Evakuasi korban longsor Natuna yang dibawa ke Pontianak. (Dok. Basarnas)

PIFA, Lokal - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso, Kota Pontianak, Kalimantan Barat menjadi salah satu rumah sakit rujukan korban tanah longsor Natuna.

Dua orang korban mendapat perawatan intensif di rumah sakit tersebut, setelah sebelumnya tiba di Pontianak menggunakan kapal KM Bukit Raya yang bersandar di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Selasa (7/3/2027) sore.

Kedua korban tersebut bernama Romi (29) dan Nafisa, anak berusia sembilan tahun. Kedua korban ini mengalami luka cukup serius akibat tertimbun longsor yang terjadi pada Senin (5/3/2023).

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Hary Agung Tjahyadi memantau langsung kondisi para korban yang dirujuk di RSUD dr Soedarso, Selasa (7/3/2023) malam. 

Dia menjelaskan, korban yang dirujuk untuk dirawat awalnya berjumlah tiga orang. Namun di tengah perjalanan, salah satu korban yang kritis bernama Susi Damiri meninggal di atas kapal.

Jenazahnya, kemudian dibawa ke rumah duka yang merupakan milik sepupunya warga Pontianak di Jalan Karet, Komplek Sejahtera II, untuk disemayamkan. 

"Ada tiga pasien yang dibawa, nyonya Susi meninggal di kapal kira-kira tiga empat jam sebelum kapal merapat di Pontianak," kata Harry Agung.

Sementara itu lanjut Harry, korban atas nama Romi dan Nafisa, segera dilarikan ke RSUD Soedarso, ketika sesampainya di Kota Pontianak pada Selasa (7/3/2023) sore.

"Sampai Pontianak langsung evakuasi ke Soedarso dibantu kawan-kawan Basarnas, KKP, Dinkes Provinsi," ujarnya.

Kedua pasien itu, langsung dirawat dan ditangani oleh tim medis yang memang sudah disiagakan dalam penanganan evakuasi korban bencana ini dengan prosedur kedaruratan.

"Penanganan kedaruratan dengan segera," ungkapnya.

Kedua pasien, Romi dan Nafisa tersebut, mengalami trauma masing- pada bagian kaki dan pinggang. "Ada fraktur (patah tulang) pada bagian kaki kanan yang Nafisa. Sementara Romi di pinggul," jelasnya.

Berdasarkan pemeriksaan awal tersebut, tim medis RSUD Soedarso kemudian melanjutkan prosedur CT-Scan guna mengetahui kerusakan tulang yang terjadi. Selanjutnya, akan segera dilakukan operasi.

Harry menambahkan, perjalanan laut dari Natuna ke Kalbar memakan waktu sekitar 14 jam. Namun demikian, ini merupakan jarak terdekat untuk evakuasi dan penanganan di fasilitas medis dari lokasi kejadian.

"Ternyata ini adalah akses yang tercepat yang bisa dilakukan oleh masyarakat Serasan Natuna ke Pontianak dibandingkan ke Pulau Natuna yang lain," terangnya.

Karena hal tersebut, pihak Puskesmas di Serasan memutuskan untuk merujuk korban agar dievakuasi dan ditangani secara intens di RSUD Soedarso.

"Sehingga mereka kemudian diberangkatkan di Pontianak. Secara geografis mereka memang dekat dengan wilayah Kalbar, baik di Pontianak maupun Sintete," katanya. (ap)

PIFA, Lokal - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso, Kota Pontianak, Kalimantan Barat menjadi salah satu rumah sakit rujukan korban tanah longsor Natuna.

Dua orang korban mendapat perawatan intensif di rumah sakit tersebut, setelah sebelumnya tiba di Pontianak menggunakan kapal KM Bukit Raya yang bersandar di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Selasa (7/3/2027) sore.

Kedua korban tersebut bernama Romi (29) dan Nafisa, anak berusia sembilan tahun. Kedua korban ini mengalami luka cukup serius akibat tertimbun longsor yang terjadi pada Senin (5/3/2023).

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Hary Agung Tjahyadi memantau langsung kondisi para korban yang dirujuk di RSUD dr Soedarso, Selasa (7/3/2023) malam. 

Dia menjelaskan, korban yang dirujuk untuk dirawat awalnya berjumlah tiga orang. Namun di tengah perjalanan, salah satu korban yang kritis bernama Susi Damiri meninggal di atas kapal.

Jenazahnya, kemudian dibawa ke rumah duka yang merupakan milik sepupunya warga Pontianak di Jalan Karet, Komplek Sejahtera II, untuk disemayamkan. 

"Ada tiga pasien yang dibawa, nyonya Susi meninggal di kapal kira-kira tiga empat jam sebelum kapal merapat di Pontianak," kata Harry Agung.

Sementara itu lanjut Harry, korban atas nama Romi dan Nafisa, segera dilarikan ke RSUD Soedarso, ketika sesampainya di Kota Pontianak pada Selasa (7/3/2023) sore.

"Sampai Pontianak langsung evakuasi ke Soedarso dibantu kawan-kawan Basarnas, KKP, Dinkes Provinsi," ujarnya.

Kedua pasien itu, langsung dirawat dan ditangani oleh tim medis yang memang sudah disiagakan dalam penanganan evakuasi korban bencana ini dengan prosedur kedaruratan.

"Penanganan kedaruratan dengan segera," ungkapnya.

Kedua pasien, Romi dan Nafisa tersebut, mengalami trauma masing- pada bagian kaki dan pinggang. "Ada fraktur (patah tulang) pada bagian kaki kanan yang Nafisa. Sementara Romi di pinggul," jelasnya.

Berdasarkan pemeriksaan awal tersebut, tim medis RSUD Soedarso kemudian melanjutkan prosedur CT-Scan guna mengetahui kerusakan tulang yang terjadi. Selanjutnya, akan segera dilakukan operasi.

Harry menambahkan, perjalanan laut dari Natuna ke Kalbar memakan waktu sekitar 14 jam. Namun demikian, ini merupakan jarak terdekat untuk evakuasi dan penanganan di fasilitas medis dari lokasi kejadian.

"Ternyata ini adalah akses yang tercepat yang bisa dilakukan oleh masyarakat Serasan Natuna ke Pontianak dibandingkan ke Pulau Natuna yang lain," terangnya.

Karena hal tersebut, pihak Puskesmas di Serasan memutuskan untuk merujuk korban agar dievakuasi dan ditangani secara intens di RSUD Soedarso.

"Sehingga mereka kemudian diberangkatkan di Pontianak. Secara geografis mereka memang dekat dengan wilayah Kalbar, baik di Pontianak maupun Sintete," katanya. (ap)

0

0

You can share on :

0 Komentar