Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengaku berat dengan sanksi pembekuan FIFA Forward. (Bola.com)

PIFA, Sports - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menanggapi sanksi pembekuaan diberikan oleh FIFA. Dia mengakui bahwa sanksi berupa pembekuan FIFA Forward merupakan sanksi yang ringan bagi sepak bola di Tanah Air, namun cukup berat bagi PSSI.

"Buat sepak bola tidak, tapi buat PSSI cukup berat. Buat PSSI kita bersedih. Bukan karena dana FIFA Forward-nya. Kita juga selalu cari pendanaan. Dengan pembekuan ini tidak mudah mencari alternatif," ujarnya, mengutip Liputan6.com.

"Apalagi dalam FIFA Forward itu ada yg namanya training camp yang sudah ditunjuk di IKN itu. Kalau dana tidak jadi cair berarti yang tadinya mau punya empat training cam di IKN jadi bingung juga. Artinya ada masalah," tandasnya.

Erick pun menegaskan, PSSI dan sepak bola Indonesia kini harus benar-benar berbenah lantaran FIFA sudah memberikan peringatan terakhir. Jika terjadi kesalahan lagi, lanjutnya, tanpa ampun FIFA akan membekukan sepak bola Indonesia.

Sebelumnya, Presiden FIFA takjub dengan rencana pengembangan sepak bola Indonesia.

"Gianni waktu itu bicara gini, Blueprint ini bagus. Saya belum pernah melihat negara-negara Asia Tenggara memiliki blueprint ini, berarti anda serius. Termasuk komitmen pemerintah 22 stadion direnovasi dengan biaya Rp 1,9 triliun dananya banyakloh," ujarnya.

"Saya dikasih kesempatan ketiga kali dan terakhir. Pertama datang sebagai bukan siapa-siapa (saat Indonesia dibekukan FIFA), kedua sebagai menteri waktu Tragedi Kanjuruhan dan sekarang sebagai ketua PSSI. Dia bilang ini yang terakhir saya beri kesempatan tapi PSSI-nya saya kasih sanksi," tutup Erick. (yd)

PIFA, Sports - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menanggapi sanksi pembekuaan diberikan oleh FIFA. Dia mengakui bahwa sanksi berupa pembekuan FIFA Forward merupakan sanksi yang ringan bagi sepak bola di Tanah Air, namun cukup berat bagi PSSI.

"Buat sepak bola tidak, tapi buat PSSI cukup berat. Buat PSSI kita bersedih. Bukan karena dana FIFA Forward-nya. Kita juga selalu cari pendanaan. Dengan pembekuan ini tidak mudah mencari alternatif," ujarnya, mengutip Liputan6.com.

"Apalagi dalam FIFA Forward itu ada yg namanya training camp yang sudah ditunjuk di IKN itu. Kalau dana tidak jadi cair berarti yang tadinya mau punya empat training cam di IKN jadi bingung juga. Artinya ada masalah," tandasnya.

Erick pun menegaskan, PSSI dan sepak bola Indonesia kini harus benar-benar berbenah lantaran FIFA sudah memberikan peringatan terakhir. Jika terjadi kesalahan lagi, lanjutnya, tanpa ampun FIFA akan membekukan sepak bola Indonesia.

Sebelumnya, Presiden FIFA takjub dengan rencana pengembangan sepak bola Indonesia.

"Gianni waktu itu bicara gini, Blueprint ini bagus. Saya belum pernah melihat negara-negara Asia Tenggara memiliki blueprint ini, berarti anda serius. Termasuk komitmen pemerintah 22 stadion direnovasi dengan biaya Rp 1,9 triliun dananya banyakloh," ujarnya.

"Saya dikasih kesempatan ketiga kali dan terakhir. Pertama datang sebagai bukan siapa-siapa (saat Indonesia dibekukan FIFA), kedua sebagai menteri waktu Tragedi Kanjuruhan dan sekarang sebagai ketua PSSI. Dia bilang ini yang terakhir saya beri kesempatan tapi PSSI-nya saya kasih sanksi," tutup Erick. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar