Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyambut baik dan positif naiknya elektabilitas Prabowo Subianto. (Dok. PDIP)

PIFA, Politik - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan peluang kader PDIP dipasangkan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Hasto mengatakan, peluangnya bersifat sangat dinamis dan bukan berdasarkan aspek elektabilitas survei saja.

"Peluang-peluang kan bersifat sangat dinamis. Kita tidak hanya berdasarkan aspek elektoral survei," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Sabtu (15/4/2023), seperti dikutip dari Merdeka.com.

Hasto menambahkan, peluang kerja sama antara PDIP dengan Gerindra merupakan hal positif. Dia mempersilakan untuk deklarasi calon presiden terlebih dahulu, sementara PDIP akan diumumkan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Maka ketika kerja sama itu dilakukan, ya kami menganggap itu sebagai hal yang positif. Sekiranya siap, monggo diumumkan siapa calon presidennya. Kalau bagi PDI Perjuangan, Ibu Mega lah yang akan mengumumkan pada momentum yang tepat," tambahnya.

Dilansir dari medan.tribunnews.com, berdasarkan hasil survei yang digelar pada 31 Maret hingga 4 April 2023 dengan menggunakan metode random digit dialing (RDD) kepada 1.229 warga Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), Elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada diurutan pertama.

Kemudian disusul Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang elektabilitasnya disebut turun tajam dari survei LSI sebelumnya. Sementara di urutan ketiga, ada capres dari Partai NasDem yaitu Anies Baswedan. 

Selanjutnya, hasil survei LSI menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto menyalip Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam simulasi tiga nama pilihan capres.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengatakan, Prabowo Subianto meraih 30,3 persen, Ganjar Pranowo 26,9 persen, dan Anies Baswedan 25,3 persen. Sementara itu, masih ada 17,5 persen yang mengatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Djayadi Hanan menyebut Prabowo comeback menjadi nomor satu untuk pertama kalinya sejak setahun terakhir. Sementara Ganjar justru mengalami penurunan elektabilitas yang signifikan selama dua bulan terakhir. (hs)

PIFA, Politik - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan peluang kader PDIP dipasangkan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Hasto mengatakan, peluangnya bersifat sangat dinamis dan bukan berdasarkan aspek elektabilitas survei saja.

"Peluang-peluang kan bersifat sangat dinamis. Kita tidak hanya berdasarkan aspek elektoral survei," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Sabtu (15/4/2023), seperti dikutip dari Merdeka.com.

Hasto menambahkan, peluang kerja sama antara PDIP dengan Gerindra merupakan hal positif. Dia mempersilakan untuk deklarasi calon presiden terlebih dahulu, sementara PDIP akan diumumkan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Maka ketika kerja sama itu dilakukan, ya kami menganggap itu sebagai hal yang positif. Sekiranya siap, monggo diumumkan siapa calon presidennya. Kalau bagi PDI Perjuangan, Ibu Mega lah yang akan mengumumkan pada momentum yang tepat," tambahnya.

Dilansir dari medan.tribunnews.com, berdasarkan hasil survei yang digelar pada 31 Maret hingga 4 April 2023 dengan menggunakan metode random digit dialing (RDD) kepada 1.229 warga Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), Elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada diurutan pertama.

Kemudian disusul Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang elektabilitasnya disebut turun tajam dari survei LSI sebelumnya. Sementara di urutan ketiga, ada capres dari Partai NasDem yaitu Anies Baswedan. 

Selanjutnya, hasil survei LSI menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto menyalip Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam simulasi tiga nama pilihan capres.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengatakan, Prabowo Subianto meraih 30,3 persen, Ganjar Pranowo 26,9 persen, dan Anies Baswedan 25,3 persen. Sementara itu, masih ada 17,5 persen yang mengatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Djayadi Hanan menyebut Prabowo comeback menjadi nomor satu untuk pertama kalinya sejak setahun terakhir. Sementara Ganjar justru mengalami penurunan elektabilitas yang signifikan selama dua bulan terakhir. (hs)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya