Good Boy”, Film Horor Supernatural dari Sudut Pandang Anjing
Pifabiz | Rabu, 20 Agustus 2025
Foto salah satu adegan dalam film horor "Good Boy" (2025). (Shudder & IFC Film)
Pifabiz | Rabu, 20 Agustus 2025
Lokal
PIFA, Lokal - Pada Kamis (7/12), petugas fardu kifayah dan guru ngaji kembali menerima penghargaan berupa honorarium dari Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, bersama Sekretaris Daerah Yusran Anizam, secara langsung menyerahkan honorarium tahap ketiga ini di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya. Bupati Muda Mahendrawan menyatakan komitmen Pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk terus meningkatkan nilai honorarium sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Ia berharap pendapatan asli daerah dapat terus berkembang, sehingga dapat memberikan apresiasi yang setara kepada guru ngaji dan petugas fardu kifayah di Kubu Raya. "Semoga pendapatan asli daerah kita dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Sehingga mampu memberikan apresiasi kepada guru ngaji dan petugas fardu kifayah di Kubu Raya," kata Bupati Muda Mahendrawan. Muda menggambarkan bahwa insentif yang diberikan pemerintah kabupaten adalah bentuk penghargaan atas konsistensi petugas fardu kifayah dan guru ngaji dalam berdedikasi kepada umat sejak usia muda. Ia mengakui peran penting guru ngaji dalam membentuk karakter generasi umat, begitu pula dengan petugas fardu kifayah yang selalu hadir dalam kegiatan pemulasaran jenazah. "Guru ngaji ini merupakan orang-orang yang berjasa dalam membentuk karakter generasi umat. Begitu juga dengan petugas fardu kifayah yang selalu hadir ketika ada orang yang meninggal dunia. Mereka yang memandikan dan mengkafani jenazah. Insentif inilah bentuk apresiasi pemerintah daerah terhadap kinerja-kerja mereka selama ini," kata Muda. Bupati Muda Mahendrawan menegaskan bahwa pemberian insentif merupakan wujud kepedulian pemerintah daerah terhadap setiap elemen masyarakat yang telah berperan dalam pembangunan. (yd)
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan tanda kehormatan Republik Indonesia kepada 127 orang penerima dalam upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan. Upacara tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia Tahun 2022. Upacara penganugerahan itu digelar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (12/8/2022) pagi. Melansir laman Setkab RI (12/8), pada tahun ini tanda kehormatan yang terdiri atas Bintang Mahaputera, Bintang Jasa, dan Bintang Budaya Parama Dharma dianugerahkan kepada para penerima dengan berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 64, 65, dan 66/TK/TH 2022. Keputusan Presiden tersebut ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Agustus 2022. “Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya sesuai ketentuan syarat khusus dalam rangka memperoleh tanda kehormatan Bintang Mahaputera Pratama, Bintang Jasa, dan Bintang Budaya Parama Dharma sebagaimana diatur dalam Undang-Undang,” demikian bunyi kutipan Keputusan Presiden tersebut seperti dikutip PIFA (12/8). Penerimaan tanda kehormatan tersebut diwakili oleh tujuh orang penerima atau ahli waris penerima yang hadir secara langsung di Istana Negara. Tujuh orang penerima yang hadir diantaranya: Alm. Ajip Rosidi, sastrawan, dianugerahi tanda kehormatan Bintang Mahaputera Pratama. Letjen TNI (Purn) Ida Bagus Purwalaksana, Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan 2019-2022, dianugerahi tanda kehormatan Bintang Jasa Utama. Alm. Prof. Dr. Mundardjito, arkeolog, dianugerahi tanda kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma. Almh. dr. Carolina Rezeki Sihombing, dokter spesialis pada RSUD Kota Depok. Alm. Sunjaya, Kepala Puskesmas pada UPTD Puskesmas Sukatani, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mewakili 98 penerima lainnya yang masing-masing dianugerahi tanda kehormatan Bintang Jasa Pratama. Alm. Gugum Gumbira, seniman tradisi sunda. Almh. Dewi Wikantini, bidan penyelia pada UPT Puskesmas Baktijaya Kota, Depok, Jawa Barat, mewakili 22 penerima lainnya yang masing-masing dianugerahi tanda kehormatan Bintang Jasa Nararya.
Internasional
Berita Internasional, PIFA - Kediaman Dubes RI di Buenos Aires (Wisma Duta) ikut serta dalam La Noche del Turismo (Malam Wisata) yang diadakan Pemerintah Ibukota Buenos Aires. Lokasi tersebut pun mengundang perhatian ketika alunan gamelan dimainkan selepas matahari tenggelam. Tampak juga, dekorasi payung dan banten / sesaji Bali yang menghiasi gerbang Wisma Duta menggugah keingintahuan masyarakat sekitar. Melansir laman kemenlu.go.id (20/5/2022), terlihat tiga orang Argentina dan seorang WNI melantunkan gending-gending klasik Jawa dengan format “cokekan", atau orkes kecil. Diiringi tabuhan kendang Sisjugo T. Siswojo, mereka menciptakan alunan nada yang mengundang decak kagum penonton. Disebutkan juga bahwa “Cokekan" membutuhkan keterampilan yang luar biasa. Karena jumlah instrumen yang dipakai adalah jumlah paling minimum, setiap orang dituntut untuk memainkan lebih dari satu instrumen. Setelah menonton gamelan, masyarakat Argentina diajak untuk melihat keindahan batik tulis dan ragam pakaian adat Indonesia. Banyak dari mereka yang mengagumi keindahan batik yang cara pembuatannya sangat rumit ini. Mereka juga diperkenalkan kepada angklung dan berbagai objek wisata Indonesia. Hingga akhir malam, puluhan warga ibukota Buenos Aires yang datang dan menyaksikan seni budaya Indonesia yang disuguhkan. Duta Besar RI di Buenos Aires, Niniek K. Naryatie, menerangkan bahwa keikutsertaan Indonesia di dalam La Noche del Turismo, merupakan sumbangsih kita kepada Ibukota Buenos Aires menghidupkan kembali pariwisata dan ekonominya. “Melalui program ini pula, masyarakat Argentina dapat mengenal gamelan, angklung, dan kain batik tulis. Ketiganya diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia," ungkap Dubes Niniek. Salah satu pengunjung, Cristina, mengaku sangat puas terhadap apa yang ditampilkan di Wisma Duta. “alunan musik (gamelan) sangat indah", ujarnya. Ia berharap di acara La Noche del Turismo berikutnya KBRI Buenos Aires dapat kembali berpartisipasi, agar ia dapat mengajak keluarganya untuk mengenal seni dan budaya Indonesia. "La Noche del Turismo adalah program untuk merevitalisasi pariwisata dan ekonomi ibukota Buenos Aires yang terdampak pandemi. Masyarakat Buenos Aires diajak untuk berkeliling kota dan menyusuri salah satu dari rute yang disediakan, yaitu a) bangunan bersejarah, b) budaya Tango, c) jejak perempuan Argentina, dan d) komunitas diplomatik.," demikian dikutip PIFA dari laman Kemenlu RI. (yd)