Foto: Corriere

Berita Teknologi, PIFA - Elon Musk dikabarkan sedang menunda pembelian Twitter. Sebelumnya diketahui bahwa orang terkaya di dunia tersebut telah mengajukan penawaran untk membeli Twitter. Hingga media sosial tersebut sepakat untuk menjual perusahaan teknologi tersebut dengan nilai mencapai USD 44 miliar atau sektiar Rp634 triliun pada tanggal 26 APril 2022 lalu. Sayangnya, aksi ini harus ditunda. 

Melalui ungkapan di Twitter, Elon Musk menyatakan pembelian Twitter saat ini sedang ditunda. Pasalnya, Musk sedang menunggu Twitter untuk memberikan data terkait jumlah akun palsu. 

link unggahan twitter: https://twitter.com/elonmusk/status/1525049369552048129

Dalam cuitannya di @elonmusk, Musk menyatakan bahwa pembelian ini sedang ditunda karena menunggu jumlah akun fake atau palsu. 

"Kesepakatan (dengan) Twitter untuk sementara ditangguhkan, (karena) detail perhitungan akun spam/palsu kurang mewakili 5 persen pengguna," ujar Musk di Twitter.

Demi mendapatkan data yang dibutuhkan, Musk dan timnya mengambl sampel acak 100 follower di Twitter. 

"Jika kita bersama-sama mencari tahu persentase bot/duplikasi persentase pengguna, kita mungkin bisa mendapatkan jawaban yang bagus," ucap Musk. 

Seorang warganet bertanya mengapa Musk tidak menanyakan jumlah pengguna spam sebelum akuisisi perusahaan. Musk lantas menjawab bahwa ia "mengandalkan akurasi pengajuan publik Twitter".

Permintaan Musk terkait data tertentu memang diperbolehkan oleh pihak Twitter sesuai dengan ketentuan. Namun aksi ini dilakukans etelah penandatanganan kesepakatan dilakukan. Musk juga menambahkan bahwa aksi tersebut hanya untuk mempersiapkan proses kepemilikan Twitter dan bukan untuk melakukan negosiasi. 

Menanggapi kabar ini, saham Twitter sempat mengalami anjlok lebih dari 20 persen. Namun nilainya terus merangkak naik seiring Elon Musk mengunggah cuitan keduanya terkait komitmennya untuk melanjutkan akuisis Twitter. (b) 

Berita Teknologi, PIFA - Elon Musk dikabarkan sedang menunda pembelian Twitter. Sebelumnya diketahui bahwa orang terkaya di dunia tersebut telah mengajukan penawaran untk membeli Twitter. Hingga media sosial tersebut sepakat untuk menjual perusahaan teknologi tersebut dengan nilai mencapai USD 44 miliar atau sektiar Rp634 triliun pada tanggal 26 APril 2022 lalu. Sayangnya, aksi ini harus ditunda. 

Melalui ungkapan di Twitter, Elon Musk menyatakan pembelian Twitter saat ini sedang ditunda. Pasalnya, Musk sedang menunggu Twitter untuk memberikan data terkait jumlah akun palsu. 

link unggahan twitter: https://twitter.com/elonmusk/status/1525049369552048129

Dalam cuitannya di @elonmusk, Musk menyatakan bahwa pembelian ini sedang ditunda karena menunggu jumlah akun fake atau palsu. 

"Kesepakatan (dengan) Twitter untuk sementara ditangguhkan, (karena) detail perhitungan akun spam/palsu kurang mewakili 5 persen pengguna," ujar Musk di Twitter.

Demi mendapatkan data yang dibutuhkan, Musk dan timnya mengambl sampel acak 100 follower di Twitter. 

"Jika kita bersama-sama mencari tahu persentase bot/duplikasi persentase pengguna, kita mungkin bisa mendapatkan jawaban yang bagus," ucap Musk. 

Seorang warganet bertanya mengapa Musk tidak menanyakan jumlah pengguna spam sebelum akuisisi perusahaan. Musk lantas menjawab bahwa ia "mengandalkan akurasi pengajuan publik Twitter".

Permintaan Musk terkait data tertentu memang diperbolehkan oleh pihak Twitter sesuai dengan ketentuan. Namun aksi ini dilakukans etelah penandatanganan kesepakatan dilakukan. Musk juga menambahkan bahwa aksi tersebut hanya untuk mempersiapkan proses kepemilikan Twitter dan bukan untuk melakukan negosiasi. 

Menanggapi kabar ini, saham Twitter sempat mengalami anjlok lebih dari 20 persen. Namun nilainya terus merangkak naik seiring Elon Musk mengunggah cuitan keduanya terkait komitmennya untuk melanjutkan akuisis Twitter. (b) 

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya