Pengecekan stok minyak goreng di Pasar Flamboyan Pontianak. (Dok. PIFA/Andrie P Putra)

PIFA, Lokal - Stok Minyakita di tingkat pedagang di Pasar Flamboyan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, kosong selama dua bulan belakangan. 

Hal tersebut, terungkap saat operasi pasar yang digelar oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak di pasar tradisional terbesar di Kalbar tersebut, Kamis (16/3/2023).

Salah seorang pedagang Arman mengutarakan, kekosongan stok di tingkat pedagang eceran itu sudah terjadi kurang lebih dua bulan belakangan. 

"Dua bulan kira-kira kosongnya di kami," katanya.

Arman mengatakan, di lapaknya kini dia hanya menyediakan dan menjual minyak goreng curah non kemasan serta minyak premium.

"Harganya Rp13.500 per kilonya," ujar Arman.

Dia mengatakan, tidak mengetahui pasti penyebab Minyakita kosong di tingkat pedagang tersebut. Saat ini para pedagang masih menanti penyaluran Minyakita.
Sementara itu, TPID menyisir sejumlah lokasi distributor Minyakita di kawasan Pasar Flamboyan. Alhasil, ditemukan salah satu distributor yang menyimpan stok Minyakita. 

Stok Minyakita di toko distributor milik Franky ini, setidaknya masih tersimpan 80 dus Minyakita yang belum disalurkan. Menurutnya, pembelian Minyakita ini mesti melalui aplikasi Simirah.

Franky menyebutkan, penyaluran kepada pedagang dilakukan dengan melihat rasio stok yang terdapat di gudangnya. Di waktu sekarang, memang sedikit mengingat persediaan yang menipis.

"Stok kami sudah tidak banyak. Kami usahakan semuanya bisa dapat," ujarnya.

Dia sendiri masih menanti kedatangan stok Minyakita berikutnya. Setidaknya akan masuk sebanyak 1.800-an dus. Sehingga jika stok tersebut sudah tiba, tinggal disalurkan ke pedagang.

"Bisa 50 dus per pedagang. Tapi kita tak bisa garansi juga. Yang pasti menanti dari stok yang datang. Ketersediaannya berapa," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Satgas Pangan Kota Pontianak, Sidiq Handanu mengutarakan, stok Minyakita tergantung pesanan dari distributor ke produsen. 

"Tapi belum tentu juga mereka bisa mendapatkan semua permintaan itu dari produsen," ujarnya.

Sidiq menjelaskan, Minyakita yang ada saat ini merupakan produksi dari Sinarmas. Sementara minyak premiumnya adalah Filma. Patokan harga masih sesuai dengan aturan.

"Sesuailah dengan harga mulai dari produsen ke distributor lalu sampai ke tingkat pedagang. Masih sesuai mekanisme pasa," katanya.

Sidiq menanggapi persoalan kekosongan Minyakita di tingkat pedagang di Pasar Flamboyan. Dia memperkirakan hal tersebut dipicu oleh penyaluran di luar dari pedagang di dalam pasar.

"Distributor ini kan bisa ke seluruh Kalbar. Bisa juga mungkin tidak ke pasar, tetapi ke toko-toko lain. Kalau lihat aspek jumlah, jika semua mengejar Minyakita pasti tidak akan cukup," pungkasnya. (ap)

PIFA, Lokal - Stok Minyakita di tingkat pedagang di Pasar Flamboyan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, kosong selama dua bulan belakangan. 

Hal tersebut, terungkap saat operasi pasar yang digelar oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak di pasar tradisional terbesar di Kalbar tersebut, Kamis (16/3/2023).

Salah seorang pedagang Arman mengutarakan, kekosongan stok di tingkat pedagang eceran itu sudah terjadi kurang lebih dua bulan belakangan. 

"Dua bulan kira-kira kosongnya di kami," katanya.

Arman mengatakan, di lapaknya kini dia hanya menyediakan dan menjual minyak goreng curah non kemasan serta minyak premium.

"Harganya Rp13.500 per kilonya," ujar Arman.

Dia mengatakan, tidak mengetahui pasti penyebab Minyakita kosong di tingkat pedagang tersebut. Saat ini para pedagang masih menanti penyaluran Minyakita.
Sementara itu, TPID menyisir sejumlah lokasi distributor Minyakita di kawasan Pasar Flamboyan. Alhasil, ditemukan salah satu distributor yang menyimpan stok Minyakita. 

Stok Minyakita di toko distributor milik Franky ini, setidaknya masih tersimpan 80 dus Minyakita yang belum disalurkan. Menurutnya, pembelian Minyakita ini mesti melalui aplikasi Simirah.

Franky menyebutkan, penyaluran kepada pedagang dilakukan dengan melihat rasio stok yang terdapat di gudangnya. Di waktu sekarang, memang sedikit mengingat persediaan yang menipis.

"Stok kami sudah tidak banyak. Kami usahakan semuanya bisa dapat," ujarnya.

Dia sendiri masih menanti kedatangan stok Minyakita berikutnya. Setidaknya akan masuk sebanyak 1.800-an dus. Sehingga jika stok tersebut sudah tiba, tinggal disalurkan ke pedagang.

"Bisa 50 dus per pedagang. Tapi kita tak bisa garansi juga. Yang pasti menanti dari stok yang datang. Ketersediaannya berapa," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Satgas Pangan Kota Pontianak, Sidiq Handanu mengutarakan, stok Minyakita tergantung pesanan dari distributor ke produsen. 

"Tapi belum tentu juga mereka bisa mendapatkan semua permintaan itu dari produsen," ujarnya.

Sidiq menjelaskan, Minyakita yang ada saat ini merupakan produksi dari Sinarmas. Sementara minyak premiumnya adalah Filma. Patokan harga masih sesuai dengan aturan.

"Sesuailah dengan harga mulai dari produsen ke distributor lalu sampai ke tingkat pedagang. Masih sesuai mekanisme pasa," katanya.

Sidiq menanggapi persoalan kekosongan Minyakita di tingkat pedagang di Pasar Flamboyan. Dia memperkirakan hal tersebut dipicu oleh penyaluran di luar dari pedagang di dalam pasar.

"Distributor ini kan bisa ke seluruh Kalbar. Bisa juga mungkin tidak ke pasar, tetapi ke toko-toko lain. Kalau lihat aspek jumlah, jika semua mengejar Minyakita pasti tidak akan cukup," pungkasnya. (ap)

0

0

You can share on :

0 Komentar