Deklarasi Pandawa Nusantara di Jakarta (28/8/2021), Foto: Viva.co.id

Deklarasi Pandawa Nusantara di Jakarta (28/8/2021), Foto: Viva.co.id

Berandascoped-by-BerandaNasionalscoped-by-NasionalEks Aktivis BEM Se-Jabodetabek Bentuk Organisasi PANDAWA Nusantara

Eks Aktivis BEM Se-Jabodetabek Bentuk Organisasi PANDAWA Nusantara

Tim Redaksi | Senin, 30 Agustus 2021

Nasional - Mantan Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Maman Abdurrahman dan alumni  Aktivis intra kampus  membentuk organisasi PANDAWA Nusantara (Persatuan Aktivis & Warga Nusantara). Maman Abdurrahman yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dapil Kalbar ini ditunjuk menjadi Ketua Umum (Ketum) dari organisasi PANDAWA Nusantara, Jakarta, Sabtu (28/8/2021)

Dilansir dari Detikcom (30/8/2021), Organisasi PANDAWA Nusantara terdiri dari dari eks presiden mahasiswa dan eks aktivis intra kampus dari tahun 2000 hingga 2019  di Jabodetabek yang tergabung dalam BEM Nusantara dan BEM Seluruh Indonesia (SI) yang sudah yang sudah menjadi alumni

Maman Abdurrahman selaku ketua terpilih menyampaikan kegiatan ini merupakan sebagai wadah bersama untuk bersilahturahmi dimana dulu pernah bergerak secara bersama-sama.

“Pada hari ini mantan aktivis intra kampus yang terdiri dari 25 kampus se-Jabodetabek yang sudah berkarir di bidangnya masing-masing  bersilahturahmi mengenang romantisme pergerakan  masa lalu  berkumpul bersama dengan bersepakat membentuk sebuah organisasi PANDAWA Nusantara,” ungkapnya. 

Ketua Umum berharap, dengan dibentuknya PANDAWA Nusantara ini dalam konteks kepentingan harus bisa memberikan manfaat untuk bersama. Organisasi itu nantinya akan berfokus pada narasi-narasi mewarnai politik politik dikancah Nasional .

“Terbentuknya PANDAWA Nusantara dalam rangka mempunyai komitmen untuk mewarnai kembali panggung estalase politik nasional dengan fokus narasi isu besar yaitu demokrasi  dan ekonomi,’ tutupnya

Rekomendasi

Foto: Sekda Kapuas Hulu Ajak Masyarakat Bersatu Bangun Daerah Pasca Pilkada | Pifa Net

Sekda Kapuas Hulu Ajak Masyarakat Bersatu Bangun Daerah Pasca Pilkada

Kapuas Hulu
| Selasa, 28 Januari 2025
Foto: Laporan Shella Saukia terhadap Dokter Detektif Mulai Diproses Polda Metro Jaya | Pifa Net

Laporan Shella Saukia terhadap Dokter Detektif Mulai Diproses Polda Metro Jaya

Jakarta
| Jumat, 28 Februari 2025
Foto: Harry Kane Dirumorkan Balik ke Liga Inggris, Tapi Bukan Klub Lamanya | Pifa Net

Harry Kane Dirumorkan Balik ke Liga Inggris, Tapi Bukan Klub Lamanya

Inggris
| Senin, 24 Maret 2025
Foto: Rusia Sebut Beberapa Negara Siap Pasok Senjata Nuklir ke Iran Usai Serangan AS | Pifa Net

Rusia Sebut Beberapa Negara Siap Pasok Senjata Nuklir ke Iran Usai Serangan AS

Internasional
| Senin, 23 Juni 2025
Foto: Demokrat Sesalkan Sikap Partai yang Instruksikan Kepala Daerah Tak Hadiri Retret di Akmil | Pifa Net

Demokrat Sesalkan Sikap Partai yang Instruksikan Kepala Daerah Tak Hadiri Retret di Akmil

Indonesia
| Minggu, 23 Februari 2025
Foto: Warga Temukan Kepingan yang Diduga Material Pesawat di Pantai Selimpai Sambas | Pifa Net

Warga Temukan Kepingan yang Diduga Material Pesawat di Pantai Selimpai Sambas

Sambas
| Jumat, 10 Januari 2025
Foto: Es Buah Seroja: dari Kenangan Masa Kecil hingga Jadi Bisnis Segar di Pontianak | Pifa Net

Es Buah Seroja: dari Kenangan Masa Kecil hingga Jadi Bisnis Segar di Pontianak

Pontianak
| Rabu, 26 Februari 2025
Foto: Misi Lintas Benua, Empat Penggawa Timnas Siap Tempur di Sydney | Pifa Net

Misi Lintas Benua, Empat Penggawa Timnas Siap Tempur di Sydney

Indonesia
| Minggu, 16 Maret 2025
Foto: Prabowo Gelar Rapat Terbatas Bahas Penataan Lahan Perkebunan Sawit | Pifa Net

Prabowo Gelar Rapat Terbatas Bahas Penataan Lahan Perkebunan Sawit

Indonesia
| Minggu, 2 Februari 2025
Foto: Bintang Emon Ajak Tolak Revisi UU TNI: Perjuangkan Sebelum Digital Dibatasi | Pifa Net

Bintang Emon Ajak Tolak Revisi UU TNI: Perjuangkan Sebelum Digital Dibatasi

Indonesia
| Senin, 17 Maret 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: Pangdam Cenderawasih Terima 6 Senjata Api dari Eks Panglima OPM yang Tobat | Pifa Net

Pangdam Cenderawasih Terima 6 Senjata Api dari Eks Panglima OPM yang Tobat

PIFA, Nasional - Pangdam Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa menerima enam senjata api dan amunisi dari mantan Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM) Lambert Pekikir dan Lazarus Karoba pada Senin (1/5) setelah peresmian Tugu Pancasila di Distrik Waris, Keerom. "Enam pucuk senjata api hasil penggalangan dari bekas KST wilayah Keerom tersebut telah dilakukan sejak 2022. Mereka menyerahkan usai peresmian Tugu Pancasila di Distrik Waris, Keerom," kata Saleh dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/5), seperti dikutip PIFA dari CNN Indonesia. Adapun senjata dan amunisi yang diserahkan meliputi satu pistol FN-46 buatan Belgia dengan 8 butir amunisi kaliber 9 mm dan satu magazen, satu pistol Walther buatan Jerman dengan 6 butir amunisi kaliber 9 mm dan satu magazen, satu senapan M1 Carbine kaliber 8 mm buatan Amerika Serikat (AS) dengan 4 magazen dan 236 amunisi, satu senapan Winchester Magnum Bolt Model 700 buatan AS dengan 1 magazen, 3 butir amunisi kaliber 3 mm, serta 2 peredam laras pendek dan panjang. Selain itu, ada juga satu senapan M1 Carbine kaliber 8 mm buatan AS dengan 2 magazen dan 18 butir amunisi, serta satu senapan M1 Carbine kaliber 8 mm buatan AS dengan 1 magazen dan 8 butir amunisi. Saleh pun memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajak kelompok yang masih bersenjata untuk menghentikan kekerasan di Tanah Papua. "Mari kita hentikan kekerasan, termasuk dengan senjata api. Mari kita ubah dan kita ganti dengan membangun wilayah Papua agar lebih maju dan sejahtera," katanya. Sementara itu, Bupati Keerom Piter Gusbager mengatakan pembangunan Tugu Pancasila di Waris menandakan tak ada lagi kekerasan bersenjata di Keerom. "Kami mau tanah ini dibangun untuk kesejahteraan Keerom, masyarakat Papua dan seluruh orang Papua," pungkasnya. (yd)

Papua
| Rabu, 3 Mei 2023

Lokal

Foto: Kasatreskrim Pontianak Indra Sebut Korban Penganiayaan Sadis Masih Dirawat Intensif | Pifa Net

Kasatreskrim Pontianak Indra Sebut Korban Penganiayaan Sadis Masih Dirawat Intensif

Berita Pontianak, PIFA - Kasus penganiayaan sadis oleh pelaku DD (43) yang menusuk ibu tirinya SR (61) tahun meninggal dunia dan DS (41) mengalami sejumlah tusukan di bagian badan di gang Anggrek Jalan Sepakat 2 Pontianak, Jum’at 17 Desember 2021 malam.  Kepala Satreskrim Kota Pontianak AKP Indra Astrianto mengatakan, korban DS saat ini belum dapat diambil keterangan mengingat untuk kesehatannya. “Terkini korban yang bersangkutan masih ditahap pemulihan, ketika sudah pulih akan dilakukan pemeriksaan,” ujarnya Senin 20 Desember 2021. Lebih lanjut Indra menjelaskan, sedangkan tersangka saat ini sedang dilakukan penahanan. “Kita juga sudah melakukan pemeriksaan yang lebih lanjut,” jelasnya. Indra sebut hingga kini korban dirawat intensif dirumah sakit umum Sudarso Kota Pontianak dan masih dalam pengawasan dokter.

Pontianak
| Senin, 20 Desember 2021

Lokal

Foto: DPRD Kalbar Berencana Panggil KSOP Pontianak Minta Penjelasan Bongkar Muat Babi Tanpa Izin | Pifa Net

DPRD Kalbar Berencana Panggil KSOP Pontianak Minta Penjelasan Bongkar Muat Babi Tanpa Izin

PIFA, Lokal - DPRD Kalbar berencana akan memanggil jajaran Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pontianak terkait polemik bongkar muat 844 ekor babi tanpa izin.  Anggota Komisi IV DPRD Kalbar, Nurdin mengatakan, pemanggilan tersebut untuk mempertanyakan secara langsung terkait kronologi peristiwa. “Kita ingin mendengar langsung dari pihak KSOP bagaimana peristiwa itu terjadi,” kata Nurdin, Jumat (26/1/2024). Selain itu, pihaknya juga akan meminta penjelasan pemberian sanksi teguran kepada agen kapal yang jelas-jelas telah melakukan kesalahan. Lalu, setelah sanksi teguran, bagaimana soal pemasukan negera lewat PNBP, apakah telah dibiarkan saja? “Kenapa KSOP hanya memberi sanksi teguran? Inikan jadi pertanyaan, ada apa antara KSOP dengan agen kapal dan pengusaha babi itu,” ucap Nurdin. Selain itu menyoal investigasi lanjutan yang dilakukan KSOP Pontianak. Dia berharap, hal tersebut jangan cuma isapan jempol belaka. “Kita tunggu janji KSOP tersebut. Benar diwujudkan atau cuma cuap-cuap,” ujar Nurdin. Sebelumnya, Nurdin menyayangkan sikap KSOP Pontianak yang hanya memberi sanksi teguran kepada agen kapal bongkar muat 844 ekor babi.  Menurut Nurdin, patut diduga ada permainan antara pihak pengusaha dengan KSOP ini ada permainan.  “Saya curiga begitu, karena sanksinya hanya teguran. Kalau memang Kepala KSOP tidak mampu, lebih baik pecat atau mundur saja,” kata Nurdin kepada wartawan, Rabu (24/1/2024).  Nurdin menilai, harusnya KSOP Pontianak berani tegas menindak dan memberi sanksi hukum karena pelanggarannya sudah jelas dan nyata.  “Harusnya jangan cuma teguran dong. Itukan pelanggarannya sudah jelas, mereka mengabaikan fungsi KSOP dengan tidak melaporkan saat mau bersandar,” ujar Nurdin. Selain mengabaikan fungsi KSOP Pontianak, agen kapal dan bahkan pengusaha patut diduga menghilangkan potensi pemasukan negara dari sektor PNBP.  “Setiap kapal yang mau sandar dan bongkar muat itukan mestinya ada hitung-hitungannya. Nah, kalau sudah tidak lapor, pasti mereka tidak bayar. Masak KSOP masih diam?” cecar Nurdin. Nurdin juga menyangsikan komitmen KSOP Pontianak yang mengaku masih melakukan investigasi setelah surat teguran diberikan.  Selain itu, jika seandainya KSOP Pontianak serius melakukan ingestigasi harusnya libatkan DPRD Pontianak.  “Saya tidak yakin KSOP serius melakukan investigasi setelah mengeluarkan surat teguran. Harusnya kan tuntaskan dulu penyelidikan, baru diputuskan sanksinya,” ucap Nurdin.  Sebelumnya, agen kapal KM Intas Mas, PT TLB, yang melakukan bongkar muat 844 ekor babi di sebuah dermaga di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) hanya disanksi teguran peringatan. Kepala Seksi Perencanaan dan Pembangunan KSOP Pontianak, Arif Maulana Hasan mengatakan telah melakukan pemanggilan terhadap agen pelayaran KM Intan Mas, pada Rabu (17/1/2024).  “Pihak agen telah datang memenuhi panggilan. Atas hasil klarifikasi tersebut, maka Kantor KSOP telah mengeluarkan teguran terhadap ketidakpemenuhan penyandaran maupun kegiatan bongkar muat,” kata Arif kepada wartawan, Selasa (23/1/2024). Arif menerangkan, sesuai arahan Penjabat Gubernur Kalbar Harisson, pihaknya masih akan melakukan investigasi lebih mendalam.  “Untuk sanksi hukumnya ini kita masih mendalami unsur lainnya dan kami juga melakukan investigasi  sesuai arahan Penjabat Gubernur Kalbar,” ungkap Arif. Untuk investigasi mendalam, KSOP Pontianak mengaku masih akan mengumpulkan data dan informasi, kemudian nanti dilaporkan ke Penjabat Gubernur. “Ketika sudah didapatkan data dan informasi kita akan melaksanakan sesuai permintaan Penjabat Gubernur. Jadi sampai di sini kita masih mengumpulkan data dan informasi,” ungkap Arif. (ap) 

Kubu Raya
| Jumat, 26 Januari 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5