Anggota Komisi VI DPR RI, Luluk Nur Hamidah, meminta pemerintah untuk tak sembrono membuka larangan ekspor pasir laut. (Ilustrasi:

Anggota Komisi VI DPR RI, Luluk Nur Hamidah, meminta pemerintah untuk tak sembrono membuka larangan ekspor pasir laut. (Ilustrasi:

Berandascoped-by-BerandaNasionalscoped-by-NasionalDPR RI Minta Pemerintah Tak Sembrono Buka Larangan Ekspor Pasir Laut

DPR RI Minta Pemerintah Tak Sembrono Buka Larangan Ekspor Pasir Laut

Indonesia | Kamis, 8 Juni 2023

PIFA, Nasional -  Anggota Komisi VI DPR RI, Luluk Nur Hamidah, meminta pemerintah untuk mengkaji ulang Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut. Aturan ini membuka kembali larangan ekspor pasir laut yang telah ditutup selama 20 tahun.

"Saya harap pemerintah tidak sembrono menerbitkan kebijakan. Maka, saya minta PP ini perlu dikoreksi, dikaji ulang, bahkan kalau perlu dibatalkan," kata Luluk dalam keterangan tertulisnya yang dimuat dalam laman DPR RI, Rabu (7/6) kemarin.

Sejak tahun 2003, Indonesia telah melarang ekspor pasir laut dengan pertimbangan lingkungan. Presiden pada saat itu, Megawati Soekarnoputri, setuju dengan penghentian ekspor pasir laut melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 117 Tahun 2003.

Larangan tersebut bertujuan untuk menghentikan kerusakan lingkungan, mencegah pelanggaran batas maritim, dan menghentikan kerusakan pulau-pulau kecil. Namun, larangan ini juga menimbulkan masalah, termasuk adanya kegiatan pengiriman pasir secara ilegal.

Luluk mendorong pemerintah untuk memperkuat larangan tersebut, bukan membuat aturan yang membuka kembali izin ekspor pasir laut. Ia khawatir bahwa langkah ini dapat melegalkan pengiriman pasir laut ke luar negeri.

Luluk juga meminta pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2023. Menurutnya, aturan yang membuka kembali izin ekspor pasir laut lebih berbahaya daripada bermanfaat. Ia mengingatkan bahwa kebocoran penyelundupan pasir laut yang melibatkan oknum aparat dan pejabat telah terjadi sebelumnya, dan tidak ada jaminan bahwa hal ini tidak akan terulang jika peluang ini dibuka.

Luluk juga mengingatkan pemerintah untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari pengerukan pasir laut, karena dapat merusak kelestarian lingkungan. Selain itu, ekspor pasir laut dapat mengurangi sumber daya lingkungan dan mengancam eksistensi ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia.

"Menurut saya, pemerintah terkesan mengulang kembali kebijakan yang pernah dilarang karena membahayakan ekologi demi kepentingan ekonomi semata. Padahal kondisi ekologi laut kita sedang tidak baik-baik saja, ditandai dengan kerusakan serius mangrove di sejumlah wilayah dan abrasi yang terus berlangsung," papar Luluk.

Luluk menegaskan bahwa ia akan mengawal kebijakan pengerukan pasir laut ini. Ia menolak kebijakan tersebut dan berharap pemerintah mendengarkan masukan dari berbagai pihak, terutama dengan banyaknya kritik terhadap aturan ini. Pasir laut merupakan isu yang krusial yang melibatkan ekologi dan kedaulatan negara. (yd)

Rekomendasi

Foto: Abadi Nan Jaya jadi Film Horor Zombi Netflix Pertama Indonesia, Ini Sinopsisnya | Pifa Net

Abadi Nan Jaya jadi Film Horor Zombi Netflix Pertama Indonesia, Ini Sinopsisnya

Indonesia
| Jumat, 7 Februari 2025
Foto: Mudik Lebaran, Ini Cara Titip Kendaraan di Polresta Pontianak | Pifa Net

Mudik Lebaran, Ini Cara Titip Kendaraan di Polresta Pontianak

Pontianak
| Selasa, 25 Maret 2025
Foto: Komisi II DPR RI Akan Kaji Usulan Perpanjangan Usia Pensiun ASN Hingga 70 Tahun | Pifa Net

