Foto: Dok. PIFA

Foto: Dok. PIFA

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalDua Warga Siantan yang Tenggelam di Sungai Kapuas Ditemukan, Keduanya dalam Kondisi Tak Bernyawa

Dua Warga Siantan yang Tenggelam di Sungai Kapuas Ditemukan, Keduanya dalam Kondisi Tak Bernyawa

Pontianak | Jumat, 10 Desember 2021

Berita Pontianak, PIFA – Dua warga Siantan yang tenggelam di Sungai Kapuas berhasil ditemukan oleh tim penyelam, Jumat (10/12/2021) sekitar Pukul 17.00.

Kedua Korban tersebut ditemukan dengan keaadan tidak bernyawa dan langsung dibawa kerumah duka di Jalan Perwasal, Gg. Barokah Kelurahan Siantan Tengah, Pontianak Utara.

Diketahui, korban tenggelam akibat mencoba speedboat dengan kecepatan tinggi sehingga speedboat terbalik, karena menghindar dari kayu. 

Penumpang speadboat berjumlah empat orang yang tenggelam, kedua korban dapat diselamatkan. Namun, kedua korban tidak dapat diselamatkan dan dilakukan pencarian oleh Tim SAR Gabungan.

Kejadian ini sempat menghebohkan warga Kota Pontianak dan dilakukan pencarian oleh Tim SAR Gabungan selama kurang lebih lima jam. 

Namun sekitar pukul 16:19 WIB satu korban berhasil ditemukan, kemudian disusul pada korban kedua sekitar pukul 16.55 yang tidak jauh dari lokasi kejadian. (RS)

Rekomendasi

Foto: Kiat Menyimpan Bawang dan Cabai agar Lebih Awet ala Chef Yuda Bustara | Pifa Net

Kiat Menyimpan Bawang dan Cabai agar Lebih Awet ala Chef Yuda Bustara

Indonesia
| Jumat, 14 Maret 2025
Foto: Profil Sukatani, Band yang Viral Usai Minta Maaf ke Kapolri Gegara Lagu ‘Bayar Polisi’ | Pifa Net

Profil Sukatani, Band yang Viral Usai Minta Maaf ke Kapolri Gegara Lagu ‘Bayar Polisi’

Indonesia
| Jumat, 21 Februari 2025
Foto: Prabowo Sebut Ada Pihak yang Tidak Senang dengan Pemangkasan Anggaran APBN 2025 | Pifa Net

Prabowo Sebut Ada Pihak yang Tidak Senang dengan Pemangkasan Anggaran APBN 2025

Indonesia
| Minggu, 16 Februari 2025
Foto: Laga Lawan Filipina Jadi Penentu, Gerald Vanenburg: Jika Gagal, Indonesia Tersingkir | Pifa Net

Laga Lawan Filipina Jadi Penentu, Gerald Vanenburg: Jika Gagal, Indonesia Tersingkir

Sports
| Jumat, 18 Juli 2025
Foto: Bijak Atur Keuangan Saat Rupiah Melemah, Ini 7 Tips yang Bisa Kamu Terapkan | Pifa Net

Bijak Atur Keuangan Saat Rupiah Melemah, Ini 7 Tips yang Bisa Kamu Terapkan

Indonesia
| Senin, 7 April 2025
Foto: Trump Umumkan Tarif Impor Baru untuk RI: Produk Indonesia Kena 19 Persen, RI Buka Akses Luas untuk AS | Pifa Net

Trump Umumkan Tarif Impor Baru untuk RI: Produk Indonesia Kena 19 Persen, RI Buka Akses Luas untuk AS

Internasional
| Rabu, 16 Juli 2025
Foto: Rasa Ingin Tahu, Kunci Sukses Bill Gates yang Membawanya ke Puncak | Pifa Net

Rasa Ingin Tahu, Kunci Sukses Bill Gates yang Membawanya ke Puncak

Dunia
| Senin, 10 Februari 2025
Foto: Abizar Minta Maaf Usai Film A Business Proposal Terancam Diboikot | Pifa Net

Abizar Minta Maaf Usai Film A Business Proposal Terancam Diboikot

Indonesia
| Selasa, 4 Februari 2025
Foto: Hashim Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Sudah Menjadi Gagasan Prabowo Sejak 2006 | Pifa Net

Hashim Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Sudah Menjadi Gagasan Prabowo Sejak 2006

