Hamas: Kembalinya Pengungsi Palestina ke Gaza Utara adalah Kemenangan atas Israel
Palestina | Selasa, 28 Januari 2025
Momen ribuan warga Palestina kembali ke Gaza Utara. (AFP)
Palestina | Selasa, 28 Januari 2025
Sports
PIFA, Sports - Pada matchday keempat Liga Champions (UCL), Liverpool berhasil menjadi satu-satunya wakil Inggris yang membawa pulang kemenangan setelah melibas Bayer Leverkusen dengan skor telak 4-0, pada Rabu (6/11/2024).Gol-gol The Reds tercipta berkat aksi gemilang Luis Díaz yang mencetak hat-trick pada menit ke-61, 83, dan 90+2, serta tambahan satu gol dari Cody Gakpo di menit ke-63. Hasil ini mengamankan posisi Liverpool di babak grup, menunjukkan kekuatan mereka dalam kompetisi antarklub Eropa.Di sisi lain, nasib kurang beruntung dialami Arsenal hari ini (7/11), yang harus menyerah dengan skor tipis 0-1 dari Inter Milan. Penalti Hakan Çalhanoğlu pada babak pertama sudah cukup untuk menumbangkan pasukan Mikel Arteta di laga ini. Kekalahan ini tentu menjadi pukulan bagi Arsenal yang berharap untuk bisa lolos ke babak berikutnya dengan mulus.Tak hanya Arsenal, dua wakil Inggris lainnya juga mengalami kekalahan. Manchester City tumbang 1-4 di tangan Sporting CP pada Rabu kemarin. Meski Phil Foden sempat membawa City unggul di menit ke-4, gol-gol dari Viktor Gyökeres dan Araújo membawa kemenangan besar bagi tim tuan rumah. Sementara itu, Aston Villa pun takluk di kandang Club Brugge dengan skor 0-1, hasil dari penalti Hans Vanaken di menit ke-52 pada Kamis (7/11).Liverpool kini berdiri sebagai satu-satunya wakil Inggris yang sukses mengamankan tiga poin dalam matchday ini. Dengan sisa pertandingan yang semakin ketat, hasil ini membawa harapan baru bagi para pendukung Liverpool. Namun, bagi Arsenal, Manchester City, dan Aston Villa, perjalanan mereka ke babak selanjutnya semakin menantang dan memerlukan performa maksimal di pertandingan mendatang. (yd)
Lokal
PIFA.CO.ID, LOKAL – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, memberikan tanggapan mengenai lagu dari band Sukatani berjudul "Bayar, bayar, bayar," yang belakangan ini tengah menjadi sorotan publik. Menurut Fadli Zon, kebebasan berekspresi memang harus didukung, tetapi harus ada batasan-batasan yang jelas agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat."Kita sangat mendukung kebebasan berekspresi, tetapi dimanapun di seluruh dunia, kebebasan berekspresi itu mesti ada batasnya. Bayangkan kalau kebebasan berekspresi tidak ada batasnya,” ungkapnya saat ditemui di Istana Kadriah Kesultanan Pontianak, pada Sabtu (22/2/25).Batas-batasan berekspresi yang di maksud Fadli Zon adalah yang berkaitan dengan SARA (suku,agama,ras dan golongan) yang menurutnya harus dipertimbangkan.“Di barat itu orang membakar kitab suci dianggap kebebasan berekspresi. Kalau di sini membakar kitab suci apakah kebebasan berekspresi misalnya? Kan pasti tidak. Jadi norma-norma yang ada di barat itu belum tentu sama dengan di kita. Kita ini negara timur, Pancasila apalagi ya. Jadi kita perlu menjaga sampai batas mana,”Fadli Zon menegaskan dirinya mendukung para seniman untuk berekspresi menyampaikan kritik lewat karya seperti yang dilakukan oleh Band Sukatani. Namun ia mengingatkan bahwa kritik terhadap oknum tertentu harus dilakukan dengan bijak dan tidak melibatkan institusi atau profesi secara keseluruhan."Kalau mengkritik oknum, saya kira tidak ada masalah, tetapi jangan sampai membawa institusi atau profesi secara keseluruhan. Misalnya, ada oknum wartawan yang tidak benar, tetapi kalau profesinya dipukul rata, teman-teman jurnalis pasti berkeberatan," ujarnya"Kebebasan berekspresi menurut saya harus kita dukung. Dan saya kira lagu-lagunya (band sukatani) yang lain juga bagus-bagus," pungkasnya.Sebelumnya diberitakan lagu band Sukatani asal Purbalingga berjudul “bayar, bayar, bayar” di takedown dari berbagai platform musik. Hal itu disebabkan lirik lagu tersebut dianggap menyinggung oknum Kepolisian.Akibat kejadian itu bukan hanya lagu tersebut hilang dari berbagai platform digital musik, tetapi anggota dari band Sukatani yaitu Muhammad Syifa Al Lufti (gitaris) dan Novi Citra Indriyati (vokalis) juga meminta maaf kepada pihak Kepolisian atas lagu yang mereka ciptakan dan nyanyikan.
Internasional
Berita Internasional, PIFA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mengecam penghinaan yang dilakukan oleh dua politisi India terhadap Nabi Muhammad SAW, Minggu (6/6/2022). Kemlu pun memanggil Duta Besar India yang ada di Jakarta. Juru bicara Kemlu, Teuku Faizasyah membenarkan pemanggilan tersebut. "Ya memanggil [Dubes India]," katanya, dikutip dari CNNIndonesia.com. Saat ditanyai lebih lanjut soal hasil pertemuan itu atau apakah ada saran dari pemerintah Indonesia, Faizasyah menegaskan bahwa sikap Indonesia tertera dalam unggahan di media sosial Twitter. "Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW oleh dua orang politisi India. Pesan ini telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta," tulis Kemlu dalam pernyataan resminya di Twitter pada Senin (6/6/2022) malam. Diketahui, Juru bicara partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma, mendapat kecaman dan hukuman usai melontarkan pernyataan yang dinilai mengejek Nabi Muhammad SAW dalam debat televisi. Ia pun mendapat hukuman berupa skorsing akibat perangainya. Selain Sharma, Kepala Operasi Media BJP, Delhi Naveen Kumar Jindal, dikeluarkan dari partai karena mengejek Nabi Muhammad SAW di media sosial. Seperti dilansir dari CNNIndonesia.com (7/6), beberapa negara dari kawasan Asia Tengah dan Asia Barat juga sudah menampilkan sikap keras terhadap India lantaran kata-kata yang keluar dari dua kader partai berkuasa di India tersebut. Akibatnya, terjadi demonstrasi di negara tersebut, para pendemo menuntut Sharma dan Jindal ditangkap.