Komisi II DPR RI Akan Kaji Usulan Perpanjangan Usia Pensiun ASN Hingga 70 Tahun

Indonesia
| Jumat, 23 Mei 2025
Foto: PSSI akan Gelar Konferensi Pers Siang Ini Soal Isu Pemecatan Shin Tae-yong | Pifa Net

PSSI akan Gelar Konferensi Pers Siang Ini Soal Isu Pemecatan Shin Tae-yong

Indonesia
| Senin, 6 Januari 2025
Foto: Donald Trump Berseloroh Ingin Jadi Pengganti Paus Fransiskus | Pifa Net

Donald Trump Berseloroh Ingin Jadi Pengganti Paus Fransiskus

Amerika Serikat
| Rabu, 30 April 2025
Foto: Eks Pejabat MA Zarof Ricar Didakwa Terima Rp 915 Miliar dan 51 Kg Emas | Pifa Net

Eks Pejabat MA Zarof Ricar Didakwa Terima Rp 915 Miliar dan 51 Kg Emas

Indonesia
| Senin, 10 Februari 2025
Foto: Duel Big Match Lawan AC Milan, Juventus Bakal Balas Dendam di Allianz Stadium?  | Pifa Net

Duel Big Match Lawan AC Milan, Juventus Bakal Balas Dendam di Allianz Stadium?

Italia
| Sabtu, 18 Januari 2025
Foto: Duel Big Match Liga Inggris Pekan Ini, Arsenal vs Man City, Siapa yang Menang?  | Pifa Net

Duel Big Match Liga Inggris Pekan Ini, Arsenal vs Man City, Siapa yang Menang?

Indonesia
| Sabtu, 1 Februari 2025
Foto: Ide Kue Lebaran, Resep Choco Crunch Tanpa Oven dan Mixer | Pifa Net

Ide Kue Lebaran, Resep Choco Crunch Tanpa Oven dan Mixer

Indonesia
| Sabtu, 22 Maret 2025
Foto: Arai Agaska Bertekad Mengulang Podium Ajang FIM R3 BLU CRU World Cup | Pifa Net

Arai Agaska Bertekad Mengulang Podium Ajang FIM R3 BLU CRU World Cup

Sports
| Selasa, 17 Juni 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: Peran Istri Ferdy Sambo dalam Pembunuhan Brigadir J: Tawarkan Uang hingga Buat Laporan Palsu soal Pelecehan | Pifa Net

Peran Istri Ferdy Sambo dalam Pembunuhan Brigadir J: Tawarkan Uang hingga Buat Laporan Palsu soal Pelecehan

Berita Nasional, PIFA - Pada Jumat (19/8) lalu, Istri mantan Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Dilansir dari Detiknews (22/8), setidaknya ada tiga peran yang dilakukan oleh Putri Candrawathi dalam kasus pembunuhan tersebut. Detiknews menyebut ada tiga tempat penting dalam peristiwa pembunuhan Brigadir J yang didalangi oleh Ferdy Sambo. Diantaranya rumah Sambo di Cempaka Residence, Kecamatan Mertoyudan Magelang, Jawa Tengah; rumah pribadi Sambo di Jl Saguling III, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan; dan rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Diketahui keluarga Ferdy Sambo sempat ke Magelang pada 4 Juli 2022. Kemudian, mereka kembali ke Jakarta. Peristiwa pembunuhan Brigadir J terjadi di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga yang dihuni Sambo, pada 8 Juli 2022. Hingga saat ini sudah ada 5 tersangka yang sudah ditetapkan oleh Polri yakni Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal atau Brigadir RR, dan KM, Ferdy Sambo, dan Putri Candrawathi. Kelima tersangka itu dijerat dengan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 56 KUHP. Mengutip Detiknews (22/8), berikut tiga peran Putri Candrawathi dalam pembunuhan berencana terhadap Brigadir J: 1. Terlibat aktif di skenario pembunuhan Berdasarkan hasil pemeriksaan terbaru, ternyata Putri Candrawathi terlibat aktif dalam skenario pembunuhan Brigadir J. "Sepulang dari Magelang, sebelum perbuatan pembunuhan dijalankan, Sambo mengadakan rapat perencanaan di rumah pribadinya di Jl Saguling III lantai tiga. Dalam rapat pembunuhan itu, Putri Candrawathi ikut terlibat. Dia ikut skenario suaminya," demikian dikutip dari Detiknews. Keterlibatan itu disampaikan oleh Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim Polri) Komjen Agus Andrianto dalam keterangannya. "Mengikuti skenario yang dibangun oleh FS (Ferdy Sambo)," kata Komjen Agus pada Sabtu (20/8) lalu, disadur dari Detiknews. Komjen Agus menambahkan, Putri juga mengajak Bharada E, Bripka Ricky, Kuat Ma'ruf, dan Brigadir Yosua ke rumah dinas Ferdy Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, tempat yang akhirnya menjadi lokasi pembunuhan Yosua. "Mengajak berangkat ke Duren Tiga bersama RE, RR, KM, almarhum J," ujarnya. 2. Ikut tawarkan uang ke Richard Eliezer, Ricky, dan Kuat Seperti diberitakan Detiknews, Putri ikut menawarkan sejumlah uang ke Bharada E, Bripka RR, dan KM. Ferdy Sambo menjanjikan uang Rp 1 miliar kepada Bharada E setelah menembak Yosua. lepada Kuat dan Bripka RR, yang berperan membantu pembunuhan berencana terhadap Yosua, Sambo menjanjikan uang Rp 500 juta. "Bersama FS saat menjanjikan uang kepada RE, RR, dan KM," kata Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto kepada wartawan, Sabtu (20/8) 3. Buat laporan palsu soal pelecehan di Duren Tiga Sebagaimana diketahui pada 12 Juli lalu, Polres Metro Jakarta Selatan sempat merilis keterangan soal 'polisi tembak polisi' di rumah dinas Sambo sebagai peristiwa baku tembak atau saling tembak antara Bharada Eliezer versus Brigadir Yosua dan dimenangkan Bharada Eliezer. Setelah penyidikan lebih lanjut, ternyata keterangan itu tidak betul; yang terjadi bukan 'baku tembak', melainkan 'penembakan terhadap Yosua' yang terjadi di rumah dinas kawasan Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, 8 Juli saat itu. Pada saat itu, dirilis juga keterangan polisi bahwa Putri Candrawathi dilecehkan oleh Yosua di Duren Tiga. Isu pelecehan itu sempat disebut-sebut menjadi pemicu peristiwa baku tembak yang akhirnya menewaskan Yosua. Kabar pelecehan itu dilaporkan langsung pihak Putri Candrawathi ke polisi. Namun setelah penyidikan lebih lanjut polisi menegaskan bahwa itu hanya laporan palsu. Ternyata laporan baku tembak dan pelecehan hanyalah upaya pihak Sambo untuk menghalang-halangi penyidikan. Hal itu disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi di Markas Besar Polri, pada Jumat (12/8) lalu. "Saya jelaskan bahwa kita tahu bersama bahwa dua perkara ini sebelumnya statusnya sudah naik sidik, ya. Kemudian berjalan waktu, kasus yang dilaporkan dengan korban Brigadir Yoshua terkait pembunuhan berencana ternyata ini menjawab dua LP tersebut," tegas dia. (yd)

Jakarta
| Senin, 22 Agustus 2022

Politik

Foto: Soal Duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, Gerindra: Siapa yang Mau Jadi Wakilnya? | Pifa Net

Soal Duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, Gerindra: Siapa yang Mau Jadi Wakilnya?

PIFA, Politik - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menilai bahwa duet Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 sulit terwujud. Muzani mengakui bahwa ada ide untuk mewujudkan duet tersebut, tetapi saat ini dirasakan sulit untuk diwujudkan. "Lah, kalau kemudian kalau dipertemukan, siapa yang jadi calon wakil presidennya? Masalahnya di situ," ujar Muzani di Kantor DPP PBB, Jakarta, Senin (24/7), mengutip CNN Indonesia. Muzani menegaskan bahwa Prabowo telah ditetapkan sebagai bakal calon presiden dari Partai Gerindra, begitu juga dengan Ganjar yang sudah menjadi bakal calon wakil presiden dari PDIP. Meskipun hampir tidak mungkin mereka berduet, hubungan antara Prabowo dan Ganjar disebut sangat baik. Muzani menyebut keduanya selalu ceria dan hangat saat bertemu. Dia mencontohkan pertemuan Prabowo dengan Ganjar di Bandara Adi Soemarmo pada pagi itu. Ganjar mengunggah foto bersama Prabowo setelah pertemuan itu. "Bersaing, tetapi saling memuji satu sama lain dan itu luar biasa, ini khas Indonesia," ucap Muzani. Sebelumnya, wacana untuk menduetkan Ganjar dengan Prabowo sempat muncul beberapa bulan terakhir. Wacana tersebut muncul setelah Presiden Jokowi mengajak keduanya untuk panen raya di Kebumen pada 9 Maret 2023. Prabowo juga pernah menyampaikan keinginannya untuk menjadikan Ganjar sebagai calon wakil presiden. Namun, ia menyadari bahwa peluang untuk mewujudkan hal itu kecil. "Tadinya aku berharap sebenarnya saya bersama beliau [sebagai pasangan capres-cawapres]. Tadinya," kata Prabowo di Mata Najwa, Kamis (29/6).

Indonesia
| Selasa, 25 Juli 2023

Lokal

Foto: Ditemukan Setelah 5 Hari Pencarian, Awe Warga Kalibandung Tewas Tenggelam di Sungai Kapuas | Pifa Net

Ditemukan Setelah 5 Hari Pencarian, Awe Warga Kalibandung Tewas Tenggelam di Sungai Kapuas

PIFA.CO.ID, LOKAL - Setelah lima hari pencarian intensif, Awe (45), warga Desa Kalibandung yang dilaporkan tenggelam di Sungai Kapuas, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan pada Senin (30/12) pukul 16.15 WIB di perairan Tanjung 6, Dusun Gaya Baru, Desa Teluk Bayur, Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya.Kasat Reskrim Polres Kubu Raya, IPTU Hafiz Febrandani, melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, AIPTU Ade, menjelaskan bahwa berdasarkan informasi dari Komandan Lapangan Panitia 1 Unit Rigide Inflatable Boat (RIB) Basarnas Kelas A Pontianak, Leonardus Sabar Umbara, korban ditemukan dalam kondisi mengapung dan telah meninggal dunia.“Korban ditemukan dalam kondisi mengapung pada koordinat 0°23'27.66"S - 109°30'43.80"T, sekitar 24 mil dari lokasi kejadian. Setelah ditemukan, kami langsung mengevakuasi jenazah dan menyerahkan kepada pihak keluarga,” sebut Ade, Selasa (30/12) pukul 07.00 WIB.Ade menambahkan, pencarian dimulai sejak pukul 06.00 WIB dengan metode penyisiran permukaan. Luas area pencarian mencapai radius 14 mil laut dari lokasi kejadian kecelakaan. Setelah korban ditemukan dan evakuasi selesai, operasi SAR gabungan dinyatakan berakhir pada pukul 16.45 WIB.“Keluarga menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah. Jenazah korban sudah diserahkan dan akan dimakamkan di kampung halamannya,” ujar Ade.Sebagai informasi, korban tenggelam pada Kamis (26/12/2024) akibat cuaca ekstrem saat sedang berjualan ikan dengan menggunakan sampan tradisional. Sampan korban terkena gelombang besar, sehingga terombang-ambing di sungai. Saat itu, Awe berada di sampan bersama dua anaknya, Radit (2) dan Kaila (4).Radit terjatuh ke sungai, dan Awe segera terjun untuk menyelamatkan anaknya. Kaila, yang masih berpegangan di sudut sampan, melihat adiknya dan ibunya berjuang di dalam air. Seorang warga, Rudi, yang kebetulan melintas menggunakan sampan kato, berhasil menyelamatkan Radit. Namun, saat berusaha menolong Awe, arus deras dan gelombang besar menghalanginya, sehingga Awe akhirnya tenggelam terbawa gelombang."Kami dari Polres Kubu Raya mengucapkan terima kasih kepada seluruh petugas gabungan dan masyarakat yang telah berupaya dalam proses pencarian. Berkat doa dan kerja keras semua pihak, korban akhirnya berhasil ditemukan. Semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan dan keselamatan," tutup Ade.

Kubu Raya
| Selasa, 31 Desember 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5