Heboh Oknum Polisi Ancam Tembak Karyawan Toko di Tebing Tinggi
Sumatera Utara | Rabu, 18 Desember 2024
Oknum polisi mengancam tembak karyawan toko di Tebing Tinggi, Sumatera Utara. (Kolase: Democrazy News)
Sumatera Utara | Rabu, 18 Desember 2024
Lokal
PIFA, Lokal - Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-27 tahun ini telah memberikan kesempatan bagi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, di bawah kepemimpinan Bupati Muda Mahendrawan, untuk merenung dan menegaskan komitmennya terhadap pengembangan wilayah ini. Dalam upacara peringatan yang digelar di halaman kantor Bupati Kubu Raya pada hari Selasa (2/5/2023), Bupati Muda Mahendrawan menekankan pentingnya mengoptimalkan otonomi daerah sebagai tonggak dalam perjalanan pembangunan daerah ini. Bupati Muda Mahendrawan menyoroti bahwa setelah 27 tahun berlalu sejak penerapan otonomi daerah, langkah berikutnya adalah menggarap otonomi desa. Ini bukan sekadar rencana, melainkan sebuah visi yang terdokumentasi dalam visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Otonomi desa adalah langkah penting yang akan memberikan kebebasan bagi desa-desa di Kubu Raya untuk mengakselerasi pembangunan mereka sendiri. Muda Mahendrawan juga menyampaikan harapannya agar Aparatur Sipil Negara (ASN) berperan lebih aktif dalam melayani masyarakat dan menciptakan peluang-peluang yang dapat meningkatkan kualitas hidup banyak orang. Dia menekankan pentingnya langkah-langkah yang tepat, cepat, dan efektif dalam pelaksanaan tugas-tugas mereka. "Kita harus menghindari hal-hal yang tidak relevan dan hanya menghabiskan waktu dan energi kita," tegasnya. Dalam konteks ini, Bupati menginginkan fokus yang tajam dalam pencapaian tujuan pembangunan. Dalam pandangannya, pelaksanaan otonomi daerah adalah bentuk pengakuan dari pemerintah pusat terhadap kemandirian daerah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan daya saing daerah, serta memberdayakan masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai garda terdepan dalam reformasi pelayanan publik, ASN Kubu Raya diingatkan untuk mengenang sejarah pembentukan Kubu Raya yang didasarkan pada aspirasi masyarakat untuk mencapai keadilan. ASN diharapkan memiliki orientasi kerja yang jelas dengan niatan untuk melayani masyarakat dengan penuh tanggung jawab. "ASN harus selalu menjalankan kewajiban mereka sebelum mengharapkan hak-hak mereka. Namun, kewajiban itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya," ujar Bupati. Selain itu, Muda Mahendrawan mengajak ASN untuk menginternalisasi orientasi kerja yang berfokus pada kepentingan dan kebutuhan masyarakat Kubu Raya. "Kita bekerja di Kubu Raya, kita juga harus mencintai daerah ini dengan sepenuh hati dan pikiran," tambahnya. Menurutnya, ASN akan merasakan kebahagiaan sejati saat mampu mewujudkan kebahagiaan dalam kehidupan masyarakat. "Semoga ini menjadi tekad kita ke depan, karena tantangan yang dihadapi saat ini sangat besar, terutama dalam konteks menuju otonomi desa," tandasnya. Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, dengan tegas menggambarkan pentingnya otonomi daerah sebagai wahana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengakselerasi pembangunan. Melalui komitmen dan kerja keras ASN dan semua elemen masyarakat Kubu Raya, semoga tujuan mulia ini dapat tercapai dan memberikan manfaat nyata bagi wilayah ini. (ad)
Lokal
PIFA, Lifestyle - Menyajikan makanan di hari pertama lebaran merupakan tradisi yang tak boleh dilewatkan. Selain sudah menjadi sebuah tradisi, makanan dapat merekatkan keluarga dan membuat suasana Idulfitri semakin meriah. Di Pontianak, Kalimantan Barat ada beberapa makanan khas yang hanya dibuat saat perayaan Hari Raya Idulfitri saja. Apa saja? Berikut ini diantaranya : 1. Lemang Lemang adalah makanan tradisional yang kerap muncul hanya di bulan Ramadan dan Idulfitri. Terbuat dari ketan putih yang dicampur dengan santan kelapa dan kacang merah, kemudian dimasak dalam bambu hingga matang. 2. Kue Lapis Sambas Kue lapis atau kue basah menjadi sajian utama di berbagai perayaan di Kalimantan Barat, termasuk Idulfitri. Tersedia berbagai varian seperti lapis belacan, lapis susu, dan lapis legit. 3. Tapai Menaon Tapai menaon adalah panganan khas warga Pontianak yang hanya hadir saat Hari Raya. Terbuat dari ketan putih atau hitam yang terkadang diberi pewarna hijau. 4. Patlau Mirip dengan lemper dan lontong, Patlau sering dihidangkan saat Hari Raya Islam seperti Idulfitri. Terbuat dari beras ketan dan santan, dimasak dengan cara direbus. 5. Ketupat Colet Ketupat colet adalah sajian khas Kabupaten Ketapang. Ketupat direbus dengan santan dan disajikan dengan bumbu cocolan rendang daging, memberikan cita rasa asin, gurih, dan kaya rempah-rempah. Inilah beberapa makanan khas Pontianak yang selalu hadir saat merayakan Lebaran, menciptakan kelezatan dan kehangatan dalam momen bersama keluarga di Hari Raya Idulfitri. (ly)
Internasional
PIFA, Internasional - Sebanyak 11 orang meninggal dan 20 orang lainnya dilaporkan hilang setelah topan melanda wilayah selatan Brasil pada Sabtu (18/6) waktu setempat. Korban tersebut dikonfirmasi oleh Pemerintah negara bagian Rio Grande do Sul. "Menurut kantor cabang Perlindungan dan Pertahanan Sipil negara bagian, 11 orang tewas akibat dampak topan itu," tulis pernyataan tersebut, dikutip PIFA dari AFP. Selain korban tewas, 18 orang dilaporkan hilang di Caraa dan dua orang lainnya hilang di wilayah Tres Forquilhas. Selama topan berlangsung sejak Kamis dan Jumat pekan ini, sekitar 2.330 orang mengalami kerusakan rumah dan 602 orang dievakuasi dari daerah yang berisiko. Gubernur Rio Grande do Sul, Eduardo Leite, bersama pejabat pemerintah dan tim penyelamat, mengunjungi daerah yang terdampak paling parah dengan menggunakan helikopter pada Sabtu ini. Di Caraa, salah satu kota yang terdampak parah, Leite mengunjungi pusat komunitas yang digunakan untuk menampung ratusan orang yang rumahnya rusak akibat badai. "Situasi di Caraa sangat mengkhawatirkan kami. Sangat penting bahwa kami dapat dengan cepat memetakan daerah-daerah utama yang terkena dampak dan mengidentifikasi orang-orang yang membutuhkan bantuan," ujar gubernur dalam pernyataan resminya. Leite juga menyebutkan bahwa petugas pemadam kebakaran negara bagian telah menyelamatkan sekitar 2.400 orang dalam dua hari terakhir. "Tujuan utama kami saat ini adalah melindungi dan menyelamatkan nyawa manusia. Menyelamatkan orang-orang yang terisolasi, menