Duo Milan Kompak Tak Menang di UCL: AC Milan Diayam-ayami Liverpool, Inter Sulit Cetak Gol
Eropa | Jumat, 20 September 2024
Hasil Liga Champions, duo Milan asal Italia gagal rebut kemenangan di laga perdana. (RTN)
Eropa | Jumat, 20 September 2024
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS - Tiga pemain sepak bola keturunan Indonesia, yakni Joey Mathijs Pelupessy, Dean Ruben James, dan Emil Audero Mulyadi, kini resmi menyandang status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Kepastian ini didapat setelah ketiganya menjalani prosesi pengambilan sumpah dan janji pewarganegaraan yang berlangsung di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Roma, Italia, pada Senin (10/3). Momen bersejarah ini menandai selesainya proses naturalisasi yang telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir.Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, menyambut baik kabar ini dan mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah berperan dalam mempercepat proses naturalisasi tiga pemain tersebut. Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan penuh yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, serta kolaborasi erat antara Komisi XIII dan X DPR RI, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU), Direktorat Jenderal Imigrasi, serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta."Alhamdulillah, hari ini Joey Mathijs Pelupessy, Dean Ruben James, dan Emil Audero Mulyadi sudah mengambil sumpah sebagai Warga Negara Indonesia untuk memperkuat Timnas Indonesia. Terima kasih Bapak Presiden Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, Ketua DPR RI, Pimpinan dan Anggota DPR, juga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Hukum dan semua pihak yang sudah membantu serta mendukung percepatan sumpah tiga pemain ini untuk Timnas Indonesia," ujar Erick Thohir, mengutip laman PSSI.Lebih lanjut, Erick menjelaskan bahwa ketiga pemain tersebut kini tengah menjalani proses administrasi lanjutan, termasuk pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan paspor Indonesia. Setelah itu, mereka akan menjalani proses perpindahan federasi di FIFA agar dapat segera membela Timnas Indonesia dalam ajang internasional."Kehadiran Joey, Dean, dan Emil tentu akan menambah kekuatan Timnas Indonesia saat bertemu Australia dan Bahrain nantinya. Tentu bergabungnya mereka akan menambah pilihan dan variasi formasi yang akan diterapkan pelatih Patrick Kluivert. Selain itu, kedalaman tim juga semakin lengkap," tambah Erick Thohir.Proses pengambilan sumpah kewarganegaraan di KBRI Roma turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk perwakilan PSSI dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Dari PSSI, hadir anggota Komite Eksekutif Arya Sinulingga, sementara dari Kemenkumham turut serta beberapa pejabat, seperti Sekretaris Jenderal Kemenkumham Nico Afinta, Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM Moh Noor Korompot, Yadi Heriyadi Hendriana, Akhmad Ali Fahmi, Adam Muhammad, serta Widodo selaku Direktur Jenderal AHU dan Dulyono sebagai Direktur Tata Negara AHU.Sementara itu, profil ketiga pemain menunjukkan bahwa mereka memiliki pengalaman bermain di kompetisi Eropa yang kompetitif. Joey Pelupessy saat ini memperkuat Lommel SK, klub asal Belgia, sementara Dean James bermain untuk Go Ahead Eagles di Eredivisie, liga utama Belanda. Di sisi lain, Emil Audero Mulyadi merupakan kiper berbakat yang membela klub Palermo FC di Italia. Kehadiran mereka di Timnas Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kualitas permainan skuad Garuda, terutama dalam menghadapi lawan-lawan kuat di ajang kualifikasi Piala Dunia.Dengan bergabungnya Joey, Dean, dan Emil, Timnas Indonesia semakin siap untuk menghadapi dua pertandingan penting dalam lanjutan Ronde Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad asuhan Patrick Kluivert akan berhadapan dengan Australia pada 20 Maret di Sydney sebelum menjamu Bahrain pada 25 Maret di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Pertandingan ini akan menjadi ujian berat bagi Timnas Indonesia, dan kehadiran pemain-pemain baru diharapkan dapat membawa dampak positif bagi performa tim di lapangan.Langkah naturalisasi ini merupakan bagian dari strategi PSSI dalam memperkuat Timnas Indonesia dengan menghadirkan pemain-pemain berkualitas yang memiliki darah keturunan Indonesia. Upaya ini telah membuahkan hasil dalam beberapa tahun terakhir, dengan beberapa pemain naturalisasi sebelumnya mampu memberikan kontribusi nyata bagi skuad Garuda di berbagai turnamen internasional. Kini, harapan besar disematkan kepada Joey, Dean, dan Emil untuk menjadi bagian dari generasi baru yang dapat membawa Timnas Indonesia bersaing di level yang lebih tinggi.Dengan semakin kuat dan lengkapnya komposisi tim, publik sepak bola Indonesia tentu berharap bahwa Timnas Indonesia dapat tampil lebih kompetitif dalam menghadapi tantangan ke depan. Dukungan penuh dari pemerintah, federasi, serta para suporter akan menjadi faktor penting dalam perjalanan skuad Garuda menuju pencapaian yang lebih gemilang di panggung internasional.
Politik
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, pada Senin (6/1). Ini merupakan kali pertama Hasto diperiksa setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 24 Desember 2024."Benar, saudara HK [Hasto Kristiyanto] dijadwalkan panggilan oleh penyidik, hari ini pukul 10.00 WIB di Gedung Merah Putih KPK dalam kapasitasnya sebagai tersangka," ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, dalam keterangan tertulis, Senin (6/1).Tessa, yang memiliki latar belakang sebagai pensiunan Polri, mengaku belum mendapatkan konfirmasi terkait kehadiran Hasto dalam pemeriksaan tersebut.Pada hari yang sama, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap dua saksi penting, yakni mantan Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan dan mantan Anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina. Pemeriksaan ini merupakan penjadwalan ulang setelah keduanya sebelumnya berhalangan hadir.Hasto ditetapkan sebagai tersangka bersama Advokat PDIP, Donny Tri Istiqomah. Keduanya diduga terlibat dalam kasus suap kepada Wahyu Setiawan terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024 untuk Harun Masiku.Selain dugaan suap, Hasto juga dijerat dengan pasal perintangan penyidikan (obstruction of justice). Ia diduga membocorkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menyasar Harun Masiku pada awal 2020. Hasto disebut meminta Harun untuk merendam handphone dan segera melarikan diri.Selain itu, Hasto diduga memerintahkan Kusnadi, staf PDIP, untuk menenggelamkan handphone agar tidak ditemukan oleh KPK. Ia juga disebut mengumpulkan beberapa saksi guna mengarahkan mereka agar tidak memberikan keterangan yang sebenarnya.