GAKPI Kalbar dan Peneliti UNTAN akan menjajaki kerja sama Pengolahan Limbah Tangkos Kelapa Sawit. (Dok. Istimewa)

PIFA, Lokal - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalimantan Barat dan para peneliti di Universitas Tanjungpura (UNTAN) telah menjajaki peluang kolaborasi dalam pengolahan limbah tangkos kelapa sawit. Pada hari ini, Selasa (23/5/2023), kedua pihak bertemu di ruang Digital Control and Computation Laboratorium Fakultas Teknik Untan.

Pada pertemuan tersebut, tim peneliti Untan mempresentasikan peluang kolaborasi melalui riset yang dilakukannya kepada GAPKI KalBar. Kolaborasi tersebut bermula dari proposal penelitian yang diajukan dosen Untan dengan judul "Pengolahan Limbah Tangkos Kelapa Sawit Menjadi Arang Briket dan Asap Cair Bagi Masyarakat di Sekitar Kebun Kelapa Sawit." 

Dalam proposal itu, para peneliti Untan mengusulkan konversi limbah tangkos kelapa sawit menjadi produk bernilai tambah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar kebun kelapa sawit.

Adapun tujuan dari penjajakan peluang kolaborasi antara GAPKI Kalbar dan UNTAN adalah untuk mendorong kerja sama dalam beberapa bidang seperti : 

  1. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Provinsi Kalimantan Barat, melalui program beasiswa yang akan dijadikan program berkelanjutan. 
  2. Pemberdayaan petani mitra dengan program integrated farming.
  3. Program pengelolaan limbah tangkos sawit menjadi produk bernilai ekonomis.
  4. Program revitalisasi hutan produktif untuk membantu penyerapan carbon.

Selain itu, kolaborasi tersebut juga bertujuan untuk pengembangan teknologi dan inovasi digital dalam pengolahan limbah tangkos kelapa sawit guna menghasilkan solusi yang ramah lingkungan, berkelanjutan, serta memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan pengolahan limbah tangkos kelapa sawit dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Selain itu, upaya ini juga akan memberikan kontribusi pada pemanfaatan limbah secara efisien dan meningkatkan nilai tambah dari industri kelapa sawit.

Melalui kolaborasi tersebut kedua belah pihak turut menyatakan komitmen mereka untuk saling mendukung dan berkontribusi dalam pengembangan penelitian serta pengolahan limbah tangkos kelapa sawit. Mereka juga sepakat untuk berbagi sumber daya dan pengetahuan, serta memfasilitasi transfer teknologi yang diperlukan dalam proyek ini.

GAPKI menyatakan bahwa keikutsertaan mereka dalam kerja sama tersebut juga sebagai support system GAPKIi untuk Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di derah kerjanya, yakni Kalbar.

Dr. Eng Ferry Hadary, ST., M.Eng, IPM dan Dr. Iman Suswanto, dosen di Untan, merupakan tim peneliti yang mengusulkan proyek ini. Sementara itu, dari pihak Gapki, hadir Sekretaris Ir. Juwita Yandi, M.Si dan Aris Supratman SE, Ak, CA sebagai Wakil Ketua 1, serta hadir fasilitator kedua belah pihak yakni Uray Tiar Fahrozi. (yd)

PIFA, Lokal - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalimantan Barat dan para peneliti di Universitas Tanjungpura (UNTAN) telah menjajaki peluang kolaborasi dalam pengolahan limbah tangkos kelapa sawit. Pada hari ini, Selasa (23/5/2023), kedua pihak bertemu di ruang Digital Control and Computation Laboratorium Fakultas Teknik Untan.

Pada pertemuan tersebut, tim peneliti Untan mempresentasikan peluang kolaborasi melalui riset yang dilakukannya kepada GAPKI KalBar. Kolaborasi tersebut bermula dari proposal penelitian yang diajukan dosen Untan dengan judul "Pengolahan Limbah Tangkos Kelapa Sawit Menjadi Arang Briket dan Asap Cair Bagi Masyarakat di Sekitar Kebun Kelapa Sawit." 

Dalam proposal itu, para peneliti Untan mengusulkan konversi limbah tangkos kelapa sawit menjadi produk bernilai tambah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar kebun kelapa sawit.

Adapun tujuan dari penjajakan peluang kolaborasi antara GAPKI Kalbar dan UNTAN adalah untuk mendorong kerja sama dalam beberapa bidang seperti : 

  1. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Provinsi Kalimantan Barat, melalui program beasiswa yang akan dijadikan program berkelanjutan. 
  2. Pemberdayaan petani mitra dengan program integrated farming.
  3. Program pengelolaan limbah tangkos sawit menjadi produk bernilai ekonomis.
  4. Program revitalisasi hutan produktif untuk membantu penyerapan carbon.

Selain itu, kolaborasi tersebut juga bertujuan untuk pengembangan teknologi dan inovasi digital dalam pengolahan limbah tangkos kelapa sawit guna menghasilkan solusi yang ramah lingkungan, berkelanjutan, serta memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan pengolahan limbah tangkos kelapa sawit dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Selain itu, upaya ini juga akan memberikan kontribusi pada pemanfaatan limbah secara efisien dan meningkatkan nilai tambah dari industri kelapa sawit.

Melalui kolaborasi tersebut kedua belah pihak turut menyatakan komitmen mereka untuk saling mendukung dan berkontribusi dalam pengembangan penelitian serta pengolahan limbah tangkos kelapa sawit. Mereka juga sepakat untuk berbagi sumber daya dan pengetahuan, serta memfasilitasi transfer teknologi yang diperlukan dalam proyek ini.

GAPKI menyatakan bahwa keikutsertaan mereka dalam kerja sama tersebut juga sebagai support system GAPKIi untuk Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di derah kerjanya, yakni Kalbar.

Dr. Eng Ferry Hadary, ST., M.Eng, IPM dan Dr. Iman Suswanto, dosen di Untan, merupakan tim peneliti yang mengusulkan proyek ini. Sementara itu, dari pihak Gapki, hadir Sekretaris Ir. Juwita Yandi, M.Si dan Aris Supratman SE, Ak, CA sebagai Wakil Ketua 1, serta hadir fasilitator kedua belah pihak yakni Uray Tiar Fahrozi. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya