DPR Desak Pemerintah Bentuk Tim Khusus untuk Investigasi Penembakan PMI di Malaysia
Indonesia | Selasa, 28 Januari 2025
Anggota Komisi I DPR RI, Oleh Soleh, saat sampaikan pandangan. (Merdekacom)
Indonesia | Selasa, 28 Januari 2025
Lokal
PIFA.CO.ID, LOKAL - Perilaku penyimpangan seksual, seperti seperti Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) mulai menjerat dunia pendidikan di Pontianak. Ketua KPPAD Kalimantan Barat, Eka Nurhayati mengungkapkan, tercatat ada 10 pelajar SMP di Kota Pontianak yang terlibat praktek menyimpang tersebut.Hal ini terungkap ketika orang tua salah satu siswa melaporkan kepada sekolah, dimana orang tua tersebut menemukan sang anak menerima pesan undangan grup WhatsApp praktek menyimpang sesama siswa pria. Kemudian dari pihak sekolah melaporkan atas keresahan tersebut ke KPPAD Kalimantan Barat."Ada 10 siswa berasal dari SMP negeri yang berbeda di Pontianak yang terlibat dan melakukan praktek seks menyimpang. Bahkan hal ini dilakukan di area sekolah," ungkap Eka Nurhayati, Jumat (21/5/25).Menurut Eka, pihak sekolah sendiri tak mengetahui adanya praktek seks menyimpang yang dilakukan peserta didik tersebut. Dimana kasus ini terungkap ketika salah satu orang tua melaporkan kepada guru di sekolah.Eka menyatakan, bahwa anak-anak ini masuk dalam komunitas LGBT tersebut berawal dari aplikasi Wallah. Di mana melalui aplikasi Wallah tersebut digunakan anak untuk membangun suatu jaringan komunitas praktek seks menyimpang.“Mereka bertemu awalnya di aplikasi Walla, berujung dengan membuat grup WA dan akhirnya mereka janjian kopi darat untuk ketemu," ujarnya."Kami ketika menerima laporan ini sangat terkejut, karena komunitas LGBT terbentuk dikalangan anak-anak di Kota Pontianak," tambah Eka.Eka mengatakan juga, atas temuan kasus praktek seks menyimpang ini, pihaknya telah memberikan pendampingan secara psikologi secara langsung untuk anak yang terlibat tersebut."Hingga kini kami masih melakukan pendampingan dan bekerjasama dengan guru bimbingan konseling (BK) di sekolah tersebut," terang Eka.Eka menyatakan pula, bahwa setelah dilakukan pendampingan 10 anak tersebut dikabarkan telah kembali normal. Namun ini diketahui hanya di saat di depan guru ataupun orang tua mereka, sedangkan saat diluar belum diketahui seperti apa.
Sports
PIFA, Sports - Malam ini dua laga perempatfinal Liga Champions akan digelar, salah satunya Chelsea vs Real Madrid. Chelsea sendiri sedang sulit menang. Mereka sedang dalam tren negatif setelah tidak menang dalam enam pertandingan terakhirnya di semua kompetisi. Pelatih Chelsea, Frank Lampard menyadari bahwa Real Madrid begitu kuat. Tapi ia mengatakan timnya akan berusaha keras dan menegaskan perempatfinal Liga Champions belum berakhir, ia berusaha untuk membalikkan keadaan. “Kami menderita kekalahan 2-0 di leg pertama perempat final Liga Champions di Spanyol minggu lalu, tetapi sekarang giliran Chelsea untuk menikmati keuntungan sebagai tuan rumah. Kami juga memahami bahwa lawan benar-benar berlevel tinggi, tetapi jika kami melakukannya dengan benar, jika kami bekerja keras, jika kami melakukan hal yang benar dalam permainan, maka segalanya mungkin terjadi," kata Frank mengutip laman resmi Chelsea. Di sisi lain, Madrid datang ke London dengan modal positif. Selain berbekal kemenangan di leg pertama, real madrid itu juga menang di LaLiga akhir pekan kemarin. Sang pelatih, Carlo Ancelotti tampil di ruang media di Stamford Bridge menjelang pertandingan leg kedua melawan Chelsea