Gencatan Senjata di Gaza Harus Jadi Momentum Kemerdekaan Palestina
Gaza | Jumat, 17 Januari 2025
Momen masyarakat Palestina merayakan kabar gencatan senjata di Gaza. (Al Jazeera)
Gaza | Jumat, 17 Januari 2025
Teknologi
PIFA, Tekno - Elon Musk telah mengumumkan rencana untuk membatasi akses pengguna Twitter yang tidak terverifikasi. Pada Sabtu (1/7), Musk menyatakan niatnya untuk membatasi akun-akun yang tidak terverifikasi alias gratisan agar mereka hanya dapat membaca lebih sedikit postingan dan mengunggah status per harinya. Dia menjelaskan bahwa pembatasan tersebut diberlakukan sementara untuk mengatasi 'tingkat ekstrem' dari penarikan data dan manipulasi sistem. "Batasannya akan segera dinaikkan menjadi 8.000 posting per hari untuk pengguna yang terverifikasi, 800 posting per hari untuk pengguna yang tak terverifikasi, dan 400 posting per hari untuk pengguna yang tidak terverifikasi," ujar Musk melalui akun Twitter pribadinya. Sebelumnya, Musk telah mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap perusahaan kecerdasan buatan seperti OpenAI dan ChatGPT yang menggunakan data Twitter untuk melatih model bahasa mereka yang besar. Musk mengungkapkan bahwa ratusan organisasi atau bahkan lebih telah secara agresif mengambil data dari Twitter. Dengan kebijakan sementara ini, Musk berharap bahwa pengguna yang ingin melihat konten di platform Twitter akan diminta untuk mendaftar akun atau masuk ke akun serta memverifikasi diri untuk dapat melihat tweet lebih banyak. Program verifikasi adalah layanan berlangganan dari Twitter di bawah kepemimpinan Musk. Di halaman Twitter tertulis 'Dapatkan Verifikasi, Berlangganan Fitur Baru'. Di bawah kendali Musk, Twitter telah mengambil serangkaian tindakan untuk mengembalikan pengiklan yang telah meninggalkan platform tersebut. Selain itu, Musk berusaha meningkatkan pendapatan dengan memperkenalkan Twitter Blue, program berbayar yang memberikan tanda centang verifikasi. Terdapat dua jenis verifikasi, yaitu verifikasi untuk pengguna personal (individu dan kreator) serta verifikasi untuk pengguna organisasi (bisnis, lembaga pemerintah, dan organisasi nirlaba). Pada Minggu (2/7) dini hari waktu Indonesia Barat, saat diakses, harga berlangganan verifikasi untuk pengguna personal adalah Rp1,25 juta per tahun atau Rp120.000 per bulan. Sementara itu, harga berlangganan verifikasi untuk pengguna organisasi adalah Rp15 juta per tahun atau Rp752 ribu per bulan. (ad)
Lokal
Bengkayang, PIFA - Polres Bengkayang melalui Kasat Reskrim Polres Bengkayang, AKP Antonius Trias Kuncorojati melarang penjualan petasan yang berpotensi menimbulkan ledakan atau kebakaran. Larangan tersebut, menurut Antonius merupakan bentuk antisipasi kepolisian akan terjadinya ledakan yang menimbulkan korban. Meskipun demikian sambungnya, penjualan petasan tetap diperbolehkan dengan syarat mengikuti ketentuan yang berlaku. "Untuk petasan, yang dilarang untuk dijual adalah penjualan petasan yang berpotensi menimbulkan ledakan," katanya, usai press release akhir tahun Polres Bengkayang, Kamis (30/12/2021). Kendati demikian, dirinya memastikan bahwa saat ini pihaknya juga telah mempersiapkan tim yang bergerak untuk menindak, apabila ada temuan penjual yang memperdagangkan petasan yang berpotensi menimbulkan ledakan. "Penindakan dilakukan apabila mereka (penjual) tidak bisa dibina. Sementara untuk langkah awal yang kita lakukan adalah dengan mengedepankan preventif dan preemtif," ujarnya. Menurutnya, sejauh ini langkah yang dilakukan adalah dengan mensosialisasikan secara humanis bahwa yang hanya boleh dijual adalah yang jenis kembang api saja. "Namun untuk yang menimbulkan ledakan kita ingatkan untuk jangan dijual dan juga dipergunakan (diledakkan sendiri)," jelasnya. Antonius menegaskan jika dikemudian hari ada pihak yang bandel, terlebih sudah diberikan sosialisasi namun masih nekat menjual kembali, baru akan dilakukan tindakan tegas. "Jadi dalam hal penegakkan pendisiplinan ini, langkah preemtif, preventi, dan represif kita tempuh. Tentunya ini kita lakukan dalam rangka menjaga situasi Kamtibmas tetap kondusif," pungkasnya.
Nasional
PIFA.CO.ID, NASIONAL – Dalam rangka menghasilkan kualitas pelayanan yang semakin prima kepada segenap pelanggan setia, Yamaha Indonesia terus berkomitmen mewujudkan hal tersebut dengan konsisten menghadirkan para teknisi yang handal dan berkompeten setiap waktunya. Salah satu upaya untuk mewujudkan komitmen tersebut adalah melalui Indonesia Technician Grand Prix (ITGP).Indonesia Technician Grand Prix, merupakan sebuah program kompetisi yang digagas dan diinisasi oleh Yamaha Technical Academy (YTA) sejak tahun 2000 hingga saat ini. Ajang kompetisi yang mempertemukan para teknisi Yamaha dari seluruh Indonesia ini kembali hadir pada gelarannya yang ke-18, serta telah memasuki tahap seleksi regional yang berlangsung dari April hingga Mei pada tahun ini. “Senang sekali Indonesia Technician Grand Prix (ITGP) dapat hadir kembali pada tahun ini. Sejak tahun 2000, ITGP telah menjadi wadah yang kami pertahankan secara konsisten untuk dapat terus menyaring serta menemukan teknisi dari berbagai daerah di Indonesia dengan talenta yang luar biasa. Visi kami jelas. Kami ingin terus meningkatkan kualitas pelayanan purna jual kepada seluruh konsumen, sekaligus menguji kapabilitas, kecakapan, dan kompetensi para teknisi kami dalam menangani berbagai produk Yamaha yang telah terintegrasi dengan teknologi berstandar global. Tidak hanya para teknisi, kami pun juga membuka event ini untuk siswa SMK binaan Yamaha, guna semakin meningkatkan kecintaan mereka terhadap Yamaha sekaligus mencari talenta teknisi baru yang dapat bergabung menjadi bagian dari kami kelak. Selamat bertanding para pejuang Semakin Di Depan, semangat!” ujar Johannes B.M Siahaan, Asst. GM Service PT Yamaha Indonesia Motor Mfg. Kompetisi ITGP pada tahun ini mengangkat tema “Handal Teknisinya Asli Sparepartnya.” Pada kompetisi tingkat regional, sebanyak 6 ribu lebih teknisi dari 26 wilayah Yamaha Training Center yang tersebar di seluruh Indonesia, akan saling berkompetisi untuk dapat keluar sebagai 26 teknisi terbaik dari setiap wilayah yang akan mewakili regional mereka masing-masing di kompetisi ITGP Nasional. Para teknisi akan diuji kemampuan dan keahliannya pada berbagai hal, seperti CS (Costumer Satisfaction) Skill yang akan menguji keterampilan mereka dalam melayani dan memahami keluhan yang disampaikan oleh costumer, serta Troubleshooting Skill dengan menggunakan teknologi YDT (Yamaha Diagnostic Tool) untuk menguji kecepatan serta ketepatan teknisi dalam menemukan masalah dan solusi pada costumer. Uji kemampuan para teknisi disesuaikan dengan standar kurikulum Yamaha Global, yakni Yamaha Technical Academy (YTA). Kurikulum YTA sendiri terdiri dari 3 tingkat pendidikan, yakni Bronze, Silver, dan Gold. Para teknisi yang sudah berada pada tingkat Silver dengan masa kerja lebih dari 1 tahun lebih banyak didorong untuk ikut berkompetisi guna semakin meningkatkan kapabilitas mereka agar dapat naik kelas menjadi teknisi Yamaha yang semakin handal. Tidak hanya ITGP yang berlangsung di masing-masing regional, Yamaha Indonesia pun juga menggelar SMK Kontes Regional. Kontes bagi para siswa SMK ini diikuti oleh sebanyak 24 sekolah kejuruan di seluruh Indonesia yang telah memiliki “Kelas Khusus Yamaha” (KKY) sebagai kurikulumnya, di mana KKY sendiri memiliki tingkat pendidikan yang setara dengan YTA Bronze saat para siswa lulus nanti. Selaras dengan ITGP regional, para siswa SMK di berbagai wilayah ini pun juga akan saling bertanding untuk dapat keluar sebagai 24 siswa terbaik dari setiap wilayah yang akan mewakili sekolah mereka masing-masing untuk dapat bersaingan di SMK Kontes Nasional, bersamaan dengan gelaran ITGP Nasional. Untuk informasi lebih lanjut terkait produk, event, dan layanan Yamaha lainnya, silahkan kunjungi langsung website berikut ini https://www.yamaha-motor.co.id/