Eks Pejabat MA Zarof Ricar Didakwa Terima Rp 915 Miliar dan 51 Kg Emas
Indonesia | Senin, 10 Februari 2025
Eks pejabat MA Zarof Ricar, didakwa menerima Rp 915 miliar dan 51 kg emas. (detikcom)
Indonesia | Senin, 10 Februari 2025
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menargetkan sebanyak 20 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat masuk atau onboarding ke lokapasar atau marketplace pada tahun 2022. Target tersebut disampaikan Presiden dalam acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM Tahun 2022, Senin (28/3/2022), yang digelar virtual dari Istana Negara, Jakarta “Tahun 2022 ini harus mencapai target 20 juta, minimal 20 juta, dan meningkat 24 juta di tahun depan tahun 2023 dan 30 juta di tahun 2024. Ini target, kalau semua bekerja keras, memiliki keinginan yang sama mencapai target yang telah kita tentukan, saya yakin insyaallah kita semuanya bisa melakukan,” kata Presiden, mengutip rilis Humas Setkab RI. Presiden menambahkan, digitalisasi telah menjadi solusi bagi pelaku usaha UMKM dan koperasi untuk bertahan, tumbuh, dan berkembang di tengah situasi yang sulit serta di tengah pembatasan aktivitas dan mobilitas saat pandemi. Hingga saat ini tercatat sebanyak 17,5 juta pelaku UMKM telah masuk dalam ekosistem digital. “Jumlah ini belum cukup dan harus terus kita tingkatkan,” tambahnya. Jokowi mengatakan, momentum saat ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong percepatan transformasi digital, memiliki kemampuan yang baik untuk memanfaatkan teknologi digital, lebih banyak mengisi marketplace, menjadi bagian dari rantai pasok nasional maupun global agar UMKM kita segera naik kelas. Lebih lanjut Jokowi menegaskan bahwa bangsa Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton di tengah masifnya aktivitas perdagangan digital. Produk-produk dalam negeri khususnya UMKM harus mengisi pasar daring. “Kita harus membanjiri marketplace. UMKM, koperasi harus membanjiri marketplace dengan produk-produk dalam negeri, produk-produk UMKM kita,” tegasnya. Namun, Presiden mengakui masih terdapat banyak hal yang harus dibenahi dari hulu ke hilir sehingga produk UMKM Indonesia menjadi semakin berkualitas dan kompetitif. “Kita harus benahi sama-sama packaging-nya, kemasannya dan branding-nya,” imbuhnya. Presiden juga meminta agar jumlah koperasi modern berbasis digital terus ditingkatkan. Presiden menargetkan 500 koperasi modern di tahun 2024, meningkat dari 250 koperasi di tahun 2022 dan 400 koperasi di tahun 2023. Presiden juga menekankan agar target 1 juta UMKM untuk onboarding ke e-katalog LKPP harus dapat terlaksana secara tuntas di tahun ini. Hal ini sudah disampaikan kepada gubernur, bupati, wali kota, dan menteri, Dirut BUMN kemarin, lanjutnya. "Anggaran APBN, anggaran APBD, anggaran di BUMN semuanya harus difokuskan untuk membeli produk-produk dalam negeri, utamanya yang diproduksi oleh UMKM kita,” pungkasnya. Tampak hadir mendampingi Presiden di Istana Negara yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Rakornas ini dihadiri oleh 1.200 peserta, yaitu 200 peserta hadir secara luring dan 1.000 lainnya hadir secara daring. Peserta yang hadir dalam acara ini merupakan perwakilan dari ragam pemangku kepentingan mulai dari kementerian/lembaga, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pemerintah daerah, lembaga pembiayaan perbankan dan non-bank, BUMN, perguruan tinggi, asosiasi lembaga inkubator bisnis, komunitas, dan pelaku platform digital. (yd)
Lokal
Berita Kalbar, PIFA - Shalat Idul Fitri 1443 Hijriyah berjalan lancar dan khusyuk, diikuti masyarakat muslim dengan tetap mematuhi protokol kesehatan di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Senin (2/5/2022) kemarin. Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., hadir melaksanakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriyah bersama keluarga dan didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes Ketua Yayasan Mesjid Raya Mujahiddin Pontianak, Dr. Syarif Kamaruzzaman, M.Si., beserta pengurus dan penyelenggara serta para jemaah yang berada di Pontianak dan sekitarnya. Di momen tersebut, Gubernur menaruh harapan agar nilai-nilai di bulan penuh berkah dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari setelah ditempa selama 1 bulan penuh selama Ramadhan, Jika semua nilai tersebut dijalani, maka akan membawa keberkahan bagi bangsa dan negara, kehidupan berbangsa dan bernegara juga akan lebih aman, nyaman, tenteram, damai, dan masyarakat, bisa lebih sejahtera. "Saya mengajak seluruh masyarakat muslim Kalbar untuk menghadirkan nilai-nilai suci Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari hingga kita dipertemukan lagi dengan bulan Ramadhan yang akan datang. Insya Allah, dengan doa, Allah akan mempertemukan kita di bulan suci yang akan datang," tutur H. Sutarmidji. Gubernur memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Masjid Raya Mujahidin yang dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. "Alhamdulillah, saya lihat kepatuhan menggunakan masker sangat tinggi dan antusiasme masyarakat yang beribadah sangat luar biasa. Saya dengar shaf shalat sampai ke belakang, bahkan harus menggunakan tempat-tempat yang dicadangkan panitia. Ini menunjukan masyarakat kita sangat rindu akan suasana seperti ini. Suasana yang damai dan khusyuk untuk menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan maupun bulan-bulan lainnya. Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik, COVID-19 juga hilang dari Bumi Kalimantan Barat dan Indonesia, sehingga aktivitas masyarakat akan berjalan seperti biasa," harap Gubernur Kalbar. Kebersamaan, sikap toleransi, mengasihi, serta peka terhadap kondisi saudara-saudara yang lain, merupakan hal yang sangat penting, sehingga berbagi dalam kehidupan sehari-hari kedepan sambil menata kembali kebangkitan dan kehidupan ekonomi, serta kehidupan berbangsa dan bernegara. H. Sutarmidji juga mengatakan bahwa di momen hari raya Idul Fitri ini ingin sekali mengadakan Open House. Tapi dianjurkan oleh pemerintah pusat untuk tidak melaksanakan Open House walaupun sangat ingin bersilaturahmi dengan masyarakat. (rs)
Internasional
PIFA, Internasional – Sebuah bekas bunker besar Nazi di distrik St Pauli, Hamburg, telah mengalami transformasi spektakuler dari bangunan sejarah kelam menjadi pusat hotel mewah. Bunker yang dianggap terlalu rumit untuk dihancurkan ini kini menjadi kompleks hotel lima lantai yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, termasuk restoran, ruang konser, dan teras atap yang dikelilingi tanaman hijau. Renovasi proyek senilai $100 juta ini mengubah atap beton abu-abu bunker menjadi taman hijau, memberikan sentuhan damai pada struktur yang dulunya berfungsi sebagai tempat berlindung selama serangan udara Perang Dunia II. Hotel ini menawarkan 134 kamar tidur, sebuah gedung konser berkapasitas 2.000 orang, serta taman komunitas yang bisa dinikmati oleh penduduk setempat. “Gagasan untuk menambah tanaman hijau pada gedung ini adalah untuk menghadirkan elemen yang damai dan positif ke dalam struktur peninggalan kediktatoran Nazi,” ungkap Anita Engels dari asosiasi lingkungan Hilldegarden. Mengutip suara.com, Bunker St Pauli, yang dibangun pada tahun 1942, merupakan salah satu dari dua bunker era Nazi di Hamburg dan bagian dari serangkaian “menara antipeluru” di Jerman dan Wina. Selama Perang Dunia II, bunker ini menampung hingga 25.000 warga sipil selama pemboman Sekutu pada Operasi Gomora. Setelah perang, bunker ini digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk tempat tinggal tunawisma, kantor pusat penyiaran, dan pusat kebugaran pendakian. Pada tahun 2019, kota Hamburg dan investor swasta meluncurkan proyek renovasi ini sebagai bagian dari proses “deNazifikasi”. Ini mengikuti pembukaan markas Gestapo yang diubah menjadi ruang mewah di Hamburg. Renovasi ini juga mencakup pameran museum di lantai pertama yang menceritakan sejarah bunker, termasuk kesaksian dari mereka yang tinggal dan membangun bunker tersebut. Sejumlah bunker di Berlin dan Wina juga telah diubah menjadi fasilitas modern, termasuk taman kota dan akuarium umum, menunjukkan upaya berkelanjutan Jerman dan Austria dalam menangani bangunan-bangunan sejarah Nazi untuk keperluan modern. (ad)