Foto: CNN

Foto: CNN

Berandascoped-by-BerandaInternasionalscoped-by-InternasionalGanja dan Opium Jadi Andalan Taliban Di Afganistan

Ganja dan Opium Jadi Andalan Taliban Di Afganistan

Afganistan | Jumat, 8 Oktober 2021

Berita Internasional, Afganistan – PIFA, Sejumlah kelompok di Taliban di Afghanistan memiliki komoditas andalan selain opium yakni cannabis atau ganja. Kualitas ganja di Afghanistan disebut-sebut menjadi salah satu yang terbaik di dunia, terutama dalam bentuk cannabis resin (hasis).

 

Dilansir dari CNN Heroin, morfin, opium, dan ganja sebagian besar memberi penghasilan yang tak sedikit untuk Taliban dalam beberapa tahun terakhir.

 

Kantor PBB untuk Masalah Narkoba dan Kriminal (UNODC) melaporkan pada 2021, Afghanistan berada di peringkat kedua setelah Maroko untuk daerah asal peredaran cannabis ke seluruh dunia dalam rentang 2015-2019.

 

Di bawahnya ada Pakistan dan Lebanon. Peredarannya tersebar ke negara-negara Timur Tengah terutama di Semenanjung Arab, Asia Selatan, dan Asia Barat.

 

Jenis hasis dari Afghanistan juga teridentifikasi di negara-negara Asia, Eropa Timur, Eropa Barat, dan Eropa Tengah pada proses penyitaan ganja.

 

Dalam periode 2015-2019 saja, ganja hasil sitaan Iran sebagian besar berasal dari Afghanistan. Sekitar 65 persen ganja sitaan itu ditujukan ke semenanjung Arab. Sementara 15 persen ke kawasan Kaukasus, dan 20 persen untuk konsumsi lokal.

 

Meskipun pada 2019 sebanyak 21 hektar tanaman ganja sudah diberantas, namun di tahun selanjutnya tidak ada tindakan serupa.

 

Budidaya ganja di Afghanistan dipicu banyak faktor. Aturan hukum terkait tantangan, seperti ketidakstabilan politik, ketidakamanan yang disebabkan oleh kelompok pemberontak, menjadi pemicu utama.

 

Faktor sosial ekonomi juga mempengaruhi keputusan petani. Karena kesempatan kerja yang langka, kurangnya pendidikan yang berkualitas dan akses yang terbatas ke pasar global.

 

Banyak faktor berbeda yang mungkin berperan dalam perubahan tahunan, termasuk kekeringan dahsyat pada tahun 2018, banjir bandang pada tahun 2019, serta situasi keamanan yang memburuk dan peningkatan ketidakstabilan pada tahun 2020.

 

Meski ada pandemi Covid-19, namun tak mempengaruhi area budidaya ganja atau tenaga kerja untuk panen. Namun, hal itu bisa diperkirakan bahwa penurunan ekonomi setelah pandemi, dikombinasikan dengan peningkatan harga pangan menyebabkan peningkatan lebih lanjut dalam budidaya bunga opium di tahun-tahun mendatang.

 

Pada 2010 lalu, PBB melaporkan bahwa Afghanistan sudah lama menjadi produsen opium terbesar di dunia. Negara itu kini menjadi pemasok utama ganja dengan penanaman skala besar di hampir sebagian besar wilayahnya.

 

Sementara hasil panen Afghanistan per hektar sebanyak 145 kilogram. Jumlah itu, jauh lebih tinggi dari pada hasil panen di Maroko yang hanya 40 kilogram per hektar.

 

Di tahun itu, PBB menjadikan Afghanistan sebagai produsen ganja terbesar di dunia, yang diperkirakan mencapai 1.500- 3.500 ton per tahun.

 

"Laporan ini menunjukkan bahwa masalah narkoba Afghanistan bahkan lebih kompleks dari sekedar perdagangan opium," kata kepala UNODC dalam laporan tersebut, Antonio Maria Costa.

