Hari Anak Nasional 2023, Presiden Jokowi menekankan soal pentingnya perlindungan anak. (Dok. Setkab RI)

Hari Anak Nasional 2023, Presiden Jokowi menekankan soal pentingnya perlindungan anak. (Dok. Setkab RI)

Berandascoped-by-BerandaNasionalscoped-by-NasionalHAN 2023, Presiden: Perlindungan Anak untuk Masa Depan Bangsa

HAN 2023, Presiden: Perlindungan Anak untuk Masa Depan Bangsa

Indonesia | Senin, 24 Juli 2023

PIFA, Nasional - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa perlindungan dan kesempatan bagi anak untuk berkembang sangat penting bagi masa depan bangsa Indonesia.

“Perlindungan dan kesempatan bagi anak untuk berkembang adalah pertaruhan masa depan bangsa,” ucap Presiden dalam pernyataannya mengucapkan Hari Anak Nasional (HAN) 2023 di akun Twitter pribadinya @jokowi, Minggu (23/7/2023).

Menurutnya, kesempatan yang luas bagi anak untuk berkembang akan menghasilkan generasi terbaik bangsa.

“Generasi terbaik bangsa selalu lahir dari zaman yang memberi tempat yang lapang bagi setiap anak untuk bertumbuh bebas, cerdas, dan ceria,” tambah Kepala Negara.

Hari Anak Nasional sendiri jatuh pada 23 Juli 2023. Senada, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung meyakini bahwa kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh masa berkembang anak-anak.

“Mari kita galakkan perlindungan kepada anak-anak dan kita berikan kesempatan seluas mungkin untuk anak-anak kita menjadi pemimpin di kemudian hari,” ajak dia.

Seskab pun optimistis tahun 2045 akan menjadi tahun keemasan Indonesia, di bawah kepemimpinan anak-anak yang sekarang dipersiapkan menjadi pemimpin bangsa.

“Selamat Hari Anak. Secara khusus saya memberikan pesan kepada anak-anak kita, mimpilah setinggi langit dan raihlah mimpi itu, masa depan ini ada di pundakmu,” ucap Pramono Anung. (yd)

Rekomendasi

Foto: Bahlil Lahadalia Hormati Putusan MK Soal Ambang Batas Pencalonan Presiden | Pifa Net

Bahlil Lahadalia Hormati Putusan MK Soal Ambang Batas Pencalonan Presiden

Indonesia
| Sabtu, 4 Januari 2025
Foto: Presiden Prabowo Minta Maaf Program Makan Bergizi Belum Menyeluruh | Pifa Net

Presiden Prabowo Minta Maaf Program Makan Bergizi Belum Menyeluruh

Indonesia
| Senin, 20 Januari 2025
Foto: Teknologi AI Bantu Pasangan Ini Punya Anak Setelah 19 Tahun Penantian, Ini Kisahnya | Pifa Net

Teknologi AI Bantu Pasangan Ini Punya Anak Setelah 19 Tahun Penantian, Ini Kisahnya

Teknologi
| Minggu, 6 Juli 2025
Foto: Pemkab Bengkayang Targetkan Pendapatan Daerah Rp1,21 Triliun untuk Tahun 2026 | Pifa Net

Pemkab Bengkayang Targetkan Pendapatan Daerah Rp1,21 Triliun untuk Tahun 2026

Bengkayang
| Senin, 14 Juli 2025
Foto: Fahri Hamzah Sebut Prabowo Tak Berniat Sulitkan Rakyat | Pifa Net

Fahri Hamzah Sebut Prabowo Tak Berniat Sulitkan Rakyat

Nasional
| Rabu, 1 Januari 2025
Foto: PDIP Tegaskan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran | Pifa Net

PDIP Tegaskan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Indonesia
| Sabtu, 11 Januari 2025
Foto: Patrick Kluivert Kecewa Berat atas Cedera Ole Romeny, Belum Tentukan Pengganti | Pifa Net

Patrick Kluivert Kecewa Berat atas Cedera Ole Romeny, Belum Tentukan Pengganti

Sports
| Sabtu, 19 Juli 2025
Foto: Prabowo Masih Pelajari Pengunduran Diri Hasan Nasbi, Mensesneg: Belum Ada Keputusan Resmi | Pifa Net

Prabowo Masih Pelajari Pengunduran Diri Hasan Nasbi, Mensesneg: Belum Ada Keputusan Resmi

Indonesia
| Rabu, 30 April 2025
Foto: Kajol Notice Mayor Teddy hingga Sugiono Nyanyi Kuch Kuch Hota Hai | Pifa Net

Kajol Notice Mayor Teddy hingga Sugiono Nyanyi Kuch Kuch Hota Hai

Indonesia
| Selasa, 28 Januari 2025
Foto: Rieke Diah Pitaloka Kritik Pergub ASN Poligami yang Diterbitkan Pj Gubernur DKI | Pifa Net

Rieke Diah Pitaloka Kritik Pergub ASN Poligami yang Diterbitkan Pj Gubernur DKI

Jakarta
| Minggu, 19 Januari 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: BKKBN Minta Satu Pasangan Punya 1 Anak Perempuan, Kenapa? | Pifa Net

BKKBN Minta Satu Pasangan Punya 1 Anak Perempuan, Kenapa?

PIFA, Nasional - Angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Data terbaru dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa angka pernikahan yang mencapai rata-rata 2 juta pernikahan per tahun, kini turun menjadi sekitar 1,5 hingga 1,7 juta per tahun. Penurunan ini tidak hanya berdampak pada dinamika kehidupan berkeluarga, tetapi juga pada angka kelahiran atau Total Fertility Rate (TFR) di Indonesia, yang saat ini berada pada angka 2,1. Meskipun angka ini masih dianggap ideal untuk pertumbuhan populasi penduduk, Kepala BKKBN, dr Hasto Wardoyo, mengkhawatirkan kemungkinan TFR terus menurun dalam beberapa tahun ke depan. Mengingat, adanya pergeseran tujuan pernikahan yang awalnya didominasi prokreasi atau memiliki keturunan, kini tidak sedikit yang hanya menjadi rekreasi. "Ada juga yang rekreasi, supaya hubungan suami-istri sah, ada yang 'security' yaitu supaya bisa mendapatkan perlindungan," bebernya dalam keterangan tertulis yang dilansir dari detikHealth Selasa (2/7/2024). Di Jawa Tengah, contohnya, angka kelahiran total masih sedikit di atas 2, namun dr Hasto menegaskan pentingnya setiap wanita melahirkan setidaknya satu anak perempuan untuk mencegah penurunan populasi yang signifikan di masa depan. "Saya berharap adik-adik perempuan nanti punya anak rata-rata 1 perempuan. Kalau di desa ada 1.000 perempuan maka harus ada 1.000 bayi perempuan lahir," sambungnya. Penurunan tajam angka pernikahan ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dalam menjaga keberlangsungan populasi Indonesia. "Kalau 'minus growth', lama-lama habis orangnya," kata dia.

Indonesia
| Rabu, 3 Juli 2024

Nasional

Foto: Hore, Indonesia Resmi Jadi Negara Menengah Atas | Pifa Net

Hore, Indonesia Resmi Jadi Negara Menengah Atas

Berita Nasional, PIFA – Kabar baik untuk seluruh masyarakat, per 23 Februari 2022 Indonesia resmi menjadi negara berpendapatan menengah atas (upper middle income country). Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi dalam sesi bincang virtual pada Rabu (23/2/2022). “Bangsa Indonesia sedang dipaksa bergegas, karena kita pada hari ini sudah resmi jadi negara kelas menengah dunia,” kata Mendag, mengutip Merdekacom (24/2). Untuk itu, Mendag ingin Indonesia terus memacu gas agar bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap), dam masuk ke dalam grup negara berpendapatan tinggi (high income country). Menurut Mendag Lutfi kunci untuk naik kelas lagi adalaha pemerintah harus meningkatkan produk domestik bruto (PDB) atau growth domestic product (GDP) menjadi tiga kali lipat, dari sebelumnya USD 4.349,5 pada 2021. “Tantangan kita yang kedua adalah bagaimana kita bisa mentigakalilipatkan GDP kita yang sekitar USD 4.000 untuk menjadi USD 12.500,” terangnya. Badan Pusat Statistik (BPS) pada Selasa (15/2/2022) lalu melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi 2021 secara year-on-year, yaitu 3,7 persen. PDB per kapita Indonesia naik dari Rp57,3 juta pada 2020 menjadi Rp62,2 juta pada tahun ini atau setara dengan US$4.349 per tahun. Sebelumnya pada tahun 2020 lalu Indonesia sempat turun kelas, menjadi negara berpenghasilan menengah bawah (lower middle income country) akibat pandemi Covid-19. Namun kembali bangkit jadi upper middle income country pada 2021 lalu “Ini adalah capaian luar biasa, setelah tahun 1998 pencapaian per kapita hanya USD 463. Jadi dalam 20 tahun sampai 2018, pertumbuhan ekonomi kita 10 kali lipat atau 1.000 persen,” pungkas Mendag. (pontianak informasi/yd)

Jakarta
| Kamis, 24 Februari 2022

Lokal

Foto: 68 Persen Pemilih Pemilu di Kalbar Generasi Muda | Pifa Net

68 Persen Pemilih Pemilu di Kalbar Generasi Muda

Berita Lokal, PIFA – Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalbar, Faisal Riza menyebutkan, pemilih dari kalangan generasi muda di Kalbar saat Pemilu 2024 mendatang, mencapai angka 68 persen.  “Maka itu para pemuda ini memiliki peran strategis. Dengan prinsipnya kita selalu membuka diri dengan seluruh stakeholder salah satunya dari kalangan muda ini,” katanya, kemarin. Dia menerangkan, Bawaslu Kalbar sendiri, terus menggandeng para generasi milenial untuk aktif berperan dalam melakukan pengawasan pada Pemilu tersebut.  Apalagi kata Faisal, para generasi muda saat ini sudah terbiasa dengan kultur berbasis digital. Sehingga mereka tak asing lagi berinteraksi dengan sosial media dan seluruh platform media. “Karena alasan itu, makanya kita ajak mereka untuk menjadi bagian dari proses pengawasan, itu secara informal,” tuturnya. Sementara secara formalnya, Faisal mengatakan pihaknya juga terbuka untuk memberi ruang para generasi muda berperan langsung dalam melakukan pengawasan.  “Misalnya mendaftar sebagai petugas pengawas tempat pemungutan suara (TPS) baik di tingkat Pengawas Kecamatan (Panwascam), kabupaten dan kota, hingga provinsi. Asalkan syaratnya terpenuhi, seperti usia minimal 25 tahun,” jelasnya. Faisal menerangkan, pihaknya memang berfokus agar pemuda ini bisa lebih peduli dan sensitif. Sebab potensi hoaks berdasarkan data di atas kertas cukup besar di Indonesia.  “Karena itu kami minta mereka meminimalisir dengan ikut mengawas,” tandasnya. (ap)

Kalbar
| Kamis, 28 Juli 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5