Dominasi AC Milan di Derby Milan, Reijnders Tegaskan Kota Milan Merah-Hitam
Italia | Sabtu, 26 April 2025
Gelandang AC Milan berdarah Indonesia, Tijjani Reijnders komentari hasil Derby. (X @acmilan)
Italia | Sabtu, 26 April 2025
Politik
PIFA.CO.ID, POLITIK - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses hukum yang tengah menjerat salah satu kadernya, Ridwan Kamil, kepada aparat penegak hukum. Pernyataan ini disampaikan Bahlil dalam konferensi pers usai acara Halal Bihalal Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (17/4)."Biarlah semua itu kita lihat berproses," kata Bahlil menanggapi kasus dugaan korupsi yang saat ini sedang diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan diduga melibatkan mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.Bahlil menegaskan bahwa Partai Golkar menghormati proses hukum yang berjalan. Namun demikian, ia juga mengingatkan pentingnya menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah dalam menyikapi perkara ini. "Sebagai warga negara, kita juga menghargai asas praduga tak bersalah," ujarnya.Dalam struktur kepengurusan DPP Partai Golkar periode 2024–2029, Ridwan Kamil menjabat sebagai Ketua Bidang Kebijakan Politik dan Pemerintahan Dalam Negeri. Nama Ridwan Kamil belakangan santer disebut dalam penyelidikan KPK terkait kasus dugaan korupsi di lingkungan Bank BJB.Sebelumnya, KPK menggeledah rumah pribadi Ridwan Kamil dan menyita sejumlah barang bukti. Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan bahwa tim penyidik menyita barang bukti elektronik dan satu unit sepeda motor.“Pokoknya motor lah. Saya enggak hafal merek,” kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (11/4).Belakangan KPK mengonfirmasi bahwa sepeda motor yang disita dari rumah Ridwan Kamil merupakan motor klasik bermerek Royal Enfield. Penyitaan ini menjadi bagian dari rangkaian pengumpulan alat bukti yang dilakukan KPK dalam menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di Bank BJB.Hingga saat ini, Ridwan Kamil belum memberikan pernyataan resmi kepada media terkait penggeledahan tersebut. KPK pun belum mengumumkan status hukum Ridwan Kamil dalam kasus ini.Langkah Partai Golkar yang menyerahkan proses kepada penegak hukum dinilai sebagai sikap kehati-hatian politik, di tengah sorotan publik terhadap kasus yang menyeret nama tokoh nasional tersebut.
Politik
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, pada Senin (6/1). Ini merupakan kali pertama Hasto diperiksa setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 24 Desember 2024."Benar, saudara HK [Hasto Kristiyanto] dijadwalkan panggilan oleh penyidik, hari ini pukul 10.00 WIB di Gedung Merah Putih KPK dalam kapasitasnya sebagai tersangka," ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, dalam keterangan tertulis, Senin (6/1).Tessa, yang memiliki latar belakang sebagai pensiunan Polri, mengaku belum mendapatkan konfirmasi terkait kehadiran Hasto dalam pemeriksaan tersebut.Pada hari yang sama, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap dua saksi penting, yakni mantan Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan dan mantan Anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina. Pemeriksaan ini merupakan penjadwalan ulang setelah keduanya sebelumnya berhalangan hadir.Hasto ditetapkan sebagai tersangka bersama Advokat PDIP, Donny Tri Istiqomah. Keduanya diduga terlibat dalam kasus suap kepada Wahyu Setiawan terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024 untuk Harun Masiku.Selain dugaan suap, Hasto juga dijerat dengan pasal perintangan penyidikan (obstruction of justice). Ia diduga membocorkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menyasar Harun Masiku pada awal 2020. Hasto disebut meminta Harun untuk merendam handphone dan segera melarikan diri.Selain itu, Hasto diduga memerintahkan Kusnadi, staf PDIP, untuk menenggelamkan handphone agar tidak ditemukan oleh KPK. Ia juga disebut mengumpulkan beberapa saksi guna mengarahkan mereka agar tidak memberikan keterangan yang sebenarnya.
Internasional
PIFA, Internasional - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan soal pentingnya persatuan agar ASEAN dapat menjadi penggerak perdamaian dan pertumbuhan di tengah situasi ekonomi global yang belum pulih sepenuhnya, rivalitas yang semakin meningkat, dan dinamika dunia yang semakin sulit diprediksi. Pernyataan tersebut disampaikannya saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN pada Rabu (10/05/2023), di Hotel Meruorah Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. “Yang menjadi pertanyaan, apakah ASEAN hanya akan menjadi penonton, apakah ASEAN hanya akan diam, serta apakah ASEAN mampu menjadi motor perdamaian dan pertumbuhan? Saya yakin, kita semuanya percaya ASEAN bisa, asalkan satu kuncinya, persatuan. Dengan persatuan, ASEAN akan mampu menjadi pemain sentral dalam membawa perdamaian dan pertumbuhan,” beber Presiden, mengutip laman Setkab RI. Presiden menegaskan bahwa ASEAN memiliki aset yang kuat sebagai pusat pertumbuhan atau epicentrum of growth, seperti pertumbuhan ekonomi yang jauh di atas rata-rata dunia, bonus demografi, dan stabilitas kawasan yang terjaga. Namun, menurut Presiden, ASEAN juga perlu memperkuat kerja sama ekonomi yang inklusif serta memperkuat arsitektur dalam hal pangan, energi, dan stabilitas keuangan. Kepala Negara menambahkan, kedepannya, ASEAN memiliki tugas penting untuk memperkuat integrasi ekonominya. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kerja sama inklusif di antara negara-negara anggota. Salah satu langkah konkret yang perlu diambil adalah implementasi RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership), sebuah perjanjian perdagangan yang melibatkan negara-negara ASEAN dan mitra-mitra mereka. Melalui implementasi RCEP, ASEAN dapat menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih terbuka dan menguntungkan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di kawasan ini. Menutup sambutannya, Presiden Jokowi mengajak para pemimpin ASEAN untuk bersama-sama menjadikan ASEAN relevan, penting, dan menjadi pusat pertumbuhan. "Marilah kita bekerja keras untuk menjadikan ASEAN Matters: Epicentrum of Growth," tegasnya. (yd)