Feast Dukung Sukatani: Kami Kecam Pembungkaman Ekspresi Kesenian
Indonesia | Minggu, 23 Februari 2025
Feast memberi dukungan ke Sukatani: Kami Kecam Pembungkaman Ekspresi Kesenian. (ANTARA)
Indonesia | Minggu, 23 Februari 2025
Nasional
PIFA, Nasional - Seorang oknum polisi berpangkat Brigadir inisial K di Kabupaten Belitung, Bangka Belitung (Babel), diduga telah melakukan pencabulan terhadap seorang siswi SMP berusia 15 tahun. Korban yang datang melaporkan kasus pemerkosaan yang dialaminya justru mengalami dugaan pelecehan seksual di kantor polisi tersebut. Peristiwa tragis ini terjadi pada 15 Mei 2024 ketika korban melaporkan pemerkosaan yang dilakukan oleh pengurus panti asuhan, BS (53). BS diduga telah memperkosa korban sejak tahun 2022 hingga 2024. Saat melaporkan kasus tersebut, korban bukannya mendapatkan perlindungan, melainkan diduga justeru mengalami perlakuan menyimpang dari Brigadir K yang bertugas di Polsek Tanjungpandan. "Kejadiannya di Polsek. Saat itu korban bersama kedua temannya datang untuk melaporkan perkara persetubuhan yang dialaminya. Saat proses pelaporan ternyata korban diduga mendapat perlakuan menyimpang dari oknum tersebut," ujar Aipda Lartha Angela, Kanit PPA Satreskrim Polres Belitung, ketika dikonfirmasi pada Rabu (17/7/2024). Kasus dugaan pencabulan ini terbongkar setelah Komnas Perlindungan Perempuan dan Anak (Komnas PPA) Babel melaporkan temuan mereka. Saat memberikan pendampingan terhadap korban, Komnas PPA menemukan indikasi pelecehan yang dilakukan oleh oknum polisi tersebut. "Jadi ini temuan mereka (Komnas PPA), pada saat melakukan proses pemeriksaan atau pendampingan korban, ditemukanlah ada dugaan seperti itu (cabul)," kata Aipda Lartha Angela. Menindaklanjuti laporan dari Komnas PPA, Unit PPA Polres Belitung kemudian melakukan penyelidikan. Dalam proses penyelidikan ini, mereka mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang ada. Kasus pemerkosaan oleh pengurus panti, BS, saat ini sedang dalam tahap P21, yaitu pemberkasan tahap dua untuk diserahkan ke kejaksaan. Sementara itu, penyelidikan terhadap dugaan pencabulan oleh Brigadir K terus berlanjut untuk memastikan keadilan bagi korban.
Lokal
Berita Mempawah, PIFA - Kepolisian Sektor Siantan (Polsek Siantan) mulai hari ini, Rabu 16/03, berubah namanya menjadi Kepolisian Sektor Jungkat (Polsek Jungkat). Upacara perubahan nama ini di tandai dengan pembukaan selubung papan nama Polsek Jungkat yang dilakukan oleh Kapolres Mempawah AKBP Fauzan Sukmawansyah,SIK.MH. Pada peresmian papan plang menjadi Polsek Jungkat tersebut Kapolres Fauzan Sukmawansyah didampingi oleh Kapolsek Jungkat AKP Sihar Binardi Siagian, SH,MH. Sejumlah aparat Forpimcam Jungkat juga tampak hadir menyaksikan. Kapolres Mempawah AKBP Fauzan Sukmawansyah mengatakan perubahan nama menjadi Polsek Jungkat tersebut guna menyelaraskan nomenkelatur administrasi kecamatan Jungkat. "Sesuai kantor polsek itu berada", ungkap Fauzan. "Disebabkan kantor polsek itu berada diwilayah administrasi tingkat kecamatan Jungkat sesuai polsek itu berada, maka kepolisian juga perlu penyesuaian secara administrasinya," ungkap Fauzan "Perubahan nama ini sesuai Perda No. 30/2019 dan SK Kapolda Kalbar No. 644/2022 tentang perubahan nomenkelatur kepolisian Polsek Siantan menjadi Polsek Jungkat , Polres Mempawah," jelas Fauzan. "Sebelumnya pada tahun 2019 nama kantor Camat Siantan sudah berubah lebih dulu menjadi kantor Camat Jungkat, begitupula dengan Koramilnya. Sekarang baru Polsek Siantan menjadi Polsek Jungkat. Dengan perubahan nama ini, maka segala kop surat dan cap juga berubah menjadi Polsek Jungkat", ungkapnya. Sementara itu Kapolsek Jungkat AKP Sihar Binardi Siagian menjawab pertanyaan wartawan usai acara peresmian nama baru menjadi Polsek Jungkat tersebut mengatakan pihaknya akan selalu bersinergi dengan semua pihak dalam membangun Jungkat terutama dalam hal kamtibmas. "Dengan nama baru menjadi Polsek Jungkat, tentunya kami juga harus selaraskan dengan kinerja yang baik dalam menjaga kamtibmas di wilayah hukum Polsek Jungkat ini," tegasnya. (rs)
Politik
Berita Politik, PIFA - Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) yang diselenggarakan oleh relawan Jokowi menghasilkan 10 nama bakal calon presiden (bacapres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024. Nama-nama bakal calon itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pengarah Musra Andi Gani Nena Wea dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu (31/8/2022). Menariknya, ada nama Jokowi dalam pilihan relawan hasil Musra itu. Bahkan, nama tersebut menempati urutan pertama yakni sebanyak 1.704 orang dari 5.721 peserta. "Nomor satu Pak Joko Widodo di-vote 1.704 orang atau 29,79 persen," ujar Andi Gani Nena Wea, dikutip dari CNN Indonesia. Dari hasil musyawarah tersebut, mereka menginginkan Jokowi kembali mencalonkan diri di Pilpres 2024. Selanjutnyam, urutan kedua ditempati Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dengan 968 suara atau 16,92 persen. Disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 921 suara atau 16,1 persen. Sementara itu, urutan pertama cawapres pilihan Musra relawan Jokowi ditempati oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan vote 2.225 suara atau setara 38,89 persen. Lebih lengkapnya berikut daftar bakal capres dan cawapres hasil Musra relawan Jokowi: Bakal Calon presiden 1. Joko Widodo (29,79 persen) 2. Sandiaga Uno (16,92 persen) 3. Ganjar Pranowo (16,1 persen) 4. Prabowo Subianto (11,1 persen) 5. Anies Baswedan (9,02 persen) 6. Ridwan Kamil (5,17 persen) 7. Puan Maharani (4,16 persen) 8. Dedi Mulyadi (2,87 persen) 9. Moeldoko (2,57 persen) 10. Andika Perkasa (1,42 persen) Lainnya: (0,89 persen) Bakal Wakil presiden: 1. Ridwan Kamil (38,89 persen) 2. Airlangga Hartarto (13,25 persen) 3. Erick Thohir (12,81 persen) 4. Arsjad Rasjid (10,33 persen) 5. Puan Maharani (9,49 persen) 6. Anies Baswedan (4,88 persen) 7. Sandiaga Uno (4,06 persen) 8. Ganjar Pranowo (2,76 persen) 9. Moeldoko (1,54 persen) 10. Dedi Mulyadi (0,68 persen) Lainnya: 0,56 persen