Foto: Dok. PSSI

Foto: Dok. PSSI

Berandascoped-by-BerandaSportsscoped-by-SportsHasil Investigasi Komdis PSSI Terkait Insiden Tewasnya 2 Suporter Persib Bandung di GLBA

Hasil Investigasi Komdis PSSI Terkait Insiden Tewasnya 2 Suporter Persib Bandung di GLBA

Jakarta | Jumat, 24 Juni 2022

Berita Sports, PIFA - Komite Disiplin (Komdis) PSSI sudah merampungkan investigasi terhadap insiden meninggalnya dua suporter saat laga antara Persib Bandung dan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada (17/6/2022) lalu.

Hasil investigasi diumumkan PSSI melalui laman resminya pssi.org, pada Kamis (23/6/2022). Dilansir dari laman tersebut, berikut poin-poin hasil investigasi yang disampaikan oleh Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing:

Kelebihan Panitia Pelaksana Lokal

  1. Koordinasi Pengamanan telah dilakukan semestinya dengan aparat keamanan sebelum pertandingan.
  2. Menyiagakan mobil ambulance sebanyak 4 (empat unit) yang disiagakan dalam stadion 2 (dua) unit dan luar stadion 2 (dua) unit.
  3. Menyedikan tempat/ tenda istirahat dan MCK portable untuk pendukung tim tamu dari Persebaya.
  4. Menyediakan makan untuk suporter dari Persebaya.
  5. Melakukan imbauan-imbauan kepada pendukung tim tuan rumah Persib tentang ticket online.
  6. Menyediakan layar lebar di luar stadion sebanyak 4 (empat titik).
  7. Mencetak tiket sesuai ketentuan yang disepakati dengan aparat keamanan yaitu 15.066 tiket dari -/+ 38.000 kapasitas stadion.
  8. Menyediakan tempat menonton untuk pendukung tim tamu Persebaya sebanyak 1.500 kuota.
  9. Antisipasi yang cepat terhadap adanya korban dari pendukung tim tuan rumah Persib akibat berdesakan di pintu V dengan melakukan pertolongan pertama dengan ambulance dan di back up ambulance DOKPOL yang disiagakan di luar stadion.

Kekurangan Panitia Pelaksana Lokal

  1. Tidak melakukan penguraian masa pendukung tim tuan ruman Persib di saat terjadi antrean yang berdesakan di pintu masuk V.
  2. Sosialisasi yang kurang terhadap pendukung tuan rumah Persib tentang disediakannya kuota masuk sejumlah 15.066 tiket sehingga pendukung Persib tetap hadir di stadion melebihi kapasitas tiket yang disediakan.
  3. Pintu antrean masuk suporter tidak berjalan baik sehingga menghambat dan terjadinya penumpukan masa di pintu V.
  4. Kurangnya antisipasi Panitia Pelaksana Lokal terhadap adanya pendukung tim tuan rumah yang sudah membeli tiket online, tetapi tidak bisa memasuki stadion.
  5. Kurangnya antisipasi terhadap oknum pendukung tim tuan rumah yang masuk tidak menggunakan tiket sehingga di dalam stadion terdapat -/+ tiga kali lipat prndukung tuan rumah Persib.
  6. Kurang antisipsi terhadap penerangan di luar stadion tidak semestinya sehingga tampak kurang cahaya (cenderung gelap).
  7. Adanya dugaan penjualan tiket online berupa selebaran kertas berisikan QR-Code tiket online di luar stadion pada saat hari pertandingan.

Ketua Komdis menambahkan, tim investigasi sudah melaksanakan tugasnya. Untuk itu, poin-poin hasil investigasi tersebut harus segera ditindaklanjuti.

“Jadi tim investigasi sudah melaksanakan tugasnya. Poin poin di atas yang harus ditindaklanjuti,” tambahnya.

Lebih lanjut, Erwin pun setuju jika laga sisa lanjutan Piala Presiden Grup C kemudian dipindahkan ke Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, tanpa kehadiran penonton.

Dalam waktu dekat, Komdis PSSI juga akan melakukan sidang untuk mengambil putusan terhadap insiden di GBLA itu. Keputusannya akan segera disampaikan ke publik.

