin (2/5/2022). Mereka merayakan hari Idul Fitri saat perang masih berkobar.

Dilansir dari CNN Indonesia (3/5), Umat Muslim Ukraina tampak berkumpul di Masjid Islamic Community Center di Ibu kota Ukraina, Kyiv, untuk melaksanakan salat Id berjamaah. Seperti dikutip dari Anadolu yang dimuat oleh CNN Indonesia, Presiden Dewan Muslim Ukraina, Seyran Arifov, mengatakan banyak Muslim yang meninggalkan rumahnya karena perang Rusia di negara eks Uni Soviet itu.

"Beberapa dari mereka memilih menjadi pengungsi di negara orang, sementara yang lain lari ke tempat yang lebih aman dan tetap berada di Ukraina," demikian dikutip dari CNN Indonesia.

Lebih lanjut Aurifov menyebut, komunitas Muslim di Ukraina akan melakukan yang terbaik untuk berkontribusi pada negara dan rakyat Ukraina. Satu diantara komunitas tersebut, Ali Assadi, berharap perang segera berakhir.

Hingga saat ini, Ukraina masih berada dalam gempuran Rusia usai Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi pada 24 Februari 2022 lalu. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), setidaknya 2.899 warga sipil tewas, dan 3.235 mengalami luka-luka akibat perang yang diluncurkan Rusia.

PBB memperkirakan, jumlah kematiannya lebih tinggi dari data tersebut. Kemudian, lebih dari 5,4 juta penduduk mengungsi ke negara lainnya demi mengamankan diri. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya