Duel Big Match Lawan AC Milan, Juventus Bakal Balas Dendam di Allianz Stadium?
Italia | Sabtu, 18 Januari 2025
Prediksi Duel Big Match Juventus vs AC Milan di Allianz Stadium. (vidio)
Italia | Sabtu, 18 Januari 2025
Lokal
Situasi pandemi di Indonesia semakin mengkhawatirkan, tak terkecuali di Kota Pontianak yang masuk zona merah. Oleh karena itu, kita dihimbau untuk tetap berada di rumah saja. Namun, beraktivitas di rumah seringkali berpotensi untuk bikin seseorang cepat bosan. Tak heran jika sebagian orang mencari hiburan, seperti mencari tontonan film terbaru atau sekadar bernyanyi lagu favorit mereka di rumah. Nah, kali ini melansir dari laman KompasTekno berikut empat aplikasi smartphone Android dan iPhone yang bisa dipakai untuk ber-karaoke ria di rumah. Apa saja? Yuk, simak pemaparan berikut. Smule Nama Smule mungkin pernah terlintas di benak Anda ketika mencari aplikasi karaoke. Pasalnya, Smule sudah diunduh oleh 100 juta orang dan bisa dibilang merupakan salah satu aplikasi karaoke yang paling banyak digunakan. Lewat Smule, Anda bisa bernyayi jutaan lagu favorit Anda, baik lokal maupun internasional. Anda juga bisa bernyanyi bersama seorang teman (duet), bernyanyi bersama-sama (group), atau bernyanyi sendiri (solo). Fitur di Smule mencakup mode perekaman suara dan video yang dibekali dengan beragam efek, panduan untuk berlatih suara, serta fitur untuk mengunggah lagu atau video yang direkam ke “Smule Songbook” agar bisa dinyanyikan pengguna lain. 2. WeSing WeSing merupakan aplikasi karaoke besutan raksasa teknologi China, Tencent. Aplikasi ini juga bisa dipakai untuk menyanyikan berbagai lagu sembari merekam performa Anda ketika sedang bernyanyi, baik solo maupun duet. Hasil rekaman tadi bisa diunggah dan bisa dilihat oleh pengguna WeSing lainnya. Layaknya sebuah media sosial, antara pengguna WeSing juga bisa saling mengikuti (follow) dan memberikan komentar atau like terhadap rekaman karaoke pengguna lain. Uniknya, aplikasi yang telah diunduh lebih 50 juta kali ini memiliki fitur “Download”, di mana pengguna bisa menyanyikan lagu kesukaan mereka secara offline tanpa membutuhkan koneksi internet. 3. StarMaker StarMaker merupakan aplikasi karaoke yang telah diunduh lebih dari 100 juta kali. Serupa dengan aplikasi lainnya, StarMaker menawarkan fitur karaoke yang memungkinkan penggunanya merekam lagu favorit yang mereka mainkan, baik solo maupun duet. Rekaman tersebut juga bisa diunggah ke platform StarMaker dan bisa dilihat, disukai (like), dan dikomentari oleh pengguna lain. 4. Yokee (Karaoke) Aplikasi karaoke yang telah diunduh sebanyak 50 juta kali ini sebenarnya bernama “Yokee”, namun di toko aplikasi namanya menjadi “Karaoke”. Yokee bisa dipakai untuk bernyanyi berbagai lagu favorit yang berasal dari Indonesia dan mancanegara yang tersedia di dalamnya. Anda juga bisa merekam hasil karaoke, baik dalam bentuk audio maupun video, dan membagikannya dengan pengguna lain. Menariknya, Anda bisa memilih beberapa efek suara, seperti “Stage” atau “Hall”, agar hasil rekaman terdengar layaknya seperti penyanyi profesional.
Nasional
PIFA, Nasional – Gejolak ekonomi global yang ditandai dengan meningkatnya proteksionisme, terutama kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat, kembali menghantam sektor industri ekspor Indonesia. Jawa Barat, sebagai pusat manufaktur dan ekspor nasional, menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak. Hal ini mengemuka dalam diskusi publik bertajuk "Gempuran Tarif AS: Ekonomi Indonesia di Ujung Tanduk? Dialog Kritis Mencari Solusi" yang digelar oleh Suara.com bekerja sama dengan CORE Indonesia di El Hotel Bandung, Selasa (20/5). Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, dalam sambutannya menyatakan bahwa tekanan krisis global telah dirasakan sejak awal tahun. Ia menegaskan bahwa Bandung dipilih sebagai lokasi diskusi karena perannya yang strategis sebagai sentra ekspor nasional, khususnya untuk sektor tekstil, alas kaki, dan furnitur—semuanya kini berada dalam tekanan besar. “Berdasarkan data BPS, pada Januari 2025 ekspor nonmigas Jawa Barat ke AS mencapai USD 499,53 juta atau 16,62% dari total ekspor nonmigas provinsi. Sementara dari Bandung, ekspor ke AS pada Maret 2025 mencapai USD 7,7 juta. Namun, penurunan pesanan dan gelombang PHK massal di sektor tekstil menunjukkan situasi yang tidak bisa dianggap enteng,” ungkap Suwarjono. Gelombang PHK dan Ancaman Produk Impor Bandung kini menghadapi krisis ketenagakerjaan akibat merosotnya pesanan ekspor dan masuknya produk impor dalam jumlah besar. Kebijakan tarif baru dari AS semakin memperburuk kondisi, membuat daya saing industri lokal makin menurun. Banyak perusahaan mengalami kerugian, bahkan tutup, sehingga memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal, Ph.D., memaparkan bahwa Indonesia terkena imbas dari perang dagang AS-Tiongkok. “Ekspor Tiongkok ke AS menurun 10,5% tahun ini, tapi ekspor ke ASEAN naik 19,1%. Ada potensi arus barang masuk ke Indonesia, termasuk yang ilegal, yang berkontribusi pada kerugian negara sekitar Rp 65,4 triliun,” paparnya. Dunia Usaha Hadapi Tekanan Berlapis Ketua APINDO Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik, menyoroti tantangan berlapis yang dihadapi pengusaha, mulai dari ketidakpastian regulasi hingga biaya logistik yang membengkak karena pungutan liar. Ia menilai bahwa pengusaha lokal kerap menjadi “korban eksperimen kebijakan”. “Perizinan usaha yang dijanjikan rampung dua minggu bisa molor hingga berbulan-bulan. Kami juga menghadapi premanisme, pengupahan yang dipolitisasi, dan regulasi yang saling tumpang tindih. Dunia usaha butuh kepastian dan perlindungan yang adil,” tegas Ning. Peluang di Tengah Krisis Meski dihimpit tantangan, sejumlah peluang tetap muncul. Prof. Rina Indiastuti dari Universitas Padjadjaran menilai bahwa Jawa Barat memiliki basis manufaktur yang kuat dan beragam, mulai dari otomotif, elektronik, TPT, hingga farmasi dan agro-pangan. “Kami mencatat adanya rencana relokasi pabrik otomotif ke Jabar. Ini momentum yang bisa dioptimalkan untuk mendorong pengembangan kapasitas inovasi, terutama jika dikoneksikan dengan universitas dan pusat riset,” jelas Prof. Rina. Strategi Nasional: Impor Terkendali dan TKDN Sebagai solusi, Mohammad Faisal menekankan pentingnya pengendalian impor secara selektif dan peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). “Ini bukan soal proteksionisme, tapi menjaga kedaulatan pasar. Beberapa sektor seperti kosmetik, baja, dan semen menunjukkan hasil positif setelah penerapan verifikasi impor,” jelasnya. Ia juga menyoroti suksesnya peningkatan produksi elektronik dalam negeri, yang naik dari 0,1 juta unit pada 2013 menjadi 88,8 juta unit pada 2019, sementara impor turun drastis. “Skema TKDN harus terus diterapkan sebagai insentif investasi dan pembangunan ekonomi jangka panjang,” tambahnya. Menatap Masa Depan: Kedaulatan Ekonomi sebagai Keniscayaan Diskusi ini menegaskan bahwa penguatan ekonomi domestik harus menjadi prioritas di tengah ketidakpastian global. Dukungan kebijakan dari pemerintah, keterlibatan aktif akademisi dan pelaku usaha, serta konsistensi regulasi menjadi fondasi penting dalam menjaga daya saing industri nasional. “Di tengah ketidakpastian ekonomi global, penguatan ekonomi domestik bukan lagi pilihan tetapi keharusan,” tutup Faisal. Dengan tekanan global yang terus meningkat, hasil dari dialog kritis ini diharapkan menjadi pijakan awal untuk merumuskan kebijakan strategis yang berpihak pada industri nasional, terutama di daerah industri utama seperti Jawa Barat.
Nasional
PIFA, Nasional - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) membuka lowongan kerja (loker) Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) untuk lingkungan IKN. Pendaftaran rekrutmen tersebut bakal dibuka pada tanggal 20 hingga 24 Februari 2023, berikut posisi yang disediakan. "Dalam rangka penerimaan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) di lingkungan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), maka OIKN akan melaksanakan seleksi terbuka dan memberikan kesempatan kepada putra/putri terbaik bangsa untuk menjadi bagian dalam sejarah pembangunan Ibu Kota Nusantara," demikian pernyataan rekrutmen yang dikutip PIFA dari laman resmi IKN. Kabar rekrutmen juga dibagikan Otorita IKN melalui media sosial resminya. "OIKN membuka kesempatan bagi putra dan putri terbaik bangsa untuk bergabung menjadi bagian dari OIKN melalui skema PPNPN," cuit OIKN via Twitter @ikn_id, Jumat (17/2) kemarin. Adapun posisi yang disediakan yakni staff di bidang Sekretariat Unit Kerja Hukum dan Kepatuhan Deputi Bidang Perencanaan dan Pertanahan Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Nantinya, pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui www.ikn.go.id/RekPPNPNOIKN. Pendaftarannya baru dibuka pada tanggal 20 Februari 2023 hingga 24 Februari 2023 pukul 16.00 WIB. Adapun syarat utamanya, pelamar harus warga negara Indonesia (WNI). Selain itu, memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah Sarjana (Strata 1) dari perguruan tinggi yang terakreditasi unggul dari BAN-PT dengan persyaratan IPK minimal 3,0 pada skala 4 dan PT yang terakreditasi sangat baik dari BAN-PT dengan persyaratan IPK minimal 3,2 pada skala 4. Persyaratan lainnya yakni:r Berusia 21-33 tahun saat melamar. Sehat jasmani dan rohani. Berkelakuan baik. Mempunyai pendidikan formal, kecakapan, keahlian, dan keterampilan sesuai dengan syarat lain yang diperlukan dalam jabatannya. Mampu mengoperasikan media teknologi informasi dan berbahasa Inggris secara lisan maupun tulisan yang dapat dibuktikan dengan sertifikasi dari institusi terakreditasi nasional. Selain itu, pelamar juga diwajibkan untuk bersedia ditempatkan pada wilayah penyelenggaraan organisasi OIKN. Untuk mekanisme dan ketentuan lebih lengkapnya, dapat dilihat pada pranala https://ikn.go.id/storage/news/20220217-p.005-seleksi-ppnpn-oikn.pdf (yd)