Erick Thohir Tegaskan Laga Indonesia vs Bahrain Maret 2025 Tetap di SUGBK
Indonesia | Sabtu, 21 Desember 2024
Skuad Timnas Indonesia saat Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Dok. PSSI)
Indonesia | Sabtu, 21 Desember 2024
Lokal
PIFA, Lokal - Pemerintah Provinsi Kalbar mendata 610 warisan budaya tak benda yang sudah tercatat. 60 diantaranya ditetapkan 60 warisan budaya. Sedangkan objek diduga cagar budaya yang tercatat sebanyak 242 dan yang baru ditetapkan sebanyak 21 objek. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Harisson saat menghadiri Rapat Koordinasi Teknis dan Sosialisasi Program Pelestarian Kebudayaan di Kalbar, Hotel Golden Tulip, Pontianak, Senin (10/7/2023). “Kita ini tentu saja semangat untuk melestarikan budaya kemudian budaya kita ini kan banyak yang benar-benar dapat membantu kita terutama kesejahteraan rakyat. Di samping itu kita juga harus mampu mengangkat budaya-budaya ini untuk mendukung di sektor pariwisata mengangkat ekonomi masyarakat,” ungkapnya. Dia mengatakan, untuk di Pemprov Kalbar sendiri terus berupay mengabadikan dan melakukan pelestarian budaya baik berupa cagar budaya, warisan budaya tak benda yang mana harus bersinergi baik dari masyarakat, tokoh adat, para akademi, arkeolog dan pemerintah daerah baik dari tingkat kabupaten/kota hingga pusat. “Pemprov Kalbar tentu terus berupaya untuk mengabadikan cagar-cagar budaya agar tidak rusak untuk supaya nanti anak cucu kita masih dapat mengetahui dan mengenal budaya-budaya nenek moyangnya. Kalau di Kalbar ini ada Rumah Melayu, Rumah Betang ada juga Rumah Baluk Sebujit di Bengkayang dan juga kesenian-kesenian atau pola-pola kehidupan masyarakat yang berbasis pada kebudayaan dengan berbagai macam etnis dan suku yang ada," paparnya. Untuk diketahui, merujuk pada peraturan yang berlaku bahwa bahwa “Pemerintah berwenang menetapkan Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan/atau Kawasan Cagar Budaya sebagai Cagar Budaya Nasional”. Cagar Budaya dapat dipersingkat menjadi Cagar Budaya Nasional apabila memenuhi beberapa syarat yakni, wujud kesatuan dan persatuan bangsa, karya adiluhung yang mencerminkan kekhasan kebudayaan bangsa Indonesia, Cagar Budaya yang sangat langka jenisnya, unik rancangannya, dan sedikit jumlahnya di Indonesia, bukti evolusi peradaban bangsa serta pertukaran budaya lintas negara dan lintas daerah, baik yang telah punah maupun yang masih hidup di masyarakat dan atau contoh penting kawasan permukiman tradisional, lanskap budaya, dan/atau pemanfaatan ruang bersifat khas yang terancam punah. Kemudian, dengan adanya penetapan cagar budaya menjadi cagar budaya nasional akan memberikan kewenangan serta tanggung jawab kepada pemerintah dalam melaksanakan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan dari cagar budaya tersebut. Penetapan cagar budaya nasional sebagai suatu hal penting bagi bangsa Indonesia, yang akan menyelamatkan secara fisik aset penting bangsa sebagai sumber daya budaya yang kondisinya rapuh dan terancam punah. Dari segi nilai merupakan salah satu upaya memperkokoh jati diri, memperkuat identitas dan pembentukan karakter bangsa dengan melihat dan mempelajari nilai-nilai yang tercermin dari cagar budaya nasional.
Lokal
PIFA, Lokal - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan meminta seluruh kepala seksi pemerintahan desa untuk progresif. Menurutnya, progresivitas sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Di antara bentuk sikap progresif yang ia maksud adalah penerapan berbagai inovasi di dalam urusan pelayanan masyarakat di kantor desa. “Kita sudah banyak inovasi, ayo itu dimanfaatkan. Kalau ada contoh-contoh praktik baik di desa lain yang sudah dilakukan, kejar seperti itu. Belajar dan berupaya supaya inovasi itu bisa dilakukan juga di desa kita. Jadi harus ada semangat progresif. Justru itulah yang akan dapat membahagiakan masyarakat,” kata Bupati Muda Mahendrawan, kemarin. Muda menyebut kepala seksi pemerintahan desa punya peran yang vital. Sebab sebagai unsur pelaksana teknis, kepala seksi pemerintahan berperan membantu kepala desa sebagai pelaksana tugas operasional di bidang pemerintahan desa. Hal itulah, menurut dia, yang kemudian menghidupkan eksistensi pemerintahan desa. “Karena pelayanan di sini yang terbanyak. Kasi pemerintahan termasuk yang menata RT dan RW sampai kepada semua kelembagaan dan administrasi. Tentu Kasi Pemerintahan yang banyak menghidupkan suasana kantor desa sehingga eksistensi kantor desa benar-benar terlihat. Inilah yang kita perkuat,” tuturnya. Muda pun mengingatkan kepala seksi pemerintahan untuk terus menjalin komunikasi yang intens dengan kepala desa. Khususnya dalam mendukung kepala desa melakukan percepatan penguatan pelayanan di desa. “Saya berharap agar selalu progresif dan kreatif. Kejar inovasi yang memang bisa meningkatkan pelayanan itu. Harapan kita, jadilah kepala seksi pemerintahan yang progresif dan terus memperkuat pelayanan,” ajaknya. Pada kesempatan itu Muda juga meminta kepala seksi pemerintahan desa untuk peka dan tanggap terhadap indikasi-indikasi negatif yang ada di desa. Ia mengingatkan agar sikap kepedulian dapat dibangun di pemerintahan desa. "Ingatkan setiap hal yang punya celah-celah yang tidak baik di desa. Jangan dibiarkan. Karena itu akan dapat mempengaruhi semuanya. Saling mengingatkan supaya tidak ada kelalaian dan terjadi hal-hal keterlanjuran,” pesannya. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kubu Raya Jakariansyah mengatakan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa yang digelar pihaknya sejak 8-16 Maret itu diikuti para sekretaris desa dan kepala seksi pemerintahan desa dari sembilan kecamatan di Kubu Raya. “Pelatihan ini adalah bentuk pembinaan dan pengawasan yang dilakukan pemerintah kabupaten sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,” terang Jakariansyah. (ap)
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Ketua DPRD Kalbar, M Kebing ikut ambil bagian dalam pelepasan rombongan peserta Rally Wisata Bhakti Bhayangkara Khatulistiwa dan Bhakti Bhayangkara Expedition, Jumat (23/9/2022). Pelepasan tersebut dipimpin oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji dan diikuti Kapolda Kalbar Irjen Pol Suryanbodo Asmoro, Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Sulaiman Agusto serta pejabat daerah lain di halaman Kantor Gubernur Kalbar. "Rombongan peserta ini menuju wisata Temajuk di Sambas," kata Kebing, kemarin. Selain untuk menyalurkan bakat dan hobi, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan dan pembagian di beberapa titik yang ditentukan. Rute perjalanan tersebut yakni dari Pontianak bertolak ke Kabupaten Mempawah, Kota Singkawang, mengikuti Aruk Border Creative Festival di wilayah PLBN Aruk serta turut meramaikan Festival Pesona Temajuk. "Meningkatkan potensi pariwisata dan semoga Temajuk semakin dikenal," ujarnya. Sementara itu, Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengungkapkan terima kasih kepada jajaran Polda Kalbar yang telah menginisiasi kegiatan ini. "Selain mendongkrak popularitas dan nilai pariwisata yang ada, juga berbagi sesama sebagai langkah konkret meringankan beban masyarakat terdampak inflasi saat ini," paparnya. Sutarmidji juga berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini, Pantai Temajuk semakin dikenal dan menjadi poros perkembangan pariwisata di Kalbar. Apalagi di sana ada dua penangkaran penyu dengan kontur tanah yang bagus, perbukitan dan pantai indah dan teduh. "Apalagi ini dikaitkan dengan kegiatan sosial. Saat ini perlu kita lakukan, tak lain juga untuk menekan inflasi," katanya. Peserta yang ikut berpartisipasi berasal dari seluruh Komunitas Offroad yang ada di Kalbar. Dengan total 334 peserta yang terdiri dari 59 mobil rally wisata, 120 mobil offroad dan 155 sepeda motor. (ap)