Ketua Penyelenggara FIFA U-20 World Cup 2023 (LOC) sekaligus Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, meninjau Stadion Si Jalak Harupat. (Dok. PSSI)

PIFA, Sports - Ketua Penyelenggara FIFA U-20 World Cup 2023 (LOC), Erick Thohir, melakukan kunjungan ke Stadion Si Jalak Harupat (SJH) di Soreang, Bandung pada Sabtu (11/3) sore. Tujuannya adalah mengecek langsung berbagai fasilitas stadion yang akan dipakai untuk menggelar Piala Dunia U-20.

Erick mengingatkan bahwa renovasi harus selesai sesuai jadwal agar FIFA bisa melakukan verifikasi dengan baik. Erick melakukan inspeksi ke berbagai titik, seperti ruang ganti pemain, media center, ruang konferensi pers, area parkir, lapangan pertandingan, dan infrastruktur pendukung lainnya.

Tujuannya adalah memastikan kesiapan venue, mengingat FIFA akan melakukan verifikasi ulang pada 21-27 Maret 2023. SJH adalah salah satu dari enam stadion yang akan digunakan untuk menggelar Piala Dunia U-20 yang dijadwalkan terselenggara pada 20 Mei-11 Juni.

Meski awalnya ada masalah dengan kondisi rumput lapangan, yang merupakan yang terburuk dari enam stadion calon penyelenggara pertandingan, tim dari Kementerian PUPR menyatakan bahwa saat ini kondisi rumput sudah siap dipakai. Beberapa pekerjaan rumah lainnya seperti drainase dan infrastruktur penunjang juga sudah dibereskan.

Erick Thohir mengatakan, meski ada beberapa tantangan dalam renovasi, seperti perbedaan standar infrastruktur yang digariskan FIFA, Erick yakin stadion ini bisa lolos verifikasi FIFA. Sebagai informasi, SJH pernah menjadi tuan rumah Piala Asia 2007 dan berpengalaman menggelar event-event sepak bola berskala internasional.

“Kita hadir ke sini karena peduli ingin memastikan ada pendamping dan ada hal-hal yang tidak diinginkan, kita bisa perbaiki kekurangan-kekurangan sedini mungkin. Pada 21-27 Maret ketika FIFA hadir. Pada saat itu akan terasa lebih sulit buat kita. Maka kami bersungguh-sungguh di sini untuk mendukung Pemda. Dan tentu saja apa yang sudah dilakukan pemerintah pusat, untuk memastikan enam stadion, salah satunya kebanggaan kita, Si Jalak Harupat yang jadi kebanggaan warga jabar, jangan jadi sia-sia karena stadion ini akhirnya dicoret FIFA tak lolos verifikasi,” ujar Erick merinci.

Dia menambahkan, menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 adalah sebuah komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah. Ajang ini merupakan salah satu event terbesar kedua di bawah FIFA, dan telah melahirkan bintang sepakbola besar seperti Diego Maradona.

Menurutnya di Indonesia, akan banyak bintang sepakbola yang akan lahir dari ajang ini. 

"Menjadi tuan rumah adalah momen yang tepat buat kita memperlihatkan ke dunia bahwa Indonesia siap. Sebagai catatan PSSI pada 2019 berencana mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Ujian agar bisa sukses di masa depan ya Piala Dunia U-20 ini,” ujar Erick.

“Kalau kita tidak lolos ujian, masak 2034 kita masih nekat mengajukan diri. Event Piala Dunia U-20 amat penting buat bangsa kita. Ini harus jadi gerbang pembuka bukan malah gerbang penutupan,” tandasnya.

PIFA, Sports - Ketua Penyelenggara FIFA U-20 World Cup 2023 (LOC), Erick Thohir, melakukan kunjungan ke Stadion Si Jalak Harupat (SJH) di Soreang, Bandung pada Sabtu (11/3) sore. Tujuannya adalah mengecek langsung berbagai fasilitas stadion yang akan dipakai untuk menggelar Piala Dunia U-20.

Erick mengingatkan bahwa renovasi harus selesai sesuai jadwal agar FIFA bisa melakukan verifikasi dengan baik. Erick melakukan inspeksi ke berbagai titik, seperti ruang ganti pemain, media center, ruang konferensi pers, area parkir, lapangan pertandingan, dan infrastruktur pendukung lainnya.

Tujuannya adalah memastikan kesiapan venue, mengingat FIFA akan melakukan verifikasi ulang pada 21-27 Maret 2023. SJH adalah salah satu dari enam stadion yang akan digunakan untuk menggelar Piala Dunia U-20 yang dijadwalkan terselenggara pada 20 Mei-11 Juni.

Meski awalnya ada masalah dengan kondisi rumput lapangan, yang merupakan yang terburuk dari enam stadion calon penyelenggara pertandingan, tim dari Kementerian PUPR menyatakan bahwa saat ini kondisi rumput sudah siap dipakai. Beberapa pekerjaan rumah lainnya seperti drainase dan infrastruktur penunjang juga sudah dibereskan.

Erick Thohir mengatakan, meski ada beberapa tantangan dalam renovasi, seperti perbedaan standar infrastruktur yang digariskan FIFA, Erick yakin stadion ini bisa lolos verifikasi FIFA. Sebagai informasi, SJH pernah menjadi tuan rumah Piala Asia 2007 dan berpengalaman menggelar event-event sepak bola berskala internasional.

“Kita hadir ke sini karena peduli ingin memastikan ada pendamping dan ada hal-hal yang tidak diinginkan, kita bisa perbaiki kekurangan-kekurangan sedini mungkin. Pada 21-27 Maret ketika FIFA hadir. Pada saat itu akan terasa lebih sulit buat kita. Maka kami bersungguh-sungguh di sini untuk mendukung Pemda. Dan tentu saja apa yang sudah dilakukan pemerintah pusat, untuk memastikan enam stadion, salah satunya kebanggaan kita, Si Jalak Harupat yang jadi kebanggaan warga jabar, jangan jadi sia-sia karena stadion ini akhirnya dicoret FIFA tak lolos verifikasi,” ujar Erick merinci.

Dia menambahkan, menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 adalah sebuah komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah. Ajang ini merupakan salah satu event terbesar kedua di bawah FIFA, dan telah melahirkan bintang sepakbola besar seperti Diego Maradona.

Menurutnya di Indonesia, akan banyak bintang sepakbola yang akan lahir dari ajang ini. 

"Menjadi tuan rumah adalah momen yang tepat buat kita memperlihatkan ke dunia bahwa Indonesia siap. Sebagai catatan PSSI pada 2019 berencana mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Ujian agar bisa sukses di masa depan ya Piala Dunia U-20 ini,” ujar Erick.

“Kalau kita tidak lolos ujian, masak 2034 kita masih nekat mengajukan diri. Event Piala Dunia U-20 amat penting buat bangsa kita. Ini harus jadi gerbang pembuka bukan malah gerbang penutupan,” tandasnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar