Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat di Pontianak. (Dok. PIFA/Lidya Salsabila)

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat di Pontianak. (Dok. PIFA/Lidya Salsabila)

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalDuduk Bersebelahan dengan Prabowo Saat Pertemuan Ketum KIM, AHY: Bukan Bahas Politik

Duduk Bersebelahan dengan Prabowo Saat Pertemuan Ketum KIM, AHY: Bukan Bahas Politik

Pontianak | Minggu, 23 Juni 2024

PIFA, Lokal - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa pertemuan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan para ketua umum Koalisi Indonesia Maju (KIM) tidak berkaitan dengan politik. Pertemuan tersebut terjadi dalam rangka menghadiri kuliah umum di Universitas Pertahanan.

AHY menjelaskan hal ini usai acara penyerahan sertifikat tanah elektronik di Kanwil ATR/BPN Pontianak pada Sabtu (22/6/24). "Itu sebetulnya bukan pertemuan politik. Jadi kami diundang dalam forum ada yang namanya eksekutif program, yang diselenggarakan oleh Universitas Pertahanan," kata AHY.

Menurut AHY, acara tersebut merupakan kuliah umum yang diadakan oleh Menhan untuk membahas transformasi menuju Indonesia emas 2045. Peserta yang diundang termasuk para ketua umum KIM seperti Airlangga Hartarto dari Partai Golkar, Anis Matta dari Partai Gelora, dan Zulkifli Hasan dari Partai Amanat Nasional.

"Kami hanya menyambung silaturahim dan mendengarkan kuliah umum dari Pak Prabowo sebagai Menhan," tambah AHY.

Sebelumnya, AHY juga mengunggah foto bersama Prabowo yang menarik perhatian publik. "Saya ngga mengatakan lebih dekat, tetapi kebetulan aja kemarin karena ruangannya tidak terlalu besar, kursinya terbatas. Itu ruang tunggu. Sebelum acara di mulai kami ngobrol-ngobrol," jelasnya.

AHY menegaskan bahwa pembahasan bersama dengan Prabowo dan ketua umum KIM lainnya berkisar pada isu-isu kebangsaan dan kemajuan Indonesia. "Ada beberapa hal yang fundamental menjadi kekuatan dan sekaligus tantangan yang harus kita cari solusi bersama," tandasnya.

Dengan demikian, pertemuan ini dijelaskan oleh AHY sebagai langkah untuk mempererat hubungan antarpartai dalam koalisi serta untuk mendukung agenda pembangunan nasional. (ly)

Rekomendasi

Foto: Penggeledahan Rumah Ridwan Kamil terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Bank BJB, 5 Orang Sudah jadi Tersangka | Pifa Net

Penggeledahan Rumah Ridwan Kamil terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Bank BJB, 5 Orang Sudah jadi Tersangka

Bandung
| Selasa, 11 Maret 2025
Foto: Dishub Kalbar Prediksi Lonjakan Arus Mudik Terjadi H-3 Sebelum Lebaran | Pifa Net

Dishub Kalbar Prediksi Lonjakan Arus Mudik Terjadi H-3 Sebelum Lebaran

Pontianak
| Kamis, 20 Maret 2025
Foto: Google Siapkan Search Jadi Asisten AI, Bakal Lebih Interaktif dan Canggih? | Pifa Net

Google Siapkan Search Jadi Asisten AI, Bakal Lebih Interaktif dan Canggih?

Dunia
| Kamis, 6 Februari 2025
Foto: Kapolsek Kapuas Ungkap Peredaran Narkotika di Sanggau | Pifa Net

Kapolsek Kapuas Ungkap Peredaran Narkotika di Sanggau

Sanggau
| Rabu, 1 Januari 2025
Foto: IRGC: Operasi terhadap Israel Akan Terus Berlanjut hingga Kehancuran Total Rezim Zionis | Pifa Net

IRGC: Operasi terhadap Israel Akan Terus Berlanjut hingga Kehancuran Total Rezim Zionis

Internasional
| Senin, 16 Juni 2025
Foto: Klasmen Liga Inggris Usai Arsenal Hajar Man City 5-1, Persaingan Gelar Memanas! | Pifa Net

Klasmen Liga Inggris Usai Arsenal Hajar Man City 5-1, Persaingan Gelar Memanas!

Inggris
| Senin, 3 Februari 2025
Foto: Alasan Warga Bangun Patung Jokowi, Jadi Simbol Apresiasi dan Inspirasi | Pifa Net

Alasan Warga Bangun Patung Jokowi, Jadi Simbol Apresiasi dan Inspirasi

Medan
| Kamis, 22 Mei 2025
Foto: Buah Langsat Punggur Melimpah, Petani Panen Capai Puluhan Ton  | Pifa Net

Buah Langsat Punggur Melimpah, Petani Panen Capai Puluhan Ton

Kubu Raya
| Sabtu, 18 Januari 2025
Foto: Dari Jam Tangan hingga AC, Xiaomi Luncurkan Beragam Perangkat Baru di Indonesia | Pifa Net

Dari Jam Tangan hingga AC, Xiaomi Luncurkan Beragam Perangkat Baru di Indonesia

Indonesia
| Jumat, 14 Maret 2025
Foto: Pelaku Sodomi Anak Kelas 3 SD di Rumah Kosong Mengaku Pernah Menjadi Korban | Pifa Net

Pelaku Sodomi Anak Kelas 3 SD di Rumah Kosong Mengaku Pernah Menjadi Korban

Pontianak
| Rabu, 23 April 2025

Berita Terkait

Lifestyle

Foto: Tips Mengelola Emosi Orang Tua untuk Cegah Kekerasan pada Anak | Pifa Net

Tips Mengelola Emosi Orang Tua untuk Cegah Kekerasan pada Anak

PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Psikolog Klinis Forensik dari Universitas Indonesia, Kasandra Putranto, memberikan kiat kepada orang tua dalam mengelola emosi untuk mencegah kekerasan terhadap anak.Kasandra menyarankan orang tua mengenali dan mengakui emosi seperti marah atau cemas, serta berbicara dengan tenang kepada anak. Ia juga menekankan pentingnya mengambil waktu untuk diri sendiri, seperti berjalan-jalan atau meditasi, guna meredakan stres. Selain itu, menggunakan pendekatan disiplin positif dan melibatkan anak dalam kegiatan menyenangkan dapat memperkuat ikatan positif dalam keluarga. Kasandra juga menyarankan agar orang tua tidak ragu untuk berbicara dengan pasangan atau teman untuk melepaskan beban emosional. Dengan dukungan dan perspektif baru, orang tua dapat lebih mudah mengelola perasaan dan menjaga stabilitas emosi dalam menghadapi tantangan. Setelah situasi mereda, orang tua diingatkan untuk merenungkan kejadian tersebut dan belajar bagaimana mengelola emosi dengan lebih baik di masa depan.

Indonesia
| Rabu, 15 Januari 2025

Lokal

Foto: Sinergitas Timpora, Pemberangkatan Calon PMI Non Prosedural di Kalbar Digagalkan | Pifa Net

Sinergitas Timpora, Pemberangkatan Calon PMI Non Prosedural di Kalbar Digagalkan

PIFA, Lokal – Upaya preventif guna mendukung pencegahan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Non Prosedural di wilayah Kalimantan Barat terus dilakukan oleh jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Barat.  Hal ini dilakukan oleh Divisi Keimigrasian dan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Pontianak sebagai perpanjangan tangan Direktorat Jenderal Imigrasi di daerah, melalui sinergitas dan koordinasi dengan Polda Kalimantan Barat dan BP3MI dalam wadah Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora), pada Minggu siang (21/5/2023) bersama-sama telah berhasil menggagalkan keberangkatan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang diduga akan menuju ke Malaysia.  Adapun Calon Pekerja Migran Indonesia yang berhasil diamankan sejumlah 17 orang yang terdiri dari 15 orang Laki-laki dan 2 orang Perempuan. Mereka yang 12 orang diantaranya berasal dari Jawa dan 5 orang berasal dari Sulawesi ini diamankan di teras rumah yang diduga sebagai tempat penampungan CPMI di Jalan Merdeka 2, Kelurahan Arang Limbung, Kabupaten Kubu Raya. Berdasarkan gelar perkara yang dilakukan oleh Ditreskrimum Polda Kalbar yang melibatkan Imigrasi dan BP3MI, diketahui bahwa dari ketujuh belas CPMI tersebut terdapat 2 orang yang sudah memiliki paspor yang dikeluarkan oleh KJRI Kuching dan visa kerja yang masih berlaku, sehingga terhadap keduanya dapat masuk ke wilayah Malaysia secara sah atau legal. Sedangkan 13 orang lainnya memiliki paspor dan visa kunjungan, sementara terdapat 2 orang yang tidak memiliki paspor. Dari hasil pemeriksaan tersebut diputuskan 14 orang untuk diserahkan kepada BP3MI. Satu orang ditetapkan sebagai tersangka berinisial AP yang berperan sebagai koordinator dalam pengurusan  paspor dan surat pemeriksaan kesehatan bagi 11 CPMI yang berasal dari Jawa Tengah. Pemilik rumah tempat penampungan berinisial P juga ditetapkan sebagai tersangka. Dalam upaya penanggulangan PMI Non Prosedural, Ditjen Imigrasi telah melakukan tindakan preventif maupun represif. Sebagai upaya preventif diantaranya telah membuat kebijakan, seperti Perjanjian Kerja Sama atau Nota Kesepahaman dengan pihak pemangku kepentingan, melakukan pengetatan dalam proses penerbitan paspor, serta melakukan penundaan keberangkatan terhadap WNI yang patut diduga calon PMI Non Prosedural.  Selain itu juga bekerjasama dengan Lembaga/Instansi terkait melakukan penyuluhan kepada masyarakat, pertukaran informasi, serta berkoordinasi dengan para stakeholder.  Sedangkan dalam upaya represif, telah dilakukan upaya penegakan hukum melalui proses penyidikan terhadap pelaku, mengenakan Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK) berupa penundaan penerbitan paspor dan penundaan keberangkatan, maupun pendeportasian dan penangkalan apabila terdapat WNA yang terlibat dalam sindikat, serta terus bersinergi dengan APH. Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalbar Pria Wibawa mengatakan pihaknya telah memerintahkan jajaran UPT Keimigrasian untuk berperan aktif dalam pencegahan pemberangkatan PMI Non Prosedural di wilayah Kalbar dengan memperketat pemeriksaan Keimigrasian di TPI. Mengingat wilayah Kalbar ini berbatasan darat dengan negara Malaysia yang tentunya banyak terdapat tempat perlintasan.  "Namun tanggung jawab ini bukan hanya dibebankan petugas Imigrasi saja, karena sesuai tugas dan fungsinya berdasarkan konstitusi Pejabat Imigrasi bukanlah  penjaga batas negara, melainkan sebagai penjaga pintu gerbang negara” ujar mantan Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian ini. Kakanwil menambahkan, perlu dilakukan upaya dari hulu sampai ke hilir oleh setiap unsur yang ada dalam mencegah PMI Non Prosedural ini.  "Juga sebagai perlindungan terhadap WNI hendaknya seluruh elemen perlu dilibatkan. Mulai dari perangkat desa, pemuka agama, tokoh masyarakat, hingga aparat pemerintahan semuanya harus berperan aktif sesuai dengan bidangnya masing-masing," pungkasnya. (ap)

Kalbar
| Minggu, 28 Mei 2023

Nasional

Foto: Presiden Jokowi Tegaskan Tak Intervensi Proses Hukum Ferdy Sambo | Pifa Net

Presiden Jokowi Tegaskan Tak Intervensi Proses Hukum Ferdy Sambo

PIFA, Nasional - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa dirinya tidak bisa mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan dalam kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Ferdy Sambo (FS). Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Kepala Negara saat ditanya oleh awak media terkait permohonan ibu dari salah satu terdakwa, Richard Eliezer, atas keadilan hukuman yang dituntutkan kepada anaknya. “Saya tidak bisa mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan,” tegas Presiden kepada awak media usai meninjau proyek sodetan Kali Ciliwung, Jakarta, Selasa (24/1/2023). Presiden menyebut intervensi tidak bisa dilakukan tidak hanya pada kasus yang menyeret mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo saja, melainkan pada semua kasus hukum. “Bukan hanya kasus FS saja, untuk semua kasus, tidak (intervensi),” tandasnya. Selain itu, Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa semua pihak harus menghormati proses hukum yang tengah berjalan dalam kasus tersebut. “Kita harus menghormati proses hukum yang ada di lembaga-lembaga negara yang sedang berjalan,” pungkas dia. Sebelumnya, ramai diberitakan media nasional bahwa ibu dari salah satu terdakwa yaitu Richard Eliezer, meminta keadilan atas tuntutan 12 tahun penjara terhadap anaknya. Ibunda Bharada E menilai tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum itu terlalu tinggi lantaran status anaknya sebagai justice collaborator. (yd)

Jakarta
| Rabu, 25 Januari 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5