Efesiensi Anggaran, Pemprov Kalbar Pangkas Perjalanan Dinas 50 Persen dan Hemat Listrik di Siang Hari
Pontianak | Rabu, 12 Februari 2025
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kalbar, Mohammad Bari, sampaikan keterangan. (Dok. PIFA/Lydia Salsabila)
Pontianak | Rabu, 12 Februari 2025
Lokal
PIFA.CO.ID, LOKAL - Kasus penganiayaan berat terjadi di mess karyawan PT. MAR, Desa Sungai Deras, Teluk Pakedai, Minggu (8/12).Pelaku, YT (51), warga Kayong Utara, menyerang korban NN (40), asal NTT, menggunakan parang. Korban menderita luka serius dan dirawat di RS Soedarso Pontianak.Menurut AIPTU Ade, YT mengaku menyerang karena merasa terancam oleh ancaman kekerasan korban.Insiden bermula saat YT mendatangi korban untuk menanyakan ancaman tersebut, namun emosi memuncak hingga terjadi serangan.Saat ini, kasus sedang diselidiki oleh Polsek Teluk Pakedai dan Polres Kubu Raya.YT ditetapkan sebagai tersangka dengan jeratan Pasal 351 ayat (2) KUHP, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Teknologi
PIFA, Tekno - Zaman sekarang, koneksi internet yang cepat dan stabil telah menjadi kebutuhan yang paling penting untuk digunakan saat bekerja, belajar, memperoleh informasi, bahkan mencari hiburan. Namun, setiap daerah bisa saja memiliki kecepatan internet dengan performa yang berbeda. Oleh karena itu, memilih provider internet yang tepat untuk rumah Anda adalah hal yang penting. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam memilih provider internet yang sesuai dengan kebutuhan: 1. Lakukan Penelitian Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah melakukan penelitian tentang penyedia internet yang tersedia di daerah sekitar rumah Anda. Informasi dapat diperoleh melalui internet, berkonsultasi dengan tetangga atau teman yang tinggal di daerah yang sama, atau mengunjungi toko-toko atau kantor penyedia internet untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Catat nama-nama provider yang ada dan pastikan untuk mencatat pula layanan dan kecepatan yang mereka tawarkan. 2. Baca Ulasan Setelah mengumpulkan informasi tentang penyedia internet di daerah sekitar rumah, langkah selanjutnya adalah membaca ulasan dan testimoni pengguna. Ulasan dari pengguna yang telah menggunakan layanan penyedia internet tersebut dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kecepatan dan kualitas koneksi internet yang mereka alami. Banyak platform online yang menyediakan forum diskusi atau situs ulasan terkait provider internet. Manfaatkan sumber daya tersebut untuk mendapatkan wawasan dari pengalaman pengguna lain. 3. Cek Kecepatan Internet Ada banyak situs web dan aplikasi yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan unduhan (download) dan unggahan (upload) internet. Lakukan pengujian itu pada berbagai waktu dalam sehari untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang kecepatan internet yang diberikan oleh masing-masing provider. Dengan melakukan pengujian ini, Anda dapat mengetahui apakah kecepatan internet yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan Anda. 4. Periksa Cakupan Jaringan Selain kecepatan, cakupan jaringan juga menjadi faktor penting dalam menentukan provider internet terbaik di daerah sekitar rumah Anda. Pastikan penyedia internet yang dipilih memiliki cakupan jaringan yang luas di daerah tempat tinggal Anda. Jika tinggal di daerah yang terpencil atau jauh dari pusat kota, pastikan bahwa penyedia tersebut mampu mencakup wilayah tempat tinggal dengan sinyal yang kuat dan stabil. Anda juga dapat meminta informasi lebih lanjut kepada provider atau melihat peta cakupan jaringan mereka yang biasanya tersedia di situs web resmi. 5. Bandingkan Harga dan Paket Layanan Harga dan paket layanan yang ditawarkan oleh penyedia internet juga masuk ke dalam pertimbangan. Bandingkan harga dan manfaat yang bisa didapatkan dari masing-masing penyedia untuk memastikan Anda mendapatkan nilai terbaik untuk uang yang dikeluarkan. Perhatikan pula fitur tambahan seperti fasilitas router, layanan pelanggan dan lainnya.
Lokal
Berita Pontianak, PIFA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menjadi salah satu provinsi yang lolos dalam penilaian tahap II Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia. Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., menyampaikan informasi berkenaan dengan pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Barat kepada Tim Penilai PPD yang dilaksanakan secara virtual di Ruang Analisis Data Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Rabu (23/2/2022). “Tadi saya mempresentasikan pembangunan Provinsi Kalbar dalam Penghargaan Pembangunan Daerah. Alhamdulilah, Kalbar masuk ke penilaian tahap II. Beberapa tahun belakangan ini Kalbar sudah berada di urutan kedua di Pulau Kalimantan. Kemudian, pertumbuhan ekonomi Kalbar juga menjadi yang tertinggi dari 5 provinsi yang ada dii Kalimantan,” ungkap Gubernur. Pertumbuhan ekonomi di Kalbar dari tahun 2017-2021 tumbuh sekitar 3,69% dan tingkat pengangguran terbuka di Kalbar dari tahun 2017-2021 sekitar 5,82%, dibawah angka pengangguran terbuka nasional sekitar 6,49%. Sedangkan data dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI) menyatakan tingkat kemiskinan Kalbar sekitar 6,84% dibawah angka kemiskinan secara nasional sekitar 9,71% dari tahun 2017-2021. “Gini Rasio Kalbar sekitar 0,315%, lebih rendah dari nasional sekitar 0,381%. Namun, untuk Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) Kalbar sekitar 67,90% dan nasional 72,29%,” jelas H. Sutarmidji. Rendahnya IPM kalbar disebabkan penilaian akumulasi dari 14 kabupaten/kota yang ada di Prov Kalbar. Adapun kota penyumbang angka penilaian IPM tinggi yakni Kota Pontianak dan Kota Singkawang. Gubernur Kalbar menambahkan seharusnya daerah-daerah bisa meningkatkan angka IPM yang tinggi agar IPM Prov Kalbar dapat meningkatkan dan bersaing dengan provinsi lainnya. “Seharusnya, daerah lain bisa menjadikan IPM-nya tinggi dengan melihat Kota Pontianak dan Kota Singkawang. Padahal daerah-daerah tertentu juga bisa meningkatkan IPM dengan baik,” harap Gubernur. Seluruh pemerintah kabupaten/kota diminta untuk menyiapkan data yang akurat dan terverifikasi dengan baik. Kemudian, setiap program pemerintahan harus menunjang sesuai indikator yang ada. “Jangan sampai indikatornya A tetapi programnya B, jadi tidak nyambung. Kalau kita membuat program pembangunan dengan menyelesaikan indikator dan parameter ukur IPM, maka IPM Kalbar akan tinggi,” tegas Gubernur Kalimantan Barat. Untuk diketahui, Prov Kalbar merupakan salah satu dari 20 provinsi yang lolos penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD), dimana penghargaan tersebut merupakan program evaluasi pembangunan daerah secara kreatif dan komprehensif melalui 3 tahap, yaitu penilaian dokumen, presentasi dan wawancara, serta verifikasi. Adapun 20 provinsi yang lolos pada penilaian tahap II PPD adalah Provinsi Bengkulu, D.I. Yogyakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bangka Belitung, Lampung, Maluku Utara, NTB, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara dan Provinsi Kalimantan Barat. (rs)