Gegara Pakai AI, Kepolisian AS Tangkap Orang-orang Tak Bersalah
Amerika Serikat | Selasa, 14 Januari 2025
The Washington Post melaporkan sejumlah badan penegak hukum di Amerika Serikat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk tangkap pelaku kejahatan. (Ilustrasi: Canva.com)
Amerika Serikat | Selasa, 14 Januari 2025
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, menyampaikan bahwa PSSI tengah memproses naturalisasi tiga pemain untuk memperkuat Timnas Indonesia. Dari tiga nama tersebut, satu masih dirahasiakan.Dito menyebutkan dua pemain yang akan dinaturalisasi, yakni Ole Romeny yang bermain untuk Oxford United dan Jairo Riedewald dari Royal Antwerp. Mengenai pemain ketiga, meskipun belum diumumkan secara resmi, Dito tidak membantah saat wartawan menyebut nama Mitchel Bakker, bek Lille, sebagai kandidat kuat."Ole ada, Jairo masih paperworks, satu lagi... Nah itu, benar," ujar Dito Ariotedjo kepada wartawan di Gedung Kemenpora, Rabu (15/1/2025), seperti dikutip dari Bolanet.Dua Lainnya Masih ProsesSalah satu pemain, Ole Romeny, telah resmi bergabung dengan Oxford United. Meski demikian, Dito Ariotedjo menyebutkan bahwa berkas untuk mengajukan naturalisasi Romeny ke pemerintah belum diterima secara lengkap. Namun, PSSI telah memastikan seluruh dokumen yang diperlukan sudah tersedia."Saat ini belum, tapi papperworks yang diperlukan PSSI sudah lengkap," ungkapnya.Dito juga mendukung upaya percepatan proses naturalisasi, agar para pemain tersebut dapat memperkuat Timnas Indonesia pada Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, yang akan dimulai pada Maret 2025."Jadi kami prinsipnya hanya menunggu dan bagaimana bisa memperkuat Timnas Indonesia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026," tambah Dito.Menurutnya, Ole Romeny sudah dipastikan siap, sementara dua pemain lainnya masih dalam tahap penyelesaian dokumen. "Ada penyelesaian administrasi tapi yang sudah terjamin adalah Ole dan dua lagi sedang proses," jelas Dito.
Teknologi
Berita Teknologi - Pertamina sebagai perusahaan minyak milik negara mengingatkan pengguna kendaraan untuk tidak menggoyangkan mobil saat mengisi bahan bakar. Hal ini dianggap sebagai aktivitas tidak perlu dan bisa memicu kebakaran. Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menjelaskan menggoyangkan kendaraan saat isi BBM tidak mendatangkan manfaat. Eko bilang hal itu cuma mitos dan tidak berpengaruh apa-apa selain membuat kendaraannya bergoyang. Menurutnya bahan bakar bukan benda padat yang perlu cara tertentu agar dapat dimasukkan ke tempat penampungan. Menggoyangkan mobil atau motor umumnya dilakukan masyarakat dengan tujuan supaya aliran bahan bakar masuk sempurna sampai ke celah-celah tangki. Cara ini merupakan kebiasaan lama bagi sebagian orang. "Menggoyangkan mobil maupun motor saat mengisi BBM, justru dapat mengganggu keamanan di area SPBU," kata Eko dikutip dari CCN Indonesia, Selasa (17/05/2022). Salah satu SPBU milik Pertamina saat ini mulai mengampanyekan larangan menggoyang kendaraan saat isi BBM, misalnya di SPBU Pertamina di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. SPBU ini memasang spanduk larangan itu. Narasi pada pengumuman yang tertempel di SPBU itu yakni 'Kebiasaan menggoyang mobil & motor saat isi bensin bisa menimbulkan kebakaran'. 'Kebakaran bisa terjadi karena ujung nozzle besi bertemu dengan ujung tanki, di saat kedua titik beda muatan bertemu maka terjadi gesekan listrik statis, maka memungkinkan adanya loncatan percikan api'. Eko mengamini tindakan tersebut bisa berbahaya karena dampak menggoyangkan kendaraan kala isi BBM dapat menyebabkan gesekan nozzle dengan area sekitar tangki atau lubang. Jika itu dilakukan terus menerus bukan tidak mungkin akan memunculkan listrik statis dan memicu kebakaran. "Namun kebiasaan tersebut dapat menimbulkan gesekan apabila dilakukan secara intens yang berpotensi memunculkan listrik statis yang berbahaya di area pengisian BBM. Hal ini bisa berpotensi memicu bahaya kebakaran," tutup Eko. (ja)