Hasan Nasbi Mundur dari Jabatan Kepala Komunikasi Kepresidenan, Sebut Sudah Saatnya Menepi
Indonesia | Kamis, 1 Mei 2025
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi mundur. (suara.com)
Indonesia | Kamis, 1 Mei 2025
Lokal
PIFA, Lokal - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Barat menggelar apel Patroli Pengawasan Kawal Hak Pilih pada Pemilu 2024 di Kantor Bawaslu Provinsi Kalbar, Senin (27/2/2023). Apel tersebut juga digelar serentak di Bawaslu kabupaten kota se-Kalbar. Apel Patroli Pengawasan Kawal Hak Pilih ini dipimpin langsung oleh Ketua Bawaslu Kalbar, Mursyid Hidayat yang dihadiri oleh anggota, kabag, subkor dan staf sektretariat di lingkungan Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat. Mursyid Hidayat menyampaikan, bahwa apel patroli sebagai tanda dimulainya patroli pengawasan hak pilih yang digelar serentak se-Indonesia sebagai bentuk komitmen Bawaslu menjaga hak pilih rakyat Indonesia. “Patroli ini sesuai dengan instruksi Bawaslu RI Nomor 4 Tahun 2024. Pada pelaksanaan patroli ini Bawaslu dalam melakukan sosialisasi dapat menggunakan pendekatan kearifan lokal atau lokal wisdom,” kata Mursyid. Kegiatan Patroli ini juga merupakan upaya Bawaslu melakukan pencegahan dengan cara memastikan prosedur coklit dilakukan dengan benar dan sesuai aturan, memastikan ketepatan dan akurasi proses coklit, menjaga hak pilih masyarakat dan melakukan tindakan aktif melalui posko pengaduan di kantor-kantor Bawaslu se-Kalbar. Adapun bentuk kegiatan “Patroli Pengawasan Kawal Hak Pilih” pada masa tahapan Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih pada Pemilu 2024, sebagai berikut: Selama tahapan pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih dengan memastikan adanya tindak lanjut terhadap saran perbaikan atas ketidaksesuaian terhadap kinerja KPU di seluruh tingkatan dan Pantarlih; Sosialisasi kepada masyarakat mengenai kesadaran akan status hak pilihnya mulai dari tahapan coklit hingga pelaksanaan pemungutan suara. Sasaran masyarakat difokuskan kepada masyarakat yang rentan dalam kerawanan hak pilih; Secara langsung mendatangi pemilih rentan yang berpotensi terabaikan hak pilihnya dan berpotensidisalahgunakan hak pilihnya seperti pemilih disabilitas, masyarakat adat, masyarakat yang tidak berdomisili sesuai dengan Kartu Tanda Penduduknya, serta masyarakat yang telah meninggal dunia namun masuk dalam data atau daftar pemilih di KPU; Mendirikan Posko Pengaduan Keliling Kawal Hak Pilih; dan Bentuk kegiatan “Patroli Pengawasan Kawal Hak Pilih” lainnya yang disesuaikan dengan kearifan lokal dan peta kerawanan wilayah masing-masing. Sebagai informasi, Patroli Pengawasan Kawal Hak Pilih ini akan dilaksanakan selama masa tahapan pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih hingga hari pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024. (ap)
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri khawatir dengan kondisi Indonesia yang terlalu nikmat terjebak di zona nyaman. Kekhawatirannya itu disampaikan Megawati kepada Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. "Saya ngobrol sama Sekjen saya, ini nih, kok bangsa ku udah terlalu nikmat dengan zona nyaman, loh, aku udah khawatir. Nanti suatu saat kalau aku udah ndak ada, terus piye yo, gimana yo?" curhatnya dalam Seminar Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) secara virtual, Rabu (1/6). Megawati khawatir karena RI terbawa arus dunia, khususnya kebarat-baratan. Padahal, menurutnya dari sisi seni dan budaya, bangsa Timur jauh lebih unggul. "Masa kita mau ngikutnya ke barat mulu loh, daris sisi budaya seni, yang namanya Timur itu luar biasa sekali," katanya. Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BOIP) itu juga menyinggung negara besar yang faktanya dihuni oleh warga yang bukan dari bangsanya sendiri. Negara yang disebutkanya Amerika, Australia dan Selandia Baru. "Yang disebut orang Amerika itu orang asli Amerika, kan tidak. Mereka itu kan orang Inggris sebagai penjahat dibuang ke sana," katanya. "Nah Australia aoa? Kan Aborigin. Selandia Baru apa? Mau kita dibegitukan? Kalau saya ndak biar orang tua," tegasnya. (yd)
Lokal
PIFA, Lokal - Sebanyak 325 orang calon jemaah haji asal Kubu Raya, Kalbar siap diberangkatkan ke Tanah Suci. Dalam keterangan resmi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya, Ruslan, menyebutkan bahwa jemaah termuda berusia 22 tahun, sedangkan yang tertua berusia 95 tahun. "Usia tertua calon haji Kubu Raya yakni 95 tahun atas nama Suhadak dari Kecamatan Sungai Ambawang dan calon haji termuda yaitu Syarif M Helmi berusia 22 tahun dari Kecamatan Sungai Raya," ungkap Ruslan. Para calon jemaah haji tersebut disebut Ruslan, telah memenuhi semua syarat yang dibutuhkan untuk menjalankan ibadah haji. Mereka juga dalam kondisi kesehatan yang baik, sehingga sudah siap untuk berangkat "Semua syarat untuk melakukan ibadah haji sudah dipenuhi termasuk syarat istithaahnya. Jadi Insya Allah mereka diharapkan bisa kembali menjaga kesehatannya dan tinggal berangkat saja ke Tanah Suci sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan," ungkapnya. Rencananya, calon haji asal Kubu Raya akan berangkat dari Embarkasi Batam kloter 17 pada tanggal 28 Mei 2024. Mereka akan menginap sehari di Batam sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi pada tanggal 29 Mei. Ruslan juga mengatakan bahwa setiap kloter akan didampingi oleh delapan petugas, termasuk ketua kloter, pembimbing ibadah haji, tim tenaga kesehatan, dan petugas haji daerah. Semua persiapan telah dilakukan dengan harapan agar calon haji lebih siap untuk menunaikan ibadah haji dengan khidmat di Tanah Suci. (ly)