Foto: Dok. PIFA

Berita Kalbar, PIFA - DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) melaksanakan  Musyawarah Daerah ke-II Kalimantan Barat, dalam kegiatan ini juga sekaligus Launching Perda Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pramuwisata Kalbar. Di Hotel Golden Tulip Pontianak, Kalimantan Barat,  Rabu (1/12/2021).
 
Kegiatan tersebut  dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji sekaligus membuka acara dan melaunching Perda nomor 1 tahun 2020 tentang Pramuwisata Kalbar. Selain itu, juga dihadiri oleh Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Kadisporapar Kalbar Windy Prihastari, forkopimda Kalbar dan berbagai pihak lainnya. 
 
Gubernur Kalbar H. Sutarmidji menyampaikan, bahwa kehadiran pariwisata menjadi pilihan dalam menyediakan lapangan pekerjaan maupun perubahan dan pertumbuhan ekonomi untuk daerah-daerah tertentu sehingga Pramuwisata bisa mengambil peluang itu. 
 
"Saya ingin masyarakat Pontianak dan Kalbar mengambil peran penting dalam pengembangan pariwisata di Kalbar. Karena lebih dari 90 hotel yang menjadi GM hanya satu orang dari Kalbar, " katanya. 
 
Menurutnya, jika pariwisata dijadikan barometer tentu akan menjadi daya tarik. 
 
Kemudian kita punya 325 destinasi wisata di Kalbar, namun beberapa saja yang muncul sedangkan yang lainnya tidak. Dalam peningkatan destinasi wisata bisa dilaksanakan melakukan berbagai Even- event.
 
"Maka destinasi wisata harus terus ditingkatkan, " katanya. 
 
Ia optimis jika pariwisata yang ada di Kalbar bisa ditingkatkan seperti di pulau Temajok yang memiliki objek wisata bagus tentu jika ditingkatkan akan menjadi wisata yang luar biasa. 
 
"Untuk itu kita berharap Pramuwisata bisa menjalankan tugasnya dengan baik untuk bisa menjadikan wisata di Kalbar berkembang, " pungkasnya.
 
Sementara itu, Ketua DPD HPI Kalbar, Juniardi Saktiawan menerangkan, DPD HPI Kalbar telah terbentuk sejak tahun 2008 silam, kemudian diakuinya sempat  fakum pada tahun 2016. Namun setelah tahun 2016 itu, DPD HPI Kalbar menggelar Musda pertama. 
 
"Seiring dengan perkembangan perjalanan HPI. Kami memang ingin memiliki payung hukum dan Alhamdulillah terima kasih kepada Disporapar yang telah menginisiasi Perda Pramuwisata ini, " ujarnya.
 
Ia menerangkan, dengan adanya Perda Pramuwisata di Kalbar ini menjadi Provinsi pertama di zona Kalimantan bagi DPD HPI yang memiliki payung hukum. Sedangkan di Indonesia, kata dia, Kalbar menjadi Provinsi ke-5 dari Provinsi Bali, NTB, Jateng dan Jogjakarta . 
 
"Ini menjadi inspirasi bagi Provinsi lainnya untuk membuat Perda Pramuwisata seperti di Kalimantan Timur, " ungkapnya. 
 
Pembuatan Perda tersebut kata dia, tidak terlepas dari dukungan semua pihak. 
 
"Kami berterima kasih begitu mendalam atas semuanya yang telah mendukung sehingga DPD HPI Kalbar memiliki Perda nomor 1 Pramuwisata, " katanya. 
 
Kedepan ia berharap bisa terus mendapatkan dukungan dari semua pihak dalam mengembangkan Pramuwisata di Kalbar sehingga bisa dikenal banyak daerah dan mancanegara. 
 
"Kedepannya akan ada banyak desa wisata, " ucapnya.

Berita Kalbar, PIFA - DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) melaksanakan  Musyawarah Daerah ke-II Kalimantan Barat, dalam kegiatan ini juga sekaligus Launching Perda Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pramuwisata Kalbar. Di Hotel Golden Tulip Pontianak, Kalimantan Barat,  Rabu (1/12/2021).
 
Kegiatan tersebut  dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji sekaligus membuka acara dan melaunching Perda nomor 1 tahun 2020 tentang Pramuwisata Kalbar. Selain itu, juga dihadiri oleh Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Kadisporapar Kalbar Windy Prihastari, forkopimda Kalbar dan berbagai pihak lainnya. 
 
Gubernur Kalbar H. Sutarmidji menyampaikan, bahwa kehadiran pariwisata menjadi pilihan dalam menyediakan lapangan pekerjaan maupun perubahan dan pertumbuhan ekonomi untuk daerah-daerah tertentu sehingga Pramuwisata bisa mengambil peluang itu. 
 
"Saya ingin masyarakat Pontianak dan Kalbar mengambil peran penting dalam pengembangan pariwisata di Kalbar. Karena lebih dari 90 hotel yang menjadi GM hanya satu orang dari Kalbar, " katanya. 
 
Menurutnya, jika pariwisata dijadikan barometer tentu akan menjadi daya tarik. 
 
Kemudian kita punya 325 destinasi wisata di Kalbar, namun beberapa saja yang muncul sedangkan yang lainnya tidak. Dalam peningkatan destinasi wisata bisa dilaksanakan melakukan berbagai Even- event.
 
"Maka destinasi wisata harus terus ditingkatkan, " katanya. 
 
Ia optimis jika pariwisata yang ada di Kalbar bisa ditingkatkan seperti di pulau Temajok yang memiliki objek wisata bagus tentu jika ditingkatkan akan menjadi wisata yang luar biasa. 
 
"Untuk itu kita berharap Pramuwisata bisa menjalankan tugasnya dengan baik untuk bisa menjadikan wisata di Kalbar berkembang, " pungkasnya.
 
Sementara itu, Ketua DPD HPI Kalbar, Juniardi Saktiawan menerangkan, DPD HPI Kalbar telah terbentuk sejak tahun 2008 silam, kemudian diakuinya sempat  fakum pada tahun 2016. Namun setelah tahun 2016 itu, DPD HPI Kalbar menggelar Musda pertama. 
 
"Seiring dengan perkembangan perjalanan HPI. Kami memang ingin memiliki payung hukum dan Alhamdulillah terima kasih kepada Disporapar yang telah menginisiasi Perda Pramuwisata ini, " ujarnya.
 
Ia menerangkan, dengan adanya Perda Pramuwisata di Kalbar ini menjadi Provinsi pertama di zona Kalimantan bagi DPD HPI yang memiliki payung hukum. Sedangkan di Indonesia, kata dia, Kalbar menjadi Provinsi ke-5 dari Provinsi Bali, NTB, Jateng dan Jogjakarta . 
 
"Ini menjadi inspirasi bagi Provinsi lainnya untuk membuat Perda Pramuwisata seperti di Kalimantan Timur, " ungkapnya. 
 
Pembuatan Perda tersebut kata dia, tidak terlepas dari dukungan semua pihak. 
 
"Kami berterima kasih begitu mendalam atas semuanya yang telah mendukung sehingga DPD HPI Kalbar memiliki Perda nomor 1 Pramuwisata, " katanya. 
 
Kedepan ia berharap bisa terus mendapatkan dukungan dari semua pihak dalam mengembangkan Pramuwisata di Kalbar sehingga bisa dikenal banyak daerah dan mancanegara. 
 
"Kedepannya akan ada banyak desa wisata, " ucapnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya