Foto: Istimewa

Berita Nasional, PIFA - Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., .M.Hum., bersama Seluruh Gubernur yang ada di Indonesia menghadiri Rapat Koordinasi yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, di Hotel Novotel Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Minggu (13/3/2022)

Kegiatan yang mengedepankan protokol kesehatan tersebut turut dihadiri oleh beberapa orang Menteri Kabinet Indonesia Maju, 34 Gubernur di Indonesia, dan 15 tokoh yang dipilih oleh Gubernur Kalimantan Timur, Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Republik Indonesia memberikan beberapa pengarahan penting, diantaranya mengenai penanganan COVID-19 hingga percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Kemudian, Presiden juga menjelaskan perpindahan Ibu Kota agar tidak terjadi ketimpangan ekonomi dan infrastruktur.

"Bukan berarti kita ingin meninggalkan DKI Jakarta. Jangan ada yang mengartikan seperti itu. Negara kita besar sekali, 17.000 pulau, PDB ekonomi 58% ada di Pulau Jawa. Saat ini magnetnya ada di DKI Jakarta. Lima puluh enam persen populasi juga ada di Pulau Jawa. Sehingga terjadi ketimpangan ekonomi dan ketimpangan infrastruktur," tegas Presiden RI.

Selain memimpin Rakor, Presiden RI diagendakan meninjau langsung lokasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bersama seluruh Gubernur pada hari Senin pagi (14/3/2022). (rs)

Berita Nasional, PIFA - Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., .M.Hum., bersama Seluruh Gubernur yang ada di Indonesia menghadiri Rapat Koordinasi yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, di Hotel Novotel Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Minggu (13/3/2022)

Kegiatan yang mengedepankan protokol kesehatan tersebut turut dihadiri oleh beberapa orang Menteri Kabinet Indonesia Maju, 34 Gubernur di Indonesia, dan 15 tokoh yang dipilih oleh Gubernur Kalimantan Timur, Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Republik Indonesia memberikan beberapa pengarahan penting, diantaranya mengenai penanganan COVID-19 hingga percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Kemudian, Presiden juga menjelaskan perpindahan Ibu Kota agar tidak terjadi ketimpangan ekonomi dan infrastruktur.

"Bukan berarti kita ingin meninggalkan DKI Jakarta. Jangan ada yang mengartikan seperti itu. Negara kita besar sekali, 17.000 pulau, PDB ekonomi 58% ada di Pulau Jawa. Saat ini magnetnya ada di DKI Jakarta. Lima puluh enam persen populasi juga ada di Pulau Jawa. Sehingga terjadi ketimpangan ekonomi dan ketimpangan infrastruktur," tegas Presiden RI.

Selain memimpin Rakor, Presiden RI diagendakan meninjau langsung lokasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bersama seluruh Gubernur pada hari Senin pagi (14/3/2022). (rs)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya