DPR RI Abaikan Putusan MK, Media Asing Soroti Dugaan Upaya Memuluskan Jalan Kaesang di Pilkada 2024
Indonesia | Kamis, 22 Agustus 2024
PIFA, Politik - Pengabaian putusan Mahkamah Konstitusi (MK) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menarik perhatian banyak pihak, termasuk media asing. Bloomberg, media terkemuka dari Amerika Serikat, menyebut tindakan DPR yang mengabaikan putusan MK sebagai langkah kontroversial yang menimbulkan kegaduhan politik. Media tersebut juga mengaitkan langkah ini dengan dugaan upaya memuluskan jalan bagi putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pengarep, untuk maju dalam Pilkada 2024 sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Isu ini semakin panas dengan kehadiran sejumlah komika ternama yang turut serta dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat. Mereka, di antaranya Arie Keriting, Bintang Emon, dan Mamat Alkatiri, mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap DPR yang dianggap tidak lagi mewakili suara rakyat. Arie Keriting dalam orasinya menyatakan bahwa kehadiran mereka adalah bentuk solidaritas karena masyarakat sudah lelah dengan keputusan-keputusan yang tidak berpihak pada rakyat. Ia menambahkan bahwa harapan masyarakat terhadap DPR semakin tipis karena tindakan yang dianggap tidak mencerminkan aspirasi publik.
Mamat Alkatiri, komika asal Papua, juga menyuarakan pentingnya persatuan di tengah upaya beberapa pihak untuk memecah belah rakyat. Menurutnya, kehadiran para komika dan elemen masyarakat lainnya dalam aksi unjuk rasa ini merupakan bentuk inspirasi dari keprihatinan bersama terhadap situasi politik yang semakin memanas. Ia mengingatkan bahwa persatuan rakyat menjadi kekuatan yang ditakuti oleh para wakil rakyat di DPR, yang seharusnya bekerja untuk kepentingan publik, bukan sebaliknya.
Bintang Emon menegaskan bahwa aksinya bersama para komika bukan untuk mewakili ormas atau partai politik tertentu, melainkan sebagai manifestasi dari kemarahan rakyat terhadap banyaknya keputusan DPR yang tidak masuk akal. Ia menekankan pentingnya kompetisi politik yang sehat untuk menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas. Menurutnya, saat ini adalah momen bagi rakyat untuk bangkit dan menuntut kompetisi yang adil, guna menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.