Foto: Getty Images/Marc Atkins

Berita Sports, PIFA - Kepemimpinan Anthony Taylor pada laga kedua Liga Inggris musim 2022/2023 kala Chelsea vs Tottenham Hotspur menuai kontroversi. Banyak keputusannya yang dinilai merugikan The Blues dalam pertandingan yang digelar di Stamford Bridge, Minggu (14/8/2022) itu. 

Akibatnya, fans The Blues pun membuat petisi menolak Taylor memimpin pertandingan Chelsea di laga-laga berikutnya. Berdasarkan pantauan PIFA di laman change.org hingga Senin (15/8) siang sekira pukul 14.30 WIB, sudah lebih dari 80.000 ribu orang yang menandatangani petisi tersebut. 

Salah satu keputusan yang dinilai kontroversial adalah diizinkannya gol Tottenham pada babak kedua. Padahal sebelumnya Kai Havertz sempat dilanggar Rodrigo Bentacur dari belakang di lapangan tengah Tottenham. 

Seperti diketahui pertandingan berakhir imbang dengan skor 2-2. Gol penyama kedudukan Tottenham yang dinilai tak sah itu dicetak oleh Pierre-Emile Hoejbjerg. 

Setelahnya, Chelsea sempat unggul 2-1. Namun Tottenham kembali menyamakan kedudukan lewat gol Harry Kane. 

Gol tersebut tercipta saat sepakan corner, pada kesempatan tersebut tampak jelas Christian Romero menarik rambut Marc Cucurella sampai bek The Blues itu terjatuh. Taylor yang berada di belakang kedua pemain itu tak menanggapinya, namun malah mengesahkan gol yang terjadi setelah dilanggarnya Cucurella.

Tak lama berselang, seusai laga fans Chelsea pun langsung membuat petisi untuk menolak Taylor. Melalui petisi itu mereka meminta agar Anthony Taylor tak lagi memimpin pertandingan Chelsea kedepannya. 

Melansir Sky Sports, tak hanya fans, pelatih Thomas Tuchel juga geram dengan keputusan Taylor. Bahkan secara terang-terangan, dia juga meminta agar sebaiknya Taylor tak lagi memimpin pertandingan timnya. 

"Mungkin itu akan lebih baik," tegas Tuchel saat ditanya wartawan apakah Taylor sebaiknya tidak memimpin pertandingan Chelsea lagi, dikutip dari detiksport. 

"Tapi sejujurnya, kita juga punya VAR untuk membantu mengambil keputusan yang tepat. Sejak kapan pemain bisa ditarik rambutnya? Sejak kapan itu? Dan kalau dia tidak lihat, saya tidak menyalahkannya," sambungnya. (yd) 

Berita Sports, PIFA - Kepemimpinan Anthony Taylor pada laga kedua Liga Inggris musim 2022/2023 kala Chelsea vs Tottenham Hotspur menuai kontroversi. Banyak keputusannya yang dinilai merugikan The Blues dalam pertandingan yang digelar di Stamford Bridge, Minggu (14/8/2022) itu. 

Akibatnya, fans The Blues pun membuat petisi menolak Taylor memimpin pertandingan Chelsea di laga-laga berikutnya. Berdasarkan pantauan PIFA di laman change.org hingga Senin (15/8) siang sekira pukul 14.30 WIB, sudah lebih dari 80.000 ribu orang yang menandatangani petisi tersebut. 

Salah satu keputusan yang dinilai kontroversial adalah diizinkannya gol Tottenham pada babak kedua. Padahal sebelumnya Kai Havertz sempat dilanggar Rodrigo Bentacur dari belakang di lapangan tengah Tottenham. 

Seperti diketahui pertandingan berakhir imbang dengan skor 2-2. Gol penyama kedudukan Tottenham yang dinilai tak sah itu dicetak oleh Pierre-Emile Hoejbjerg. 

Setelahnya, Chelsea sempat unggul 2-1. Namun Tottenham kembali menyamakan kedudukan lewat gol Harry Kane. 

Gol tersebut tercipta saat sepakan corner, pada kesempatan tersebut tampak jelas Christian Romero menarik rambut Marc Cucurella sampai bek The Blues itu terjatuh. Taylor yang berada di belakang kedua pemain itu tak menanggapinya, namun malah mengesahkan gol yang terjadi setelah dilanggarnya Cucurella.

Tak lama berselang, seusai laga fans Chelsea pun langsung membuat petisi untuk menolak Taylor. Melalui petisi itu mereka meminta agar Anthony Taylor tak lagi memimpin pertandingan Chelsea kedepannya. 

Melansir Sky Sports, tak hanya fans, pelatih Thomas Tuchel juga geram dengan keputusan Taylor. Bahkan secara terang-terangan, dia juga meminta agar sebaiknya Taylor tak lagi memimpin pertandingan timnya. 

"Mungkin itu akan lebih baik," tegas Tuchel saat ditanya wartawan apakah Taylor sebaiknya tidak memimpin pertandingan Chelsea lagi, dikutip dari detiksport. 

"Tapi sejujurnya, kita juga punya VAR untuk membantu mengambil keputusan yang tepat. Sejak kapan pemain bisa ditarik rambutnya? Sejak kapan itu? Dan kalau dia tidak lihat, saya tidak menyalahkannya," sambungnya. (yd) 

0

0

You can share on :

0 Komentar