Fitur Arsip Instagram Akan Dihapus, Begini Cara Pindahkan Data ke Gdrive
Jakarta | Jumat, 27 September 2024
Jakarta | Jumat, 27 September 2024
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Sekelompok warga di Papua membakar kawasan pasar di Deiyai, Papua Tengah. Peristiwa yang menyebabkan 50 kios ludes dilahap si jago merah ini dibenarkan oleh aparat berwajib setempat. Menurut keterangan polisi, kebakaran itu dipicu keributan pembeli baju yang komplain ke penjual di pasar. Seperti dilansir dari detikSulsel, kebakaran tersebut terjadi di Pasar Waghete, Jl Waghete 1, Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, Papua Tengah, Senin (12/12) sekira pukul 11.00 WIT kemarin. "Jadi benar bahwa kejadian itu akibat dibakar oleh sekelompok warga," terang Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan, Senin (12/12/2022), dikutip dari detikSulsel. Kamal menjelaskan peristiwa itu bermula ketika salah satu warga hendak membeli pakaian dan mencobanya pada Senin (12/12) pagi. Namun, baju tersebut membuatnya gatal dan sempat terjadi keributan antara pembeli dan penjual. Setelah keributan itu, lanjutnya, datang sekelompok warga dan melakukan pembakaran kios baju tersebut. "Lalu api merembet ke kios-kios lainnya di mana kios tersebut terbuat dari kayu, papan yang mudah terbakar," jelas dia. Kamal mengatakan, akibat pembakaran kios baju itu, total ada 50 kios dan 9 unit motor yang ikut hangus terbakar. Dilaporkan juga, ada 4 orang mengalami luka yang 1 di antaranya merupakan anggota TNI. "Untuk kerugian materiil pastinya masih didatakan oleh petugas di lapangan. Namun sebanyak 50 kios terbakar atas peristiwa itu," tandasnya. Kapolres Deiyai bersama bupati, DPRD, dan Dandim 1703 Deiyai sudah meninjau lokasi kejadian untuk meredam aksi susulan. Satuan Reskrim Polres Deiyai juga tengah melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku pembakaran kios. (yd)
Lokal
PIFA, Lokal - Muhammad Haikal Fadilah terpilih menjadi anggota DPRD Kota Pontianak termuda dari 45 anggota DPRD yang baru dilantik pada Selasa (17/9/2024) di Gedung Pontianak Convention Center (PCC). Ketika dilantik, Haikal, yang merupakan politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), baru saja berusia 21 tahun. Ia berhasil meraih kursi dari dapil 3 Kecamatan Pontianak Utara dengan 2.503 suara pada Pileg 2024.Usai pelantikan, Haikal berkomitmen untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Pontianak Utara, khususnya terkait penerangan jalan yang sering diabaikan pemerintah.“Keluhan masyarakat di dapil saya meliputi drainase, infrastruktur, dan penerangan jalan. Saya akan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pihak terkait,” jelas Haikal.Sebagai anggota dewan termuda, Haikal juga mengajak anak muda untuk aktif dalam dunia politik dan berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah serentak mendatang.“Saya mengajak anak muda untuk datang ke TPS dan tidak golput. Saya yakin anak muda bisa memimpin di masa depan,” ujarnya.Haikal bercerita, perjuangannya meraih kursi legislatif tidaklah mudah. Ia mengaku banyak yang meremehkan usahanya, bahkan ada yang meragukan kemampuannya karena usianya yang muda.“Ketika saya mencalonkan diri, banyak yang bilang saya tidak mungkin menang karena usia saya yang masih muda. Namun, komentar tersebut justru memotivasi saya untuk bekerja lebih keras,” ujarnya.Haikal mengungkapkan bahwa selama masa kampanye, ia rela berkeliling dari rumah ke rumah menggunakan sepeda motor, bahkan saat pelantikan, ia datang menggunakan Vespa klasik.“Karena komentar negatif itu, saya bekerja keras semaksimal mungkin. Sekarang, saya hadir di pelantikan menggunakan sepeda motor klasik,” ungkapnya.Saat ini, Haikal masih berstatus sebagai mahasiswa semester 7 Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak. Ia menegaskan bahwa pendidikannya tidak akan mengganggu tugasnya di DPRD.“Insya Allah, tidak akan mengganggu karena kuliah saya malam hari. Saya mohon doa dan dukungan masyarakat,” pungkasnya. (ly)
Lokal
Berita Nasional, PIFA - Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026. Ia terpilih dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 yang digelar di Universitas Lampung, menggantikan Ketua Umum sebelumnya, Said Aqil Siradj. Usai terpilih, Gus Yahya mengatakan ingin menghidupkan kembali pemikiran Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. "Ini bukan konsep yang sederhana tapi imajinasi masyarakat, imajinasi teman-teman semua tentang Gus Dur, saya kira akan bisa menangkap apa yang saya maksud dengan menghidupkan Gus Dur," ujar Yahya mengutip Tempo, Jumat (24/12/2021). Meski demikian, Yahya tahu betul sosok Gus Dur memang tak akan tergantikan, namun menurutnya, masyarakat Nahdlatul Ulama masih membutuhkan fungsi dan peran seorang Gus Dur. "Maka kita harus berusaha untuk membangun strategi upaya NU sebagai organisasi bisa hadir laksana Gus Dur," ujar Yahya. Diera kepemimpinannya, Yahya ingin masyarakat NU bisa merasakan kembali sosok kepemimpinan dan kebijakan Gus Dur.