Erling Haaland Cetak 300 Gol, Kalahkan Rekor Messi dan Mbappe
Sports | Sabtu, 28 Juni 2025
Erling Haaland. (Ist)
Sports | Sabtu, 28 Juni 2025
Lokal
Berita Pontianak, PIFA – Panitia penyelenggara Justitia Futsal Championship 2022 memberikan keterangan terkait kericuhan antar suporter pertandingan futsal tingkat SMA se Kalbar, yang telah terjadi di Gor Pangsuma, pada Jumat (18/02/2022) malam. Justitia Futsal Championship 2022 merupakan kompetisi Futsal terbesar di Kalbar tingkat pelajar SMA sederajat, diselenggarakan oleh salah satu Kampus di Pontianak, yang diikuti oleh berbagai sekolah di Kabupaten/Kota di Kalbar. Ketua Pelaksana Justitia Championship 2022 Rama mengatakan, keributan tersebut dipicu kesalahpahaman antar pemain dan wasit. “Bentrokan itu dipicu oleh adanya miss komunikasi di lapangan antar pemain dan wasit sehingga terjadinya kericuhan,” ujarnya saat di wawancarai Pontianak Informasi Sabtu, (19/02/2022). Rama menjelaskan, tindakan yang diambil panitia penyelenggara adalah memberikan sanksi kepada wasit. “Karena ini terjadi faktor lapangan pertandingan, kami memberikan saksi kepada wasit melalui koordinator wasitnya lewat pernyataan kepada kami bahwa wasit yang bersangkutan tidak akan dilibatkan selama pertandingan,” paparnya. Setelah kejadian tersebut, dia menjelaskan pertandingan dilakukan tanpa penonton mengingat Pontianak juga menerapkan PPKM level 3, untuk pelaksanaan selanjutnya. “ Dalam situasi pandemi ini ada beberapa hal yang harus kita sesuaikan jadi mohon kepada para pendukung untuk mengindahkan peraturan yang disiapkan pihak panitia, agar lebih menyadari pentingnya prokes demi kelancaran kegiatan Justitia Futsal Championship 2022,” pungkasnya. Saat di konfirmasi Kadisporapar Kalbar Windy Prihastari menuturkan, kegiatan Justitia Futsal Championship 2022, sebelumnya dibuka langsung oleh Wali Kota dan Kadisporapar dengan terus mengingatkan adanya protokol kesehatan. “Sesuai izin satgas Covid-19 sebelum memulai kegiatan awal pada saat pertandingan PPKM level 2 dengan batasan 50 persen, namun adanya kenaikan PPKM Level 3 tidak boleh adanya penonton,” jelasnya saat dihubungi PIFA. Dia juga meminta kepada para penonton untuk tetap sportif dan menaati prokes. “Tadi malam satgas Covid-19 menunggu keputusan, pertandingan selanjutnya tidak adanya penonton,” ucapnya. (ja)
Politik
PIFA, Lokal - Tokoh masyarakat Dayak Kabupaten Sintang, Andreas Mikael Calon, memuji kepemimpinan Sutarmidji yang selama lima tahun terakhir berhasil menjaga Kalimantan Barat tetap dalam suasana aman dan damai. Hal tersebut disampaikan Andreas dalam kampanye dialogis Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Sutarmidji, yang digelar di Kabupaten Sintang, Rabu (30/10)."Ini menunjukkan bahwa kita bukan memilih pemimpin agama, tetapi pemimpin daerah. Selama lima tahun ini, Kalbar berjalan damai, aman, dan tenang. Ini modal utama untuk membangun daerah," ungkap Andreas, yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Ketemenggungan Kabupaten Sintang.Ia menekankan bahwa situasi aman tanpa gejolak adalah kunci kelancaran pembangunan di Kalbar. Andreas menilai Sutarmidji mampu mempersatukan masyarakat di tengah keberagaman yang ada. “Pemimpin yang kita butuhkan adalah pemimpin yang mampu mendamaikan masyarakat. Zaman Pak Sutarmidji, Kalbar aman tanpa ada gejolak antar suku. Ini yang menurut saya paling penting," tambahnya.Sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sintang, Andreas juga mengingatkan pentingnya menilai calon pemimpin dari pengalaman kerja dan hasil yang telah dicapai selama memimpin. Ia melihat Sutarmidji telah membuktikan kapasitasnya dalam membangun Kalimantan Barat selama periode kepemimpinannya, termasuk dalam sektor infrastruktur yang penting untuk perekonomian daerah."Saya minta Pak Sutarmidji untuk melanjutkan kepemimpinan ini. Kita di Sintang harus cerdas memilih, memilih pemimpin yang berpengalaman dan terbukti hasil kerjanya,” ujar Andreas penuh keyakinan.Dalam kesempatan tersebut, Sutarmidji berkomitmen untuk menjadi pemimpin bagi semua golongan. "Insyaallah saya akan berlaku adil untuk siapa pun, sesuai ajaran Islam yang mengajarkan ‘bagiku agamaku, bagimu agamamu’," ungkap Sutarmidji. Ia menambahkan bahwa Alquran juga mengajarkan untuk saling mengenal di tengah perbedaan suku dan agama.Midji, sapaan akrab Sutarmidji, juga berbagi pengalaman hidupnya yang kental dengan keberagaman. Ia mengaku pernah bersekolah di lingkungan mayoritas non-Muslim, di SMP PGK (Persatuan Guru Katolik) dan SMA Santo Paulus Pontianak. “Pendidikan saya dari kecil mengajarkan tentang keberagaman. Kita membangun daerah ini bukan hanya untuk kita, tetapi juga untuk anak cucu kita," ujarnya.Dengan berlandaskan nilai keadilan dan keberagaman, Sutarmidji berharap dapat melanjutkan pembangunan di Kalbar demi masa depan yang lebih baik bagi semua masyarakat.
Lokal
Berita Singkawang, PIFA - Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, SE, MH melakukan pemasangan tiang pertama Pembangunan Masjid Agung Nurul Islam bersama Gubernur Kalimantan Barat, Selasa (28/12/2021). Gubernur Kalbar datang ke Kota Singkawang bersama jajaran OPD dan Direktur Utama Bank Kalbar setelah melakukan safari Natal ke beberapa daerah. Acara turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Singkawang, jajaran Forkopimda, Kepala OPD, Camat di Lingkungan Pemerintah Kota Singkawang, Plt. Kepala Kantor Kemenag Kota Singkawang, Ketua Organisasi Islam di Kota Singkawang, Ketua Yayasan dan Pengurus Masjid Agung Nurul Islam. Tjhai Chui Mie mengungkapkan kebahagiaannya atas momen pemancangan tiang pertama pembangunan Masjid ini. Semoga pembangunan Masjid Agung Nurul Islam ini bisa berjalan dengan lancar dan menjadikan Masjid Agung sebagai salah satu ikon Kota Singkawang.