DPRD Kalbar minta Dinas terkait awasi kesehatan babi dari luar Kalbar. (Foto: Dok. PIFA/Freepik josepcurto)

PIFA, Lokal - Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar diminta mengawasi kesehatan hewan ternak babi yang didatangkan dari luar ke Kalbar jelang Imlek 2023.

Ketua Komisi II DPRD Kalbar, Affandie mengatakan, penegasan itu disampaikan pihaknya usai mengetahui babi dari Sumatera tersebut masuk lewat Dermaga PT Simba Mempawah beberapa waktu lalu.

"Ternak babi yang masuk dari Sumatera ke Kalbar telah terkonfirmasi Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar," kata Affandie, kemarin.

Dia menerangkan, alasan bongkar muat di lokasi itu, karena babi dinilai sebagai hewan ternak sensitif yang tak boleh dibongkar sembarang tempat. 

"Termasuk kapal yang mengangkutnya," ujarnya.

Kendati demikian, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar berdalih kewenangan bongkar muat tersebut di tangan KSOP untuk menentukan penempatannya.

"DPRD Kalbar mempertanyakan dari segi keamanan dan kesehatan," katanya.

Affandie tak ingin ternak yang masuk ke Kalbar tersebut membawa penyakit. Jika hal ini terjadi maka akan menimbulkan masalah baru. 

"Inilah yang perlu kita antisipasi bersama," ujarnya.

Maka itu, pihaknya meminta Dinas Peternakan mengawasi hewan dari luar yang masuk. Termasuk karantina hewan dilibatkan.

"Jangan sampai barang masuk begitu saja, tidak melalui karantina dan pemeriksaan kesehatan," terangnya.

Dia pun memastika DPRD Kalbar lewat Komisi II akan melakukan sidak dengan dinas terkait jika mendapat informasi meresahkan dari masyarakat.

"Ini menjadi atensi Komisi II saat rapat bersama mitra kerja yang bakal digelar dalam waktu dekat," pungkasnya. (ap)

PIFA, Lokal - Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar diminta mengawasi kesehatan hewan ternak babi yang didatangkan dari luar ke Kalbar jelang Imlek 2023.

Ketua Komisi II DPRD Kalbar, Affandie mengatakan, penegasan itu disampaikan pihaknya usai mengetahui babi dari Sumatera tersebut masuk lewat Dermaga PT Simba Mempawah beberapa waktu lalu.

"Ternak babi yang masuk dari Sumatera ke Kalbar telah terkonfirmasi Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar," kata Affandie, kemarin.

Dia menerangkan, alasan bongkar muat di lokasi itu, karena babi dinilai sebagai hewan ternak sensitif yang tak boleh dibongkar sembarang tempat. 

"Termasuk kapal yang mengangkutnya," ujarnya.

Kendati demikian, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar berdalih kewenangan bongkar muat tersebut di tangan KSOP untuk menentukan penempatannya.

"DPRD Kalbar mempertanyakan dari segi keamanan dan kesehatan," katanya.

Affandie tak ingin ternak yang masuk ke Kalbar tersebut membawa penyakit. Jika hal ini terjadi maka akan menimbulkan masalah baru. 

"Inilah yang perlu kita antisipasi bersama," ujarnya.

Maka itu, pihaknya meminta Dinas Peternakan mengawasi hewan dari luar yang masuk. Termasuk karantina hewan dilibatkan.

"Jangan sampai barang masuk begitu saja, tidak melalui karantina dan pemeriksaan kesehatan," terangnya.

Dia pun memastika DPRD Kalbar lewat Komisi II akan melakukan sidak dengan dinas terkait jika mendapat informasi meresahkan dari masyarakat.

"Ini menjadi atensi Komisi II saat rapat bersama mitra kerja yang bakal digelar dalam waktu dekat," pungkasnya. (ap)

0

0

You can share on :

0 Komentar