 

Pengurangan pasokan ganja di Afghanistan harus ditangani dengan lebih serius, sebagai bagian dari strategi pengendalian narkoba nasional, lanjutnya.

 

Perdagangan opium ilegal disebut memicu pemberontakan di Afghanistan. Taliban menyedot jutaan dolar dari perdagangan dengan memberlakukan pajak pada petani dan penyelundup sebagai imbalan untuk memastikan perjalanan barang aman.

 

"Seperti opium, penanaman ganja, produksi dan perdagangan dikenai pajak oleh mereka yang menguasai wilayah itu, memberikan sumber pendapatan tambahan bagi kelompok itu,"kata laporan itu.

 

Seperti halnya opium, sebagian besar penanaman ganja terjadi di selatan negara, dengan lebih dari dua pertiga (67 persen) petani ganja juga menanam opium, kata UNODC.

 

Salah satu alasan utama ganja ditanam secara luas, kata UNODC, adalah karena biaya tenaga kerja yang rendah dan laba yang tinggi.

 

Tiga kali lebih murah untuk dibudidayakan daripada bunga opium. Pendapatan bersih dari satu hektar ganja adalah US$3.341, sementara opium US$2.005.

Rekomendasi

Foto: Tak Terima Ayah dan Adik Dianiaya, Remaja di Sungai Kakap Bacok Nelayan | Pifa Net

Tak Terima Ayah dan Adik Dianiaya, Remaja di Sungai Kakap Bacok Nelayan

Kubu Raya
| Kamis, 20 Februari 2025
Foto: Vonis Diperberat, Harvey Moeis Dijatuhi Hukuman 20 Tahun Penjara | Pifa Net

Vonis Diperberat, Harvey Moeis Dijatuhi Hukuman 20 Tahun Penjara

Indonesia
| Kamis, 13 Februari 2025
Foto: Agustiani Tio Mengaku Ditawari Rp2 Miliar Sebelum Diperiksa KPK Terkait Kasus Hasto    | Pifa Net

Agustiani Tio Mengaku Ditawari Rp2 Miliar Sebelum Diperiksa KPK Terkait Kasus Hasto

Indonesia
| Minggu, 9 Februari 2025
Foto: Komandan Hamas yang Diklaim Tewas oleh Israel Muncul Kembali di Gaza Utara | Pifa Net

Komandan Hamas yang Diklaim Tewas oleh Israel Muncul Kembali di Gaza Utara

Internasional
| Jumat, 24 Januari 2025
Foto: Timnas Futsal Indonesia Kejutkan Jepang di 4Nations World Series | Pifa Net

Timnas Futsal Indonesia Kejutkan Jepang di 4Nations World Series

Indonesia
| Sabtu, 1 Februari 2025
Foto: Intip Aturan yang Halangi Barcelona Daftarkan Dani Olmo ke LaLiga | Pifa Net

Intip Aturan yang Halangi Barcelona Daftarkan Dani Olmo ke LaLiga

Spanyol
| Rabu, 1 Januari 2025
Foto: Garuda Muda Fokus Persiapan untuk Piala Asia U17 di Arab Saudi | Pifa Net

Garuda Muda Fokus Persiapan untuk Piala Asia U17 di Arab Saudi

Indonesia
| Selasa, 21 Januari 2025
Foto: Singkawang Bersiap Hadirkan Penerbangan Reguler ke Jakarta | Pifa Net

Singkawang Bersiap Hadirkan Penerbangan Reguler ke Jakarta

Singkawang
| Sabtu, 4 Januari 2025
Foto: Mengenal Luak Kue, Kudapan yang Hanya Ada Saat Perayaan Imlek | Pifa Net

Mengenal Luak Kue, Kudapan yang Hanya Ada Saat Perayaan Imlek

Pontianak
| Kamis, 23 Januari 2025
Foto: Ini Daftar Event Menarik di Pontianak Tahun 2025, Ada Cap Go Meh hingga Festival Kopi | Pifa Net

Ini Daftar Event Menarik di Pontianak Tahun 2025, Ada Cap Go Meh hingga Festival Kopi

Pontianak
| Kamis, 9 Januari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: BMKG Kalbar Perkirakan Intensitas Hujan Tinggi di Beberapa Wilayah | Pifa Net

BMKG Kalbar Perkirakan Intensitas Hujan Tinggi di Beberapa Wilayah

Berita Pontianak, PIFA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat memperkirakan terjadi hujan lebat, Minggu (25/10/2021). Kepala Stasiun BMKG Supadio Nanang Buchori, mengatakan akan terjadi   berpotensi hujan lebat wilayah Kalbar mulai 26 Oktober 2021. "Diperkirakan hujan lebat akan mulai terjadi di sebagian wilayah Kalbar bagian tengah hingga timur. Yakni Kabupaten Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, dan Kapuas hulu mulai 26 Oktober 2021," ujarnya dilansir dari Tribun. Nanang Buchori mengatakan mulai 27 Oktober 2021 hingga setidaknya 1 November 2021 diperkirakan hujan lebat akan terjadi di hampir seluruh wilayah Kalbar. "Sangat lamanya periode terjadi hujan lebat tersebut, kami memperkirakan akan banyak wilayah Kalbar yang mengalami genangan ataupun banjir dan tanah longsor, khususnya pada wilayah-wilayah yang selama ini sering terjadi genangan, banjir ataupun tanah longsor tersebut," katanya. Nanang Buchori pun mengungkapkan pasang air laut di sekitar Kota Pontianak diperkirakan akan berada pada periode maksimum mulai 27 sampai 30 Oktober 2021 sekitar Pukul 12.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB. Dia juga mengatakan, pada periode 27 - 30 Oktober 2021 tersebut diperkirakan juga terjadi hujan lebat, dan diperkirakan dominan terjadinya hujan lebat pada siang hingga sore hari. "Sehingga potensi terjadinya air pasang ke depan akan dibarengi dengan hujan lebat. Wilayah Kota Pontianak dan sekitarnya perlu mewaspadai potensi terjadinya genangan pada periode tersebut," jelasnya. Dia mengungkapkan, Wilayah Kalbar bagian timur, Kabupaten Sekadau, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu yang dalam bulan ini setidaknya telah 2 kali terjadi banjir dan genangan, perlu mewaspadai lagi potensi akan terjadinya banjir kembali, setidaknya periode 27 Oktober 2021 sampai 1 November 2021. "Kami memperkirakan potensi hujan lebat masih berpotensi terjadi setelah 1 November 2021, yang akan kami update rutin setiap hari nanti pada media kami," ungkapnya. Wilayah lain seperti Kabupaten Sambas, Kota Singkawang, Bengkayang, Mempawah, Landak, Sanggau, Kubu Raya, Kayong Utara dan Ketapang juga perlu mewaspadai potensi terjadinya banjir selama periode 27 Oktober 2021 hingga 1 November 2021 Selain potensi genangan, banjir dan tanah longsor, juga perlu mewaspadai potensi terjadinya angin kencang berdurasi singkat yang menyertai hujan, khususnya pada siang hingga sore hari  mulai 25 Oktober 2021 sampai 28 Oktober 2021. "Perlunya juga mewaspadai petir yang dapat terjadi pada siang, sore, malam, dini hari hingga menjelang pagi hari," ujarnya

Kalbar
| Senin, 25 Oktober 2021

Nasional

Foto: Polisi Telah Periksa Pria Pemegang Es Krim di Video Oklin Fia | Pifa Net

Polisi Telah Periksa Pria Pemegang Es Krim di Video Oklin Fia

PIFA, Nasional - Kasus konten jilat es krim yang melibatkan selebgram terkenal, Oklin Fia, dan seorang pria pemegang es krim, memasuki babak baru. Polres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) mengumumkan rencana segera melakukan gelar perkara terkait insiden yang viral di media sosial tersebut. "Nanti kita gelar kan. Ya harapan kami sih secepatnya (gelar perkara)," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin seperti dikutip dari detikcom, Rabu (20/9/23). Selama penyelidikan, pihak kepolisian telah melakukan klarifikasi dengan beberapa ahli, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI). Komarudin menjelaskan bahwa gelar perkara akan dilakukan setelah memeriksa ahli pidana yang relevan. "Ya kalau ahlinya sudah bisa diselesaikan semua kita gelar. Ahli pidana kalau nggak salah (belum diperiksa)," ungkapnya. Gelar perkara ini akan menentukan apakah ada unsur pidana yang terlibat dalam kasus tersebut. Jika ada, status kasus akan dinaikkan ke tahap penyidikan yang lebih lanjut. "Sekiranya nanti memenuhi unsur, tentu akan dinaikkan status ke penyidikan. Sekiranya ya, kalau memenuhi unsur. Kalo penyidikan di BAP ulang," tambahnya. Sementara itu, pria yang berperan sebagai pemegang es krim dalam video yang menjadi viral telah diperiksa oleh pihak kepolisian. Hasil pemeriksaan tersebut akan segera diumumkan kepada publik oleh pihak berwenang. "Sudah diperiksa," kata Kapolres Komarudin. Meskipun pemeriksaan telah dilakukan, Komarudin mengungkapkan bahwa saat ini hasilnya belum dapat disampaikan kepada publik. "Ya hasilnya belum bisa disampaikan," ujarnya. Sebelumnya, Oklin Fia telah mengklarifikasi bahwa sosok pria dalam video tersebut merupakan seorang make-up artist dan bukan pacarnya. "Bukan (pacar), orang make-up. Intinya orang make-up," kata Oklin Fia kepada wartawan setelah menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Pusat pada Kamis, 24 Agustus lalu. (ad)

Jakarta
| Rabu, 20 September 2023

Sports

Foto: Timnas Indonesia Tersingkir di ASEAN Cup 2024, PSSI akan Lakukan Evaluasi | Pifa Net

Timnas Indonesia Tersingkir di ASEAN Cup 2024, PSSI akan Lakukan Evaluasi

PIFA.CO.ID, SPORTS - Timnas Indonesia gagal melangkah ke semifinal ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024 setelah kalah 0-1 dari Filipina dalam laga terakhir grup B di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/12). Kekalahan ini menjadi pelajaran penting bagi pelatih Shin Tae-yong yang menangani tim mayoritas pemain berusia di bawah 22 tahun.Gol tunggal Filipina dicetak oleh Kristensen melalui penalti pada menit ke-63. Meski Indonesia menurunkan pemain-pemain andalan seperti Marselino Ferdinan, Rafael Struick, Pratama Arhan, dan Asnawi Mangkualam, tim hanya menunjukkan performa optimal di paruh kedua babak pertama. Sayangnya, kapten Muhammad Ferrari mendapatkan kartu kuning kedua akibat insiden dengan Amani Aguinaldo pada menit ke-42, membuat Indonesia bermain dengan 10 orang.Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang hadir langsung di stadion bersama mantan Presiden RI ke-7, Joko Widodo, menyatakan bahwa evaluasi akan segera dilakukan."Kalau bicara berikan yang terbaik, harusnya dengan pelatih dan pemain ini kita harusnya bisa minimal lolos semifinal Piala AFF. Jadi di sisi ini tentu PSSI akan lakukan evaluasi,” ujarnya.Erick juga menyoroti pentingnya persiapan tim yang diproyeksikan untuk SEA Games 2025."Karena tidak berhasil ke semifinal ajang ini yang kurang lebih persaingannya sama dengan SEA Games nanti, artinya, banyak hal harus segera dibenahi. Waktunya masih cukup. Setahun lagi. Jadi berbenahlah, terutama pelatih juga harus evaluasi," tegasnya.Kegagalan ini diharapkan menjadi momentum perbaikan bagi tim nasional untuk meraih hasil maksimal di turnamen mendatang.

Indonesia
| Senin, 23 Desember 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5