Indonesia
| Senin, 3 Februari 2025
Foto: Ahmad Dhani Bocorkan Tanggal Pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise | Pifa Net

Ahmad Dhani Bocorkan Tanggal Pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise

Jakarta
| Selasa, 18 Februari 2025

Berita Terkait

Pifabiz

Foto: Larissa Chou Resmi Menikah Lagi, Begini Ungkapan Hatinya | Pifa Net

Larissa Chou Resmi Menikah Lagi, Begini Ungkapan Hatinya

PIFAbiz - Larissa Chou, mantan istri dari Alvin Faiz, saat ini tengah bersinar dalam kebahagiaan setelah resmi menikah kembali. Ia menikahi Ikram Rosadi, seorang pengusaha properti dan caleg DPRD dari Partai Golkar untuk Dapil 2 Bandung Barat. Pernikahan ini membawa harapan baru dan perubahan signifikan dalam kehidupan Larissa Chou. Dalam pernyataannya, Larissa Chou berbagi momen pribadi yang menghangatkan hati. Kedatangan Ikram Rosadi tidak hanya membawa cinta kepada Larissa tetapi juga menjadi figur yang turut serta merawat putra semata wayang mereka, Yusuf. Larissa Chou mengenang masa sulit saat harus mengantar Yusuf ke rumah sakit dengan dirinya yang tengah demam mencapai 39 derajat Celsius. Meskipun dalam kondisi yang tidak prima, Larissa Chou tetap berjuang untuk anaknya. "Momen waktu mau anter Yusuf ke rumah sakit disaat panas aku pun 39, tapi harus kuat demi anak (ini sudah cukup lama). Di videoin pegawai aku untuk kenangan pribadi, tapi ini mau aku bagiin," kenang Larissa Chou. Larissa Chou juga menyampaikan perasaannya yang terharu karena selalu bisa berdua dengan Yusuf dalam suka dan duka. Kini, dengan kehadiran Ikram Rosadi, mereka memiliki anggota keluarga baru yang menyatukan mereka dalam kebahagiaan. Larissa Chou mengucapkan rasa syukur kini ada tempat untuk dirinya bersandar. "Aku telah memilih pundak untuk untuk aku bersandar. A... kuatkan pundakmu ya karena aku tidak sendirian," tulis Larissa Chou. Panggilan yang diberikan Yusuf kepada Ikram Rosadi juga berubah. Larissa Chou mengisyaratkan bahwa kini Yusuf memanggil Ikram dengan sapaan "Papa," menunjukkan ikatan yang semakin erat antara mereka. "Selamat datang di hidup kami. Sekarang panggilan Om baik berubah menjadi "papah "," tulisnya lagi. Tidak hanya berbicara tentang kebahagiaan, Larissa Chou juga mengungkapkan tentang ujian dalam hidupnya. Meskipun ia tidak merinci jenis ujian yang dihadapinya, Larissa Chou yakin bahwa rencana Allah SWT untuknya jauh lebih besar daripada segala ujian yang mungkin dihadapinya. "Jika aku masih diberi kesempatan untuk meluruskan di saat yang Allah ridai, pasti ada waktunya. Satu hal yang selalu aku pegang dalam hidup ini, selagi itu tidak merugikan akhiratku, akan aku selesai dulu dengan cara yang Allah suka," tulis Larissa Chou. "Di rencana besar ini ujiannya ternyata jauh lebih besar. Tapi, rencana Allah-ku jauh lebih besar. Seketika aku tersadar ada manusia yang jahat sekali, tapi bukan tugasku untuk membalas. Kapasitasku sebagai manusia terbatas. Semua ada waktunya," ungkapnya.

Indonesia
| Senin, 4 September 2023

Lifestyle

Foto: Ternyata Pindah ke Tempat Baru Bisa Picu Stres Transisi, Begini Cara Mengatasinya | Pifa Net

Ternyata Pindah ke Tempat Baru Bisa Picu Stres Transisi, Begini Cara Mengatasinya

PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Pindah ke tempat baru merupakan perubahan besar yang sering kali menimbulkan perasaan campur aduk, mulai dari kegembiraan hingga kekhawatiran. Menurut Dr. Ajit Dandekar, Kepala Departemen Psikiatri dan Kesehatan Mental di Rumah Sakit Super Spesialis Nanavati Max, Mumbai, kepindahan dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan mental seseorang.“Kepindahan adalah perubahan besar yang membebani kesehatan mental. Ada jenis stres yang terkait dengan kepindahan, yang disebut stres transisi,” ujar Dr. Dandekar, seperti dikutip dari laman Hindustan Times, Minggu (23/3).Ia menjelaskan bahwa beberapa penelitian menunjukkan kepindahan ke tempat baru kerap memicu guncangan budaya. Stres psikologis, kecemasan, dan bahkan depresi bisa muncul akibat norma-norma yang tidak dikenal serta hilangnya jaringan pendukung lama.“Kami sering mengamati bahwa individu umumnya mengalami suatu bentuk stres transisi, terutama jika lingkungan baru sangat berbeda dari budaya asal seseorang,” tambahnya.Untuk mengatasi dampak emosional dari perpindahan, Dr. Dandekar menyarankan agar seseorang membangun hubungan sosial guna mengurangi rasa kesepian dan rindu kampung halaman. Berkenalan dengan orang baru, bergabung dengan kelompok sosial, serta menemukan individu dengan latar belakang yang sama bisa menjadi strategi yang efektif.Di samping itu, ia juga menekankan pentingnya mempelajari keterampilan praktis guna mempermudah adaptasi di lingkungan baru. “Jika Anda pindah ke daerah dengan bahasa yang berbeda dari bahasa Anda, kembangkan dan pelajari kemampuan komunikasi baru untuk mengurangi kesalahpahaman dan menghindari kemungkinan perasaan terisolasi,” katanya.Penyesuaian di tempat baru memerlukan waktu yang bervariasi bagi setiap individu. Dr. Dandekar menyebutkan bahwa proses adaptasi awal bisa berlangsung dari beberapa bulan hingga satu tahun, mencakup rasa nyaman dengan adat istiadat setempat, persahabatan yang stabil, dan stabilitas emosional.Perubahan lingkungan ini juga berdampak besar pada anak-anak, yang cenderung lebih fokus pada apa yang mereka tinggalkan, seperti teman lama dan lingkungan sekolah yang sudah mereka kenal. Hal ini bisa menjadi tekanan tersendiri bagi mereka.Untuk membantu anak beradaptasi, Dr. Dandekar menyarankan orang tua agar mengakui dan menanggapi kecemasan anak, mempertahankan rutinitas yang sudah dikenal seperti tradisi keluarga, serta mendorong partisipasi mereka dalam kegiatan sekolah atau komunitas setempat. Dengan cara ini, anak-anak dapat memperoleh dukungan sosial, membangun persahabatan baru, dan secara bertahap merasa betah di lingkungan mereka yang baru.

Indonesia
| Senin, 24 Maret 2025

Sports

Foto: Geram, Kelompok Suporter MU Kecam Kenaikan Harga Tiket 5% Musim Depan | Pifa Net

Geram, Kelompok Suporter MU Kecam Kenaikan Harga Tiket 5% Musim Depan

PIFA.CO.ID, SPORTS - Manchester United kembali menaikkan harga tiket musim depan sebesar 5%, keputusan yang memicu protes dari kelompok suporter The 1958. Ini merupakan kenaikan ketiga berturut-turut dalam tiga tahun terakhir, diumumkan pada Senin (17/3/2025).Selain kenaikan harga, MU juga menghapus diskon 50% untuk penggemar senior, menggantinya dengan potongan 25% yang mengikuti usia pensiun pemerintah, yakni 66 tahun. Kebijakan ini berdampak pada sekitar 7.000 penggemar senior yang sebelumnya menikmati potongan lebih besar. Sementara itu, tiket untuk anak-anak U-16 tetap dibekukan tanpa perubahan harga.The 1958 menyampaikan kekecewaannya, menyoroti bahwa MU tidak mengikuti langkah klub Premier League lain yang membekukan harga tiket. "Fakta bahwa harga tiket tidak dibekukan dan klub tidak mengikuti preseden yang ditetapkan oleh klub-klub Premier League lainnya itu mengecewakan. Terutama setelah menyaksikan salah satu tim terburuk dalam beberapa dekade," ungkap pernyataan mereka, dikutip PIFA, Rabu (19/3).Kelompok ini, yang sejak lama mengkritik kepemimpinan MU, menilai bahwa kebijakan ini semakin membebani suporter, yang harus menanggung akibat dari keputusan manajemen klub. Mereka berharap pengurus klub lebih memprioritaskan kepentingan penggemar di tengah keterpurukan tim.

Inggris
| Rabu, 19 Maret 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5