di perempatfinal Champions League. Dia merasa timnya yaitu Real Madrid dalam kondisi bagus, termotivasi seperti biasa. Menurutnyanya, ini adalah pertandingan penting dalam kompetisi besar. Timnya harus memberikan tampilan yang lengkap dan siap untuk bermain sebaik mungkin. "Kami harus bermain sebaik mungkin untuk mencapai semi-final Sudah jelas apa yang harus kami lakukan di klub ini menangkan setiap pertandingan dan bersaing hingga akhir dengan seluruh kekuatan kami," kata Carlo mengutip situs resmi Real Madrid. Pertandingan lainnya, duel sesama tim Italia akan digelar di Stadion Diego Armando Maradona. Napoli akan melawan AC Milan. Tuan rumah harus membalikkan keadaan setelah kalah 0-1 dalam pertandingan leg pertama di San Siro. Misi Napoli itu dapat suntikan modal positif menyusul kembalinya Victor Osimhen. Namun, Milan punya catatan positif di kandang Napoli. Rossoneri selalu menang dalam tiga lawatan terakhir ke Naples. Yang paling baru, Milan menang telak 4-0 di kandang Napoli di Liga Italia pada awal bulan ini. (hs)
Nasional
PIFA, Nasional - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan Eliya Gabrina Bachmid sebagai saksi kunci dalam sidang kasus dugaan suap yang melibatkan mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba. Sidang yang dipimpin oleh majelis hakim yang diketuai oleh Haryanta, dengan anggota Kadar Noh dan R. Moh Jacob Widodo, berlangsung di Pengadilan Negeri Ternate pada Kamis (18/7). Eliya Gabrina Bachmid, yang juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Halmahera Selatan, mengaku menjadi penghubung dalam kegiatan yang melibatkan pengiriman perempuan kepada Abdul Gani Kasuba. Dalam kesaksiannya, Eliya mengungkapkan bahwa dia telah mengantar puluhan perempuan untuk bertemu dengan Abdul Gani Kasuba di berbagai hotel, baik di Jakarta maupun Ternate. Perempuan-perempuan tersebut diduga dihadirkan untuk memudahkan pencairan proyek yang telah dikerjakan. Menurut Eliya, Abdul Gani Kasuba sering meminta dia untuk memberikan uang kepada perempuan-perempuan tersebut, dengan nilai yang bervariasi antara Rp 10 juta hingga Rp 50 juta per perempuan. Total uang yang telah dikeluarkan mencapai Rp 3 miliar, yang sebagian besar digantikan oleh Abdul Gani Kasuba. Eliya juga mengungkapkan bahwa dia membuka tiga rekening bank sesuai dengan perintah Abdul Gani untuk tujuan menitipkan atau memberikan uang kepada perempuan-perempuan tersebut. Setiap kali akan mengantar perempuan ke Abdul Gani, Eliya menggunakan kode-kode tertentu seperti 'Ayu' atau 'Cinta' untuk berkomunikasi dengan ajudan atau langsung dengan Abdul Gani. Sidang juga mendengarkan pengakuan Eliya bahwa dia pernah menerima uang dari ajudan Abdul Gani lainnya, bernama Deden, yang diberikan kepada dia di Jakarta. Namun, Eliya menyatakan bahwa nomor handphone perempuan-perempuan tersebut telah hilang sejak Januari 2024 setelah dia kembali dari umrah. Di akhir kesaksiannya, Eliya terlihat menangis saat bertemu dengan keluarga Abdul Gani di luar ruang sidang Pengadilan Tipikor Ternate. Dia juga menyebut hanya bertemu sekali dengan terdakwa Ramadhan Ibrahim, mantan ajudan Abdul Gani, setelah membawa perempuan ke Abdul Gani. Sebelumnya, Abdul Gani Kasuba didakwa menerima gratifikasi senilai Rp 109,7 miliar dari berbagai pihak terkait jual-beli jabatan dan proyek di Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Jaksa KPK menilai hadiah tersebut diberikan untuk mempengaruhi keputusan Abdul Gani dalam menjalankan jabatannya. (ad)