Kasus penganiayaan santri sampai tewas di Kediri. (Republika.co.id)

PIFA, Nasional - Duka mendalam menyelimuti keluarga BB (14), seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hanifiyah, Kediri. BB dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (23/2) lalu, diduga akibat penganiayaan yang dilakukan oleh empat orang seniornya di pondok tersebut.

Salah satu fakta menyedihkan adalah salah satu pelaku penganiayaan tersebut ternyata adalah sepupu korban sendiri. Suryanto, paman korban, mengungkapkan rasa tak percaya atas kejadian tragis ini.

"Saya tidak habis pikir, kenapa dia tega memukul BB. Mereka kan sepupu," ujar Suryanto dengan nada lirih, saat mendatangi Ponpes Al Hanifiyah.

Ibu korban, Suyanti, juga terkejut atas peristiwa ini. AF, sepupu korban, telah mengakui kepada Suyanti bahwa dia turut serta dalam penganiayaan tersebut. Bagian tubuh korban yang dipukul AF, antara lain pundak kanan kiri, dada, dan dagu.

Rasa sedih dan pilu tidak terbendung oleh Suyanti saat ia mengenang kejadian tragis ini. Apalagi, fakta lain yang terungkap bahwa Ponpes Al Hanifiyah, sebagai lokasi kejadian, ternyata tidak memiliki izin operasional. 

Jenazah Bintang telah diautopsi, dan pihak kepolisian terus mendalami kasus ini. Para pelaku penganiayaan di Ponpes Al Hanifiyah terancam hukuman berat sesuai dengan Undang-Undang (UU) tentang Perlindungan Anak. (ad)

PIFA, Nasional - Duka mendalam menyelimuti keluarga BB (14), seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hanifiyah, Kediri. BB dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (23/2) lalu, diduga akibat penganiayaan yang dilakukan oleh empat orang seniornya di pondok tersebut.

Salah satu fakta menyedihkan adalah salah satu pelaku penganiayaan tersebut ternyata adalah sepupu korban sendiri. Suryanto, paman korban, mengungkapkan rasa tak percaya atas kejadian tragis ini.

"Saya tidak habis pikir, kenapa dia tega memukul BB. Mereka kan sepupu," ujar Suryanto dengan nada lirih, saat mendatangi Ponpes Al Hanifiyah.

Ibu korban, Suyanti, juga terkejut atas peristiwa ini. AF, sepupu korban, telah mengakui kepada Suyanti bahwa dia turut serta dalam penganiayaan tersebut. Bagian tubuh korban yang dipukul AF, antara lain pundak kanan kiri, dada, dan dagu.

Rasa sedih dan pilu tidak terbendung oleh Suyanti saat ia mengenang kejadian tragis ini. Apalagi, fakta lain yang terungkap bahwa Ponpes Al Hanifiyah, sebagai lokasi kejadian, ternyata tidak memiliki izin operasional. 

Jenazah Bintang telah diautopsi, dan pihak kepolisian terus mendalami kasus ini. Para pelaku penganiayaan di Ponpes Al Hanifiyah terancam hukuman berat sesuai dengan Undang-Undang (UU) tentang Perlindungan Anak. (ad)

0

0

You can share on :

0 Komentar