Gempa Guncang Indonesia Pagi Ini, Kamis 15 Mei 2025: Lokasi, Magnitudo, dan Kedalaman Terbaru dari BMKG
Indonesia | Kamis, 15 Mei 2025
Pantauan BMKG terkait gempa yang mengguncang Indonesia pagi ini. (indoraya.news)
Indonesia | Kamis, 15 Mei 2025
Lokal
PIFA.CO.ID, LOKAL - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengatakan bahwa selain SMA Negeri 1 Mempawah, ada 90 sekolah di Kalbar yang tak selesai input Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk siswa mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Hal itu diketahui setelah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar menemui Kementrian Pendidikan (Kemendikti) di Jakarta untuk meminta agar sistem PDSS dibuka kembali usai pihak sekolah lalai menginput data siswa hingga ratusan siswa terancam tidak dapat mengikuti SNBP 2025.“Untuk di Kalimantan Barat sendiri, sebanyak 90 sekolah masih belum menyelesaikan input data PDSS, terdiri dari 40 SMA, 42 SMK, dan 8 Madrasah Aliyah (MA),” ungkapnya Jumat (7/2/25).Harisson menegaskan bahwa operator PDSS Kemendikbudristek akan segera menghubungi sekolah-sekolah yang belum menyelesaikan proses input data. Ia juga mengimbau kepala sekolah untuk benar-benar mengikuti petunjuk dari operator PDSS agar tidak ada siswa yang dirugikan dalam proses SNBP. “Saya harapkan Kepala sekolah benar-benar dapat mengikuti petunjuk dari operator PDSS Kemendikti,” tegasnya.Selain itu, Harisson menyatakan akan memberikan sanksi disiplin kepada kepala sekolah, guru operator, atau siapa pun yang terbukti lalai dalam menyelesaikan entri data hingga tahap finalisasi di aplikasi PDSS. "Saya juga akan berkoordinasi dengan Kanwil Kementerian Agama Kalbar untuk melakukan pembinaan terhadap Madrasah Aliyah (MA) yang belum menyelesaikan proses ini," pungksnya.
Lifestyle
PIFA, Lifestyle – Psikolog klinis dan keluarga Pritta Tyas, M.Psi, mengingatkan bahwa anak yang mengalami tantrum ketika dijauhkan dari gawai bisa jadi sedang menunjukkan gejala awal kecanduan atau adiksi. Hal ini disampaikan dalam diskusi yang digelar di Jakarta pada Kamis (3/7) malam. “Harus ada yang dibetulkan dulu, berarti mungkin dia udah ada tanda-tanda adiksi, kalau sampai tantrum,” ujar Pritta, lulusan Universitas Gadjah Mada. Menurut Pritta, kecemasan yang muncul saat anak tidak memegang gawai adalah gejala adiksi. Tanda lainnya termasuk kehilangan minat terhadap aktivitas yang biasa disukai dan kebingungan mencari kegiatan selain bermain ponsel. Ia menambahkan, kebiasaan ini biasanya muncul karena anak kekurangan gerak dan kurang bermain di luar ruangan. Faktor lainnya, kata Pritta, bisa berasal dari pola pengasuhan. “Orang tuanya mungkin kurang mendampingi atau terlalu kecil usia ketika dikasih gawai,” tambahnya. Untuk mengatasi kondisi ini, Pritta menyarankan agar orang tua berani mengambil gawai dari anak jika tanda-tanda adiksi muncul. Saat anak mengalami tantrum, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan keamanan anak, lalu menemaninya dengan sabar. “Validasi emosinya, contohnya ‘mama tahu, papa tahu kamu marah, tapi sekarang waktunya udah habis’. Tunggu sampai dia lebih tenang, baru nanti tawarkan minum atau mau mengeringkan badan,” jelasnya. Batasan Usia dan Penggunaan Gawai Pritta menyarankan agar anak mulai dikenalkan dengan konten digital minimal pada usia 3 tahun, dengan durasi 15 menit per sesi dan maksimal 1 jam per hari. Anak baru diperbolehkan bermain gawai pada usia 4–5 tahun, sedangkan kepemilikan gawai sebaiknya baru diberikan di usia 8–9 tahun. “Pada usia tersebut anak sudah mulai sekolah dan membutuhkan perangkat pribadi untuk tugas-tugasnya,” katanya. Peran Orang Tua dalam Mencegah Kecanduan Sebagai upaya pencegahan, Pritta menekankan pentingnya peran orang tua untuk menawarkan kegiatan alternatif yang tidak melibatkan layar, seperti bermain di luar ruangan. Ia juga menyarankan penggunaan fitur kontrol orang tua (parental control) dan menetapkan aturan yang jelas dalam penggunaan gawai. “Harus ada kesepakatan bahwa misalnya gawai ini tidak dibawa ke dalam kamar, hanya boleh digunakan di ruang keluarga atau di kamar orang tuanya, dan batas penggunaan maksimal pada jam berapa,” tuturnya. Pritta yang juga merupakan salah satu pendiri BN Montessori ini menegaskan bahwa pendampingan orang tua sangat penting dalam menjaga keseimbangan penggunaan teknologi oleh anak agar tidak berdampak negatif terhadap perkembangan mental dan emosional mereka.
Sports
PIFA, Sports - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, melakukan kunjungan penting ke Persija Training Center, Bojongsari, dalam rangka seleksi tim U-17 Indonesia. Sebanyak 100 pemain ambisius berpartisipasi dalam seleksi ini, dengan tujuan menemukan 11 pemain terbaik yang akan mewakili Indonesia di Piala Dunia. Kehadiran Erick Thohir dalam seleksi ini turut didampingi oleh Direktur Teknik Indra Sjafri, Direktur PT LIB Ferry Paulus, serta dua talent scouting, yaitu Rully Nere dan Budi Sudarsono. Dalam pesannya kepada para peserta seleksi, Ketum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa PSSI serius dalam mencari pemain terbaik untuk Timnas U-17 Indonesia di Piala Dunia. Anak-anak dari Jakarta diajak untuk membuktikan kemampuan dan kontribusi mereka dalam bersaing dengan penuh semangat. "PSSI serius mencari 11 pemain terbaik untuk Timnas U-17 Indonesia di Piala Dunia nanti. Kalian harus membuktikan bahwa anak-anak dari Jakarta bisa bersaing dan memberikan kontribusi. Jangan mau jadi penonton di Piala Dunia, tetapi harus menjadi pemain tim U-17 Indonesia," kata Erick Thohir saat memberikan motivasi kepada pemain. Dikutip dari laman resmi PSSI. Erick Thohir juga mengungkapkan bahwa seleksi tim U-17 berlangsung di enam kota, termasuk Bandung, Palembang, Bali, Tangerang, Jakarta, dan Samarinda. Sementara enam kota lainnya, seperti Banjarmasin, Solo, Medan, Surabaya, Makassar, dan Manado, masih menantikan giliran seleksi. Hasil dari seleksi di tiga kota awal sudah memberikan harapan, dengan 17 pemain berhasil lolos. Erick juga menerima laporan tentang pemusatan latihan di Jakarta, di mana tujuh pemain dipulangkan dan digantikan dengan tujuh pemain baru dari hasil seleksi. Sebagai persiapan lebih lanjut, skuad Garuda Asia akan menjalani pemusatan latihan di Jerman dan melakoni ujicoba internasional melawan Korea Selatan serta negara-negara lainnya. Seleksi tim U-17 Indonesia di Jakarta berlangsung dari pukul 07.30 hingga 11.30 WIB, dengan format 6 game. Semua mata tertuju pada para bakat muda yang berjuang keras untuk menjadi bagian dari tim nasional dan mewakili Indonesia di kancah internasional. (hs)