Bacapres Ganjar Pranowo menanggapi santai kritik yang dilontarkan oleh Ketum Demokrat, AHY. (Detikcom)

PIFA, Politik - Gubernur Jawa Tengah dan bakal calon presiden (capres), Ganjar Pranowo, tidak mempermasalahkan kritik Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato politiknya pada Jumat (14/7) kemarin.

"Ya, enggak apa-apa. Yang pingin ngeritik boleh," kata Ganjar singkat mengutip CNN Indonesia, Sabtu (15/7).

Dalam pidatonya, AHY mengkritik berbagai kebijakan pemerintahan Jokowi selama menjabat, termasuk di bidang ekonomi dan kondisi demokrasi di Indonesia. AHY menilai utang terus meningkat sementara ekonomi menurun.

AHY menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi stagnan selama 9 tahun terakhir dan perekonomian tumbuh lebih rendah daripada janji Jokowi sekitar 7 persen. Ia juga mengkritik prioritas pemerintah yang membangun infrastruktur besar-besaran saat ekonomi sulit.

Selain itu, AHY juga menyinggung kemunduran demokrasi di Indonesia, terutama terkait kebebasan berbicara. Ia mengatakan bahwa saat ini rakyat takut untuk berbicara karena khawatir mendapatkan serangan balik.
"Kini, rakyat takut bicara. Kalangan elite dan golongan menengah, juga enggan bicara, karena khawatir bakal 'diserang' secara membabi buta," kata AHY.

Ganjar saat ini telah mendapatkan dukungan dari koalisi PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo. Sementara itu, Partai Demokrat telah memutuskan untuk mendukung Anies Baswedan sebagai capres melalui koalisi dengan PKS dan NasDem.

PIFA, Politik - Gubernur Jawa Tengah dan bakal calon presiden (capres), Ganjar Pranowo, tidak mempermasalahkan kritik Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato politiknya pada Jumat (14/7) kemarin.

"Ya, enggak apa-apa. Yang pingin ngeritik boleh," kata Ganjar singkat mengutip CNN Indonesia, Sabtu (15/7).

Dalam pidatonya, AHY mengkritik berbagai kebijakan pemerintahan Jokowi selama menjabat, termasuk di bidang ekonomi dan kondisi demokrasi di Indonesia. AHY menilai utang terus meningkat sementara ekonomi menurun.

AHY menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi stagnan selama 9 tahun terakhir dan perekonomian tumbuh lebih rendah daripada janji Jokowi sekitar 7 persen. Ia juga mengkritik prioritas pemerintah yang membangun infrastruktur besar-besaran saat ekonomi sulit.

Selain itu, AHY juga menyinggung kemunduran demokrasi di Indonesia, terutama terkait kebebasan berbicara. Ia mengatakan bahwa saat ini rakyat takut untuk berbicara karena khawatir mendapatkan serangan balik.
"Kini, rakyat takut bicara. Kalangan elite dan golongan menengah, juga enggan bicara, karena khawatir bakal 'diserang' secara membabi buta," kata AHY.

Ganjar saat ini telah mendapatkan dukungan dari koalisi PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo. Sementara itu, Partai Demokrat telah memutuskan untuk mendukung Anies Baswedan sebagai capres melalui koalisi dengan PKS dan NasDem.

0

0

You can share on :

0 Komentar