Hasil Liga Champions: Dortmund dan Aston Villa Menang, Tapi Gagal Melaju ke Semifinal
Inggris | Rabu, 16 April 2025
Hasil Liga Champions, Barcelona dan PSG lolos ke semifinal, sementara Dortmund gagal lantaran kalah agregar. (X @BVB)
Inggris | Rabu, 16 April 2025
Lokal
Berita Kubu Raya, PIFA - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya bersama Kayong Utara menandatangani kesepakatan bersama, tentang kerja sama penyelenggaraan urusan pemerintah daerah Kabupaten, dengan pengoperasian Kapal Motor Penumpang (KMP) Merawan II untuk melayani penyeberangan lintas kabupaten. Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan di atas KMP Merawan II, tepat di titik nol sungai yang terbentang sepanjang 850 meter antara Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya dengan Kecamatan Seponti Jaya, Kabupaten Kayong Utara, pada Rabu (23/02/2022). Dengan ditandatangani kesepakatan ini, maka PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) cabang Kalimantan Barat (Kalbar) secara resmi mengoperasikan KMP Merawan II untuk melayani penyeberangan lintas kabupaten. Menurut Bupati Muda Mahendrawan, kesepakatan ini dilakukan untuk mempermudah akses masyarakat di dua kebupaten itu, dalam melakukan jual beli hasil pertanian, perikanan dan perkebunan. Baik dari Kabupaten Kubu Raya ke Kabupaten Kayong Utara maupun sebaliknya. “Ini merupakan titik berangkat kita bersama, agar ke depan hubungan antara dua kabupaten di Kalbar ini bisa lebih baik dalam memberikan peluang untuk masyarakatnya. Kita sudah berfikir jauh ke depan, agar generasi kita di dua kabupaten ini jauh lebih berkualitas,” kata Bupati Muda Mahendrawan usai menandatangani kesepakatan bersama saat diwawancarai PIFA. Bupati Muda meyakini, baik pemimpin di Kubu Raya maupun pemimpin di Kayong Utara sama-sama punya tekad dan mampu memberikan sesuatu yang berdampak dan dapat dikenang oleh anak cucu ke depannya. “Hari ini, merupakan hari kita mengukir sejarah dan tidak sekedar mengekor sejarah, karena sejarah harus kita fahami dan kita ketahui. Saya bangga dengan inisiatif dari desa-desa dan warga di dua kecamatan ini, karena ini muncul dari rasa panggilan nurani dan tanggung jawab,” ujarnya. Menurut Bupati Muda, kehadiran KMP Merawan II yang menghubungkan dua kecamatan akan memberikan peluang bagi dua kabupaten ini yang memiliki areal lahan pertanian dan holtikultura yang luas apalagi memiliki sumber perikanan. “Ini tidak akan pernah habis, jika benar-benar dimanfaatkan ini berkelanjutan dan bisa memberikan dampak yang besar bagi masyarakat,” ujarnya. Sementara itu, ditempat yang sama Bupati Kayong Utara Citra Duani mengapresiasi Pemkab Kubu Raya, khususnya Bupati Kubu Raya, karena telah menyatukan dua kabupaten di tengah sungai di atas Kapal Feri Merawan II. Dengan hadirnya kapal feri ini, tentunya memberikan kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat Kayong Utara. “Dengan adanya perjanjian kerja sama yang kita lakukan hari ini, merupakan monumental tersembunyi antara Kabupaten Kayong Utara dengan Kabupaten Kubu Raya,” ujarnya. Bupati Citra menambahkan, ke depannya masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga melakukan kerjasama yang selama ini sudah terjalin, khusunya hubungan perdagangan. “Saat ini, pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Seponti Jaya ini jauh lebih maju dari sebelumnya dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya juga luar biasa,” tutupnya. (ja)
Lifestyle
PIFA, Lifestyle - Saat ini, Indonesia tengah dilanda cuaca panas terik. Salah satu cara untuk meredam suhu panas dalam tubuh akibat terpapar sinar matahari dengan menikmati minum yang dingin-dingin dan menyegarkan. Di Pontianak ada sejumlah minuman khas yang pas untuk menghilangkan dahaga dan mengembalikan tenaga di kala cuaca panas terik. Berikut di antaranya: 1. Es Lidah Buaya Pontianak yang dikenal sebagai penghasil lidah buaya unggulan di Indonesia. Tak hanya diolah menjadi dodol atau permen, lidah buaya juga bisa diolah menjadi minuman yang menyegarkan. Untuk membuat minuman, pertama-tama lidah buaya dibersihkan dan dipotong dadu-dadu lalu dicampurkan sirup, biji selasih, dan es batu. Rasanya segar dan punya manfaat baik bagi kesehatan 2. Ce Hun Tiao/Ce Hun Tiaw Minuman khas Pontianak ini disebut es campur ala Pontianak. Isinya berupa kacang merah, cincau dipotong dadu, jelly bening panjang, ketan hitam dan sepotong bongko atau kue hijau. Semua bahan-bahan tersebut ditumpuk dengan es serut dan disiram kuah santan. 3. Es Jeruk khas Pontianak Jeruk Pontianak terkenal manis dan segar, ketika dijadikan minuman hanya cukup ditambahkan es batu dan dilarutkan dengan air rasanya sudah sangat enak. Es jeruk Pontianak cocok dinikmati saat cuaca panas terik. 4. Es Krim Angi Pontianak juga punya es krim khas yaitu Es Krim Angi yang disajikan pada sebuah batok kelapa muda. Kelapanya dibentuk menyerupai mangkok berisi 3 macam es krim dengan varian rasa berbeda-beda. Es Angi disajikan dengan potongan jelly panjang dan kacang merah, rasanya segar, manis, dan gurih dalam satu porsi. 5. Kembang Tahu Sesuai namanya bahan yang digunakan makanan sekaligus minuman ini, yaitu tahu. Tahu yang digunakan biasanya bertekstur sangat halus sehingga terasa meleleh di mulut. Kembang tahu bisa disajikan dalam keadaan panas dan dingin. Satu hal yang bikin ketagihan adalah kuahnya yang bercita rasa manis. Ini didapat dari gula aren dan campuran jahe yang menambah aroma dalam minuman khas satu ini. Kembang tahu juga bisa dicicipi dengan berbagai varian, seperti kembang tahu kacang, original, dan kacang keju. (ly)
Lokal
PIFA, Lokal - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI menanggapi pemulangan 25 orang warga Indonesia korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang sempat disekap di wilayah konflik Myanmar. Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM RI, Putu Elvina menyebutkan pihaknya menyoroti agar kejadian ini ke depan tidak kembali terulang. Hal tersebut yang mesti menjadi konsen pihak terkait sehingga memutus rantai perdagangan orang. "Dalam potret persoalan ini yang kami harapkan tidak terjadi keberulangan. Karena banyak kasus, setelah dipulangkan mereka kembali lagi. Besok ditangkap, masuk lagi," katanya di Pontianak, Jumat (26/5/2023). Maka itu, dia meminta pemerintah daerah dan stakeholder terkait dan pemangku kebijakan melakukan intervensi terhadap faktor pendorong terjadinya TPPO. Misalnya kemiskinan, pengangguran, lapangan pekerjaan, kawin kontrak dan lainnya. "Ini tidak dapat dihentikan jika mereka tidak dapat pekerjaan di lokal. Maka itu butuh intervensi dari pemerintah. Bagaimana pemerintah daerah di tempat korban berasal dan wilayah transit mendorong intervensi tersebut," katanya. Putu menerangkan penanganan 25 orang korban TPPO Myanmar yang telah dipulangkan tersebut, sejauh ini sudah dalam tahapan penanganan dan pemulihan. Hal ini menjadi kewenangan BP2MI yang memiliki porsi cukup besar. Sementara untuk penanganan hukum kasus ini, sudah selesai karena posisi pelaku yang berada di luar negeri. Dalam hal ini, penuntasan itu menjadi salah satu kendala karena lokasi peristiwa TPPO ini terjadi tidak di Indonesia. "Proses hukumnya sudah tidak ada. Karena sulit dibuktikan lantaran terjadi di luar negeri. Beberapa kasus TPPO yang menyulitkan penegak hukum karena lokusnya di luar negeri. Sehingga mereka kesulitan mengidentifikasi pelaku. Apa yang bisa mereka lakukan adalah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum di sana," paparnya. Mereka yang dipulangkan tersebut, sesuai regulasi akan ditampung sementara waktu di shelter BP2MI. Kemudian selanjutnya baru akan dipulangkan ke daerah masing-masing ketika sudah menuntaskan rehabilitasi yang dilakukan oleh pihak berwenang. (ap)