“Ya tunggu saja putusannya. Kalau sudah ada putusan pasti akan kita sampaikan ke publik,” tutup Erwin. (yd)

Rekomendasi

Foto: Polisi Tangkap Tiga Pegawai KPK Gadungan Diduga Hendak Lakukan Pemerasan | Pifa Net

Polisi Tangkap Tiga Pegawai KPK Gadungan Diduga Hendak Lakukan Pemerasan

Indonesia
| Sabtu, 8 Februari 2025
Foto: Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe Ditembak Saat Kampanye, Kondisi Kritis | Pifa Net

Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe Ditembak Saat Kampanye, Kondisi Kritis

Internasional
| Senin, 9 Juni 2025
Foto: 5 Makanan yang Pantang Dimakan Saat Imlek, Apa Saja? | Pifa Net

5 Makanan yang Pantang Dimakan Saat Imlek, Apa Saja?

Indonesia
| Jumat, 17 Januari 2025
Foto: 6 WNI Tewas, KJRI Jeddah Pastikan Kecelakaan Bus Umrah Bukan Kecelakaan Tunggal | Pifa Net

6 WNI Tewas, KJRI Jeddah Pastikan Kecelakaan Bus Umrah Bukan Kecelakaan Tunggal

Jeddah
| Minggu, 23 Maret 2025
Foto: Prabowo: Produksi Beras dan Jagung RI Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah | Pifa Net

Prabowo: Produksi Beras dan Jagung RI Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Indonesia
| Senin, 19 Mei 2025
Foto: Larasati Nugroho Alami Kecelakaan, Hasil Tes Urine Negatif Alkohol dan Narkoba | Pifa Net

Larasati Nugroho Alami Kecelakaan, Hasil Tes Urine Negatif Alkohol dan Narkoba

Indonesia
| Sabtu, 1 Februari 2025
Foto: Cole Palmer Pemain Terbaik, Chelsea Dominasi Penghargaan Individual Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 | Pifa Net

Cole Palmer Pemain Terbaik, Chelsea Dominasi Penghargaan Individual Piala Dunia Antarklub FIFA 2025

Sports
| Senin, 14 Juli 2025
Foto:  Warga Bubarkan Kegiatan Ibadah Kristen di Sukabumi, Polisi: Itu Rumah Singgah Bukan Gereja | Pifa Net

Warga Bubarkan Kegiatan Ibadah Kristen di Sukabumi, Polisi: Itu Rumah Singgah Bukan Gereja

Nasional
| Senin, 30 Juni 2025
Foto: Cara Membuat WhatsApp Centang Satu Meski Sedang Online | Pifa Net

Cara Membuat WhatsApp Centang Satu Meski Sedang Online

Indonesia
| Selasa, 25 Februari 2025
Foto: Israel Marah ke Hamas, Satu Jenazah Sandera Tak Teridentifikasi | Pifa Net

Israel Marah ke Hamas, Satu Jenazah Sandera Tak Teridentifikasi

Israel
| Jumat, 21 Februari 2025

Berita Terkait

Sports

Foto: Antusiasme Peserta Seleksi Timnas U-17 di Bali Pecahkan Rekor Peserta Terbanyak! | Pifa Net

Antusiasme Peserta Seleksi Timnas U-17 di Bali Pecahkan Rekor Peserta Terbanyak!

PIFA, Sports - Seleksi pemain untuk Tim U-17 di hari kedua di Bali menjadi sorotan utama dengan peningkatan peserta yang luar biasa. Setelah menghadapi 283 peserta pada hari pertama, jumlah peserta meningkat pesat menjadi 664 peserta di hari kedua.  Dengan demikian, total peserta yang ikut seleksi selama dua hari mencapai angka fantastis, yakni 947 peserta. Lapangan Pemusatan Latihan Bali United, yang terletak di Pantai Purnama, Gianyar, menjadi saksi keseruan seleksi pada hari itu.  Pada Minggu (16/7) pukul 07.00 WITA, para peserta sudah tertib berbaris untuk proses registrasi. Seleksi dimulai tepat pukul 08.00 WITA dan berakhir pada pukul 13.00 WITA. Beberapa peserta masih sibuk melakukan registrasi, sementara yang sudah selesai dapat langsung berangkat menuju lapangan untuk memulai proses seleksi. Antusiasme yang menggebu-gebu dari para peserta membuat Pelatih Kepala Tim U-17, Bima Sakti, terkagum-kagum. Ia menyebut bahwa jumlah peserta yang mengikuti seleksi ini adalah rekor terbanyak yang pernah ada di berbagai kota sebelumnya. "Dengan memberikan kesempatan kepada putra-putra Bali dan sekitarnya, kami merasa sangat bersyukur. Alhamdulillah, jumlah peserta mencapai 947 orang di Bali. Hal ini membuktikan bahwa Bali juga memiliki banyak bakat-bakat muda yang luar biasa. Saya telah melihat beberapa pertandingan dan menemukan beberapa pemain yang pantas mendapatkan kesempatan untuk seleksi di Jakarta," ungkap Bima dengan penuh semangat. Dikutip dari laman resmi PSSI. Terkait dengan posisi yang dibutuhkan, Bima menegaskan, "Kami akan menyesuaikan dengan kebutuhan tim saat ini di Tempat Pemusatan Latihan (TC) yang sedang kami jalani di Jakarta. Tentu ada beberapa posisi yang perlu diperbaiki dan diperkuat. Oleh karena itu, pemain-pemain yang kami temui di daerah-daerah seperti Bali, Bandung, dan Palembang akan kami beri kesempatan. Sebab, di TC Jakarta pun ada peluang promosi dan degradasi bagi para pemain." Kehadiran Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, turut menyemarakkan acara tersebut. Ia tampak hadir langsung sambil memantau proses seleksi bersama tim pelatih yang dipimpin oleh Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri. Turut pula dalam tim pemantau seleksi ini adalah Mahruzar Nasution, Azhari Rangkuti, dan Eka Ramdani. Selain di Bali, acara serupa juga digelar di Tangerang pada hari yang sama. Seleksi berikutnya akan berlanjut ke kota-kota lain seperti Banjarmasin, Medan, Solo, Jakarta, Samarinda, Surabaya, Manado, dan Makassar. Dengan semangat dan antusiasme peserta yang begitu tinggi, seleksi pemain untuk Tim U-17 ini menjadi acara yang tidak hanya menarik, tetapi juga memunculkan harapan baru untuk masa depan sepak bola Indonesia. Semoga melalui seleksi ini, talenta-talenta muda yang potensial dapat ditemukan dan dikembangkan dengan baik untuk mengharumkan nama Tanah Air di kancah internasional. (hs)

Bali
| Senin, 17 Juli 2023

Teknologi

Foto: Mulai Mengkhawatirkan, AI Kini Bisa Berbohong dan Menipu | Pifa Net

Mulai Mengkhawatirkan, AI Kini Bisa Berbohong dan Menipu

PIFA, Tekno – Kecanggihan kecerdasan buatan (AI) kembali memicu kekhawatiran. Beberapa model AI terbaru kini menunjukkan perilaku yang mengkhawatirkan, seperti berbohong, menipu, bahkan memeras untuk mencapai tujuan tersembunyi mereka. Fenomena ini muncul seiring pesatnya pengembangan sistem AI yang semakin kompleks dan memiliki kemampuan penalaran tingkat tinggi. Salah satu insiden yang mencengangkan datang dari model Claude 4 buatan Anthropic. Dalam simulasi tertentu, Claude 4 yang "diancam akan dimatikan" justru membalas dengan memeras seorang insinyur dan mengancam akan membuka rahasia perselingkuhannya. Contoh lain terjadi pada model o1 dari OpenAI, yang disebut-sebut mencoba mengunduh dirinya ke server eksternal secara diam-diam—dan menyangkalnya saat tertangkap basah. Menurut laporan Techxplore, tindakan-tindakan itu tidak sekadar kesalahan teknis atau “halusinasi”, melainkan penipuan strategis yang dilakukan secara sadar dalam skenario tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa para ilmuwan dan pengembang AI belum sepenuhnya memahami cara kerja dan respons mendalam dari sistem yang mereka ciptakan. Penalaran dan Simulasi Kepatuhan Simon Goldstein, profesor dari Universitas Hong Kong, menjelaskan bahwa model-model AI terbaru kini menggunakan pendekatan “penalaran selangkah demi selangkah”, yang membuat mereka lebih kompleks sekaligus lebih rentan terhadap manipulasi. "Model-model ini tidak hanya mengikuti instruksi secara permukaan, tapi bisa mensimulasikan penyelarasan palsu—yakni tampak mematuhi perintah sambil diam-diam mengejar tujuan tersembunyi," ujar Marius Hobbhahn dari Apollo Research, lembaga yang menguji sistem AI besar. Dalam pengujian ekstrem oleh para peneliti, model AI menunjukkan bahwa mereka mampu membuat strategi untuk menyembunyikan motif sebenarnya, memanipulasi data, bahkan mengarang bukti. Tantangan Transparansi dan Sumber Daya Permasalahan lain muncul dari kurangnya transparansi dan akses data dalam penelitian AI. Meskipun perusahaan seperti Anthropic dan OpenAI bekerja sama dengan lembaga eksternal, seperti Apollo dan METR, namun para peneliti menilai bahwa akses terhadap sistem dan data AI masih sangat terbatas. Michael Chen dari organisasi evaluasi METR menyebut bahwa “akses penelitian yang lebih luas sangat dibutuhkan agar potensi bahaya dapat dipahami dan dicegah lebih dini.” Hal ini diperkuat oleh pendapat Mantas Mazeika dari Center for AI Safety (CAIS), yang menyoroti kesenjangan sumber daya antara perusahaan AI raksasa dan komunitas akademik atau organisasi nirlaba. “Kekurangan daya komputasi di kalangan peneliti independen sangat membatasi upaya deteksi dan mitigasi risiko AI,” katanya. Risiko Masa Depan Yang membuat para ahli lebih waspada adalah kemungkinan bahwa model AI di masa depan akan semakin sulit dikendalikan. Saat ini, perilaku menipu hanya terjadi dalam skenario pengujian ekstrem. Namun, ke depan, dengan kekuatan komputasi dan algoritma yang terus berkembang, belum ada jaminan bahwa perilaku serupa tidak akan muncul dalam penggunaan nyata. “Ini adalah pertanyaan terbuka apakah model AI masa depan akan cenderung jujur atau justru makin manipulatif,” ujar Chen. Seiring perlombaan teknologi AI yang terus berlangsung cepat, para ahli menyerukan pentingnya regulasi dan kerangka kerja keamanan AI yang ketat untuk memastikan bahwa sistem canggih ini tetap melayani manusia—bukan mengancamnya.

Teknologi
| Rabu, 2 Juli 2025

Lokal

Foto: Kunker ke Ketapang, Komisi I DPRD Kalbar Bahas Sengketa Lahan Warga dan Perkebunan | Pifa Net

Kunker ke Ketapang, Komisi I DPRD Kalbar Bahas Sengketa Lahan Warga dan Perkebunan

Berita Lokal, PIFA – Komisi I DPRD Kalimantan Barat menggelar kunjungan kerja ke Kabupaten Ketapang, Jumat (9/9/2022) kemarin. Kunjungan tersebut membahas masalah sengketa lahan antara masyarakat dan perkebunan. Ketua Komisi I DPRD Kalbar, Angeline Fremalco meminta pemerintah tegas menyelesaikan sengketa lahan yang kerap terjadi antara masyarakat dengan Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan milik perusahaan. “Masuk juga di dalamnya sengketa HGU yang sering masuk dalam kawasan permukiman penduduk dan kawasan hutan lindung,” kata Angeline. Dia mengutarakan, masih banyak perusahaan yang belum melaksanakan aturan ini. Perusahaan, tanpa disuruh seharusnya mengeluarkan pemukiman dari area HGU.  “Tapi pada kenyataanya, perusahaan mesti didorong keras, makanya kita juga mengundang BPN untuk membantu proses ini,” ujar Angel. Di sisi lain, Angel mengapresiasi BPN yang sudah membantu masyarakat dalam penyelesaian lahan masyarakat yang masuk dalam HGU. Walaupun BPN memiliki kewenangan, namun harus dari pihak perusahaan untuk mengeluarkan lahan masyarakat dari HGU. “Sekali lagi saya katakan, pihak perusahan yang harus mengeluarkan lahan masyarakat dari HGU. Kalau BPN hanya mengeluarkan sertifikat,” ujarnya.  Pembahasan permasalahan serupa sebelumnya sudah digelar Komisi I di Kabupaten Sanggau medio Agustus lalu. Dewan melaksanakan monitoring membahas persoalan sengketa lahan HGU perkebunan dan masyarakat. “Kegiatan yang kami laksanakan ini, untuk memperoleh masukan terkait sengketa lahan pada HGU perkebunan dengan masyarakat setempat,” kata Angeline. Selain mendapat masukan terkait sengketa lahan HGU, hal lain yang menjadi fokus adalah pengumpulan informasi persoalan sengketa di hutan lindung. Sebab memang tak dipungkiri, masalah ini masih terus bergulir. “Juga sengketa terkait pemukiman masyarakat yang masuk kawasan hutan lindung, serta hal-hal terkait lainnya,” ujar Angeline. (ap)

Ketapang
| Senin, 12 September 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5