Foto: Biro Setpres

Berita Lokal, PIFA – Presiden Joko Widodo meresmikan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, yang merupakan pelabuhan terbesar di Kalimantan, Selasa (9/8/2022). Hal tersebut, diapresiasi oleh Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus.

"Rasa syukur bagi kami masyarakat Kalbar, Terminal Kijing diresmikan oleh Bapak Presiden Indonesia,” ujarnya, saat menghadiri peresmian, kemarin.

Peresmian pelabuhan bertaraf internasional yang mampu menampung 8 juta ton peti kemas dan kapasitas 500.000 TEUs itu, menjadi kado terbaik bagi masyarakat Kalbar dalam menyongsong HUT Kemerdekaan Indonesia. 

Dia mengatakan, pengoperasian Terminal Kijing akan semakin mendorong kemajuan Kalbar. Terlebih, yang berkaitan dengan kegiatan ekspor hasil bumi karena tidak lagi harus melalui proses estafet seperti sebelumnya.

Dia menilai, Kalbar bakal semakin maju karena pada kegiatan ekspor Crude Palm Oil (CPO), karet, dan komoditi andalan Kalbar lain, tidak perlu lagi transit di Pelabuhan Belawan (Sumatera Utara/Sumut) maupun Tanjung Priok (Jakarta).

“Begitu juga sebaliknya, akan ada kemudahan untuk produk impor dan distribusi kebutuhan pokok masyarakat serta bahan bakar minyak masuk ke Kalbar," katanya.

Lasarus mengungkapkan, Komisi V DPR terus memberikan atensi kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak awal proses pembangunan Terminal Kijing pada 2016.

Perhatian tersebut dilakukan agar proses pembangunan yang bersumber dari dana investasi senilai Rp2,9 triliun dapat terlaksana tepat waktu.

"Kebetulan saya Ketua Komisi V DPR salah satu mitra kerjanya adalah Kementerian Perhubungan, selama ini selalu memberikan atensi khusus bagi pelabuhan ini," pungkasnya. (ap)

Berita Lokal, PIFA – Presiden Joko Widodo meresmikan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, yang merupakan pelabuhan terbesar di Kalimantan, Selasa (9/8/2022). Hal tersebut, diapresiasi oleh Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus.

"Rasa syukur bagi kami masyarakat Kalbar, Terminal Kijing diresmikan oleh Bapak Presiden Indonesia,” ujarnya, saat menghadiri peresmian, kemarin.

Peresmian pelabuhan bertaraf internasional yang mampu menampung 8 juta ton peti kemas dan kapasitas 500.000 TEUs itu, menjadi kado terbaik bagi masyarakat Kalbar dalam menyongsong HUT Kemerdekaan Indonesia. 

Dia mengatakan, pengoperasian Terminal Kijing akan semakin mendorong kemajuan Kalbar. Terlebih, yang berkaitan dengan kegiatan ekspor hasil bumi karena tidak lagi harus melalui proses estafet seperti sebelumnya.

Dia menilai, Kalbar bakal semakin maju karena pada kegiatan ekspor Crude Palm Oil (CPO), karet, dan komoditi andalan Kalbar lain, tidak perlu lagi transit di Pelabuhan Belawan (Sumatera Utara/Sumut) maupun Tanjung Priok (Jakarta).

“Begitu juga sebaliknya, akan ada kemudahan untuk produk impor dan distribusi kebutuhan pokok masyarakat serta bahan bakar minyak masuk ke Kalbar," katanya.

Lasarus mengungkapkan, Komisi V DPR terus memberikan atensi kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak awal proses pembangunan Terminal Kijing pada 2016.

Perhatian tersebut dilakukan agar proses pembangunan yang bersumber dari dana investasi senilai Rp2,9 triliun dapat terlaksana tepat waktu.

"Kebetulan saya Ketua Komisi V DPR salah satu mitra kerjanya adalah Kementerian Perhubungan, selama ini selalu memberikan atensi khusus bagi pelabuhan ini," pungkasnya. (ap)

0

0

You can share on :

0 Komentar