Hamas mengundang Elon Musk untuk melihat dampak gempuran Israel di Gaza usai kunjungannya ke Israel. (Kompas.com)

PIFA, Politik - Organisasi Palestina, Hamas, mengundang Elon Musk untuk melihat langsung dampak serangan Israel di Gaza setelah Musk menemani Benjamin Netanyahu dalam pemeriksaan kibbutz yang menjadi target serangan Hamas. Pernyataan ini disampaikan oleh Osama Hamdan, pejabat senior Hamas, dalam konferensi pers di Beirut pada Selasa.

Elon Musk dan Benjamin Netanyahu melakukan peninjauan di Kfar Aza, sebuah kibbutz dekat perbatasan Gaza, tempat lebih dari 50 orang tewas akibat serangan Hamas. Keikutsertaan Musk dalam kunjungan tersebut mendapat kritik dari beberapa warga Israel.

Sebelumnya, pada 15 November, Musk membuat sejumlah retweet yang mendukung postingan dengan konten kontroversial terkait kelompok etnis dan agama tertentu. Meskipun retweet tersebut tidak terkait dengan kunjungan Musk ke Kfar Aza, kehadirannya bersama Netanyahu dianggap mendukung pandangan perdana menteri Israel tersebut terkait konflik dengan Hamas.

Kunjungan Elon Musk ke Israel terjadi selama jeda kampanye militer Israel, sementara gencatan senjata berlangsung untuk memfasilitasi pembebasan sandera dan tahanan Palestina. Netanyahu menegaskan bahwa operasi militer akan dilanjutkan setelah gencatan senjata sementara berakhir.

Osama Hamdan, dari pihak Hamas, menyatakan keprihatinannya terhadap jumlah korban tewas di Gaza, yang diperkirakan lebih dari 14.000 orang. Dia juga mengajukan permintaan kepada Presiden AS Joe Biden untuk meninjau ulang hubungan AS dengan Israel dan menghentikan pasokan senjata ke negara tersebut. Meskipun AS telah memberikan dukungan kepada Israel, pemerintahan Biden menyampaikan kekhawatiran atas tingginya jumlah kematian warga sipil dan mendesak Israel untuk mengubah taktiknya. (hs)

PIFA, Politik - Organisasi Palestina, Hamas, mengundang Elon Musk untuk melihat langsung dampak serangan Israel di Gaza setelah Musk menemani Benjamin Netanyahu dalam pemeriksaan kibbutz yang menjadi target serangan Hamas. Pernyataan ini disampaikan oleh Osama Hamdan, pejabat senior Hamas, dalam konferensi pers di Beirut pada Selasa.

Elon Musk dan Benjamin Netanyahu melakukan peninjauan di Kfar Aza, sebuah kibbutz dekat perbatasan Gaza, tempat lebih dari 50 orang tewas akibat serangan Hamas. Keikutsertaan Musk dalam kunjungan tersebut mendapat kritik dari beberapa warga Israel.

Sebelumnya, pada 15 November, Musk membuat sejumlah retweet yang mendukung postingan dengan konten kontroversial terkait kelompok etnis dan agama tertentu. Meskipun retweet tersebut tidak terkait dengan kunjungan Musk ke Kfar Aza, kehadirannya bersama Netanyahu dianggap mendukung pandangan perdana menteri Israel tersebut terkait konflik dengan Hamas.

Kunjungan Elon Musk ke Israel terjadi selama jeda kampanye militer Israel, sementara gencatan senjata berlangsung untuk memfasilitasi pembebasan sandera dan tahanan Palestina. Netanyahu menegaskan bahwa operasi militer akan dilanjutkan setelah gencatan senjata sementara berakhir.

Osama Hamdan, dari pihak Hamas, menyatakan keprihatinannya terhadap jumlah korban tewas di Gaza, yang diperkirakan lebih dari 14.000 orang. Dia juga mengajukan permintaan kepada Presiden AS Joe Biden untuk meninjau ulang hubungan AS dengan Israel dan menghentikan pasokan senjata ke negara tersebut. Meskipun AS telah memberikan dukungan kepada Israel, pemerintahan Biden menyampaikan kekhawatiran atas tingginya jumlah kematian warga sipil dan mendesak Israel untuk mengubah taktiknya. (hs)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya