Film Pendek “Fajar dan Penjelajah Samudera” Karya Sineas Kalbar Wakili Indonesia di Malmo Film Festival
Kalbar | Minggu, 9 Februari 2025
Film Pendek The Boy & The Voyager ( Fajar dan Penjelajah Samudera)
Kalbar | Minggu, 9 Februari 2025
Nasional
PIFA, POLITIK - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa sebagian uang suap yang digunakan oleh Harun Masiku untuk menyuap anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2017-2022, Wahyu Setiawan, berasal dari Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto (HK). "Dari proses pengembangan penyidikan, ditemukan bukti petunjuk bahwa sebagian uang yang digunakan untuk menyuap Wahyu berasal dari HK," ujar Ketua KPK, Setyo Budiyanto, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa. Setyo juga mengungkapkan bahwa Hasto aktif berperan dalam mengendalikan tersangka dalam perkara tersebut, termasuk melobi dan menyerahkan uang suap kepada Wahyu Setiawan. Pada Selasa (24/12), KPK menetapkan dua tersangka baru dalam kasus Harun Masiku, yakni Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto (HK), dan advokat Donny Tri Istiqomah (DTI). Setyo menyebut bahwa Hasto mengatur dan mengendalikan Donny untuk mengambil dan mengantarkan uang suap kepada Wahyu Setiawan melalui kader PDIP, Agustiani Tio Fridelina. "HK bersama-sama dengan Harun Masiku, Saeful Bahri, dan DTI melakukan penyuapan terhadap Wahyu Setiawan dan Agustiani Tio Fridelina sebesar 19.000 dolar Singapura dan 38.350 dolar AS pada periode 16 Desember 2019-23 Desember 2019 agar Harun Masiku dapat ditetapkan sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Dapil I Sumsel," ujar Setyo. (Antara)
Lifestyle
PIFA, Lifestyle - Taylor Swift merupakan salah satu musisi paling sukses dan berpengaruh di industri musik saat ini. Pada tahun 2022, dia berhasil masuk dalam daftar 10 artis dengan bayaran tertinggi sepanjang tahun versi Forbes. Menariknya lagi, Taylor Swift menjadi satu-satunya wanita yang masuk dalam daftar tersebut. Menurut laporan Forbes, Taylor Swift menempati posisi ke-9 dalam daftar artis dengan bayaran tertinggi pada tahun 2022, dengan total pendapatan sebesar 92 juta dollar AS atau sekitar Rp1,39 triliun. Dalam menentukan peringkat, Forbes mempertimbangkan pendapatan sebelum pajak pada 2022, dikurangi biaya operasional bisnis, serta biaya perwakilan artis, seperti manajer dan pengacara. Keberhasilan Taylor Swift pada tahun 2022 tak terlepas dari rilis album terbarunya yang berjudul "Midnights". Album ini meraih kesuksesan besar dan membawa Taylor Swift menjadi artis pertama dalam sejarah yang menyabet 10 posisi teratas tangga lagu Billboard Hot 100. Melalui album tersebut, Taylor Swift juga berhasil membawa pulang 12 piala Grammy pada ajang penghargaan tersebut. Keberhasilan Taylor Swift pada tahun 2022 juga terbantu oleh penghasilan dari streaming dan penjualan album. Forbes mencatat bahwa sekitar 70 persen dari pendapatan album "Midnights" berasal dari pendapatan streaming dan penjualan album. Sementara itu, peringkat pertama dari daftar entertainer dengan penghasilan terbesar jatuh kepada Genesis yang mendapatkan 230 dolar AS atau Rp3,4 trilun usai menjual katalog lagu mereka ke Concord Music Group pada September 2022 seharga 300 juta AS atau Rp4,5 triliun. Selain Taylor Swift dan Genesis, tokoh-tokoh di industri hiburan Hollywood yang masuk dalam daftar ini adalah Brad Pitt, The Rolling Stone, Bad Bunny, Sting, hingga Tyler Perry. (b)
Lokal
PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Kementerian Luar Negeri China menolak keras pernyataan Amerika Serikat yang menyebut hubungan ekonomi dengan China sebagai "penipuan." Pernyataan tersebut dinilai bertentangan dengan prinsip ekonomi yang paling mendasar, di tengah ketegangan perang dagang yang masih berlangsung antara kedua negara.Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menanggapi tudingan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang berulang kali menyebut ekonomi China terlalu bergantung pada ekspor dan menuntut hubungan perdagangan yang lebih adil dan resiprokal. Dalam konferensi pers harian pada Senin, Mao menegaskan bahwa hubungan dagang China-AS merupakan hasil dari dinamika pasar dengan berbagai faktor yang berperan, termasuk struktur ekonomi dan kebijakan perdagangan masing-masing negara serta posisi dolar AS dalam perdagangan global.China: AS Juga Mendapat Manfaat dari PerdaganganMao Ning menegaskan bahwa China tidak pernah mengejar surplus perdagangan secara sepihak. Ia menekankan bahwa pada kenyataannya, AS telah memperoleh manfaat besar dari perdagangan dengan China. “Jika Anda melihat rincian statistik, ekspor perusahaan-perusahaan AS yang berbasis di China juga dihitung sebagai surplus perdagangan China,” ujarnya.Lebih lanjut, Mao menyebut bahwa produk-produk China yang berkualitas tinggi dengan harga lebih kompetitif telah meningkatkan daya beli konsumen AS, sekaligus menciptakan banyak lapangan pekerjaan di sektor-sektor seperti transportasi, grosir, retail, dan perdagangan elektronik. Selain itu, AS juga terus menikmati surplus yang sangat besar dalam perdagangan jasa dengan China.Perang Dagang AS Dinilai Justru MerugikanMenurut Mao, hubungan ekonomi dan perdagangan antara China dan AS telah memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Ia menegaskan bahwa jika salah satu pihak benar-benar menipu pihak lain, hubungan ekonomi ini tidak akan bisa berkembang sejauh ini.Ia juga menyoroti bahwa upaya AS dalam melabeli hubungan perdagangan sebagai "penipuan" dan menuntut resiprositas mutlak merupakan tindakan yang mengabaikan logika ekonomi dasar serta meremehkan pemahaman perusahaan dan konsumen AS sendiri.“Sudah bertahun-tahun sejak AS memulai perang dagang dengan negara-negara lain, tetapi defisit perdagangan AS justru terus meningkat dan mencapai 918,4 miliar dolar AS tahun lalu,” kata Mao.Ia menambahkan bahwa perang tarif maupun perang dagang umumnya dimulai dengan merugikan pihak lain, sebelum akhirnya merugikan pihak yang memulainya. Oleh karena itu, Mao menekankan bahwa sudah saatnya AS belajar dari kesalahannya dan menghentikan kebijakan yang keliru tersebut.