Gibran Mendadak Blusukan ke Kampung Malang Tengah, Ada Apa?
Surabaya | Rabu, 29 Januari 2025
Momen saat Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka blusukan ke Kampung Malang Tengah. (MetroTV)
Surabaya | Rabu, 29 Januari 2025
Pifabiz
PIFAbiz - Viral di media sosial, seorang pria berusia 39 tahun di Lamandau, Kalimantan Tengah, nekat memotong kelaminnya sendiri hingga putus. Pria berinisial GB tersebut mengaku nekat memotong kelaminnya karena mendapatkan bisikan gaib dari istrinya yang menuduh selingkuh. Kasi Humas Polres Lamandau Ipda Agus Santoso menjelaskan, peristiwa itu bermula saat GB pulang memancing bersama teman-temannya pada Rabu (1/2). GB yang tiba di mes karyawan PT TSA Estate Nanuah, Kecamatan Menthobi Raya, pergi ke kamar mandi. Tak lama kemudian, GB terdengar berteriak dari dalam kamar mandi. "Korban tiba-tiba saja memotong alat kelaminnya sendiri pakai pisau di kamar mandi," ungkap Agus melansir detikcom. Agus mengungkapkan, korban memotong kemaluannya sendiri hingga putus karena mengaku mendengar bisikan suara gaib dari istrinya. Bisikan yang didengar itu menuduh korban telah berselingkuh. "Iya, putus alat kelaminnya. Saat ditanyai katanya dengar bisikan suara istrinya yang menuduh dia selingkuh," ujarnya. Akibat kejadian tersebut, GB pun harus dilarikan ke rumah sakit. "Langsung dirujuk ke RSUD Lamandau. (Gangguan jiwa) tidak ada. Hanya karena dengar bisikan itu saja," ujarnya. (b)
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin meminta pemerintah berkomitmen memberi perhatian terhadap kesejahteraan guru. Hal ini disampaikannya saat peringatan Hari Guru Nasional (HGN), Jumat (25/11/2022). Menurutnya, peringatan HGN tidak cukup sebatas mengenang jasa dan pengabdian guru semata. "Karena hingga kini, masih banyak guru belum mendapatkan kesejahteraan yang layak. Terutama guru honorer yang masih belum mendapatkan gaji yang pantas," kata Heri, kemarin. Wakil rakyat Kalbar Dapil Pontianak ini mendorong agar pemerintah mempermudah pengangkatan status guru honorer menjadi ASN. "Sebab sampai saat ini kesejahteraan belum sepenuhnya dirasakan. Terutama guru honorer," katanya. Dia pun mengucapkan selamat atas peringatan Hari Guru Nasional kepada para guru di seluruh Tanah Air. Heri menyampaikan rasa bangganya terhadap guru yang telah memberikan pendidikan. Baginya, tanpa didikan guru, mustahil dia bakal meraih pencapaian seperti sekarang. "Pada momen Hari Guru Nasional kemarin itu, saya menyampaikan kebanggaan dan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada seluruh guru," ujarnya. Heri mengutarakan, profesi guru sangat mulia. Sebab, perannya tak bisa digantikan oleh apa pun. Termasuk dengan teknologi sekali pun. "Para guru yang mendidik dan membentuk karakter sejak dini dan anak-anak lainnya," tandasnya. (ap)
Nasional
PIFA, Nasional - Mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) menghadirkan beragam pertanyaan menarik untuk Ganjar Pranowo, salah satu bakal calon presiden yang didukung oleh PDIP, dalam acara Kuliah Kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI pada hari Senin (18/9/2023). Salah satu pertanyaan yang mencuat adalah mengenai komitmen Ganjar jika terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029. Pertanyaan tersebut diajukan oleh Naufal, seorang mahasiswa jurusan Ilmu Politik FISIP UI, yang mempertanyakan apakah Ganjar Pranowo seorang petugas partai atau petugas. Ganjar pun memberikan penjelasan bila dirinya adalah kader partai yang bila kemudian mendapatkan jabatan publik maka tujuannya adalah untuk melayani. "Saya kader partai tapi presiden bukan, gubernur bukan. Itulah melayani," jawab Ganjar, seperti dikutip dari detikcom, Senin (18/9/2023). Naufal, yang mengikuti perkembangan Ganjar selama 10 tahun terakhir, meminta penjelasan lebih lanjut. Ganjar kemudian berjanji untuk mengirimkan dua bukunya kepada Naufal sebagai jawaban atas keraguannya. "Agar kamu, Naufal, bisa mengetahui, kamu akan saya kirimi dua buku saya. Mungkin buku itu cukup bisa menjelaskan keraguanmu, agar kelak nanti kamu bisa menentukan pilihan dengan objektif," kata Ganjar. Ganjar menjelaskan bahwa buku-buku tersebut akan menguraikan apa saja yang dilakukannya selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Namun Ganjar menegaskan bahwa ini bukan untuk memaksa Naufal memilihnya. "Siapa yang mau kamu pilih, tidak harus Ganjar. Jangan tergesa-gesa memilih Ganjar, Anda cek dulu, Anda pastikan dulu, Anda yakin nggak dengan saya," tambahnya. Namun, tak puas dengan jawaban tersebut, Naufal melontarkan pertanyaan lain, yaitu apakah Ganjar berkomitmen untuk tidak dikendalikan oleh partai politik tetapi oleh kehendak rakyat jika terpilih sebagai presiden. "Berarti Bapak berkomitmen semisal terpilih, Bapak bukan disetir oleh partai tapi disetir oleh rakyat?" tanya Naufal. Ganjar tidak memberikan jawaban langsung terhadap pertanyaan tentang pengaruh partai politik. Sebaliknya, ia mengajak Naufal untuk meninjau rekam jejaknya selama 10 tahun terakhir sebagai Gubernur Jawa Tengah. Ganjar ingin Naufal memahami lebih dalam tentang kinerja dan keputusan-keputusan penting yang telah diambilnya selama periode tersebut, dan apakah kebijakan-kebijakan tersebut selalu berpihak pada PDIP, partai politik yang mendukungnya. "Simpel aja, kalau aku bicara itu kan itu next, kalau itu next, kamu paling eee abis ini ya nggak tahu, tapi saya minta kamu melihat 10 tahun saya, 10 tahun bukan waktu pendek, dan 10 tahun artinya saya terpilih 2 kali," ungkap Ganjar menjawab pertanyaan Naufal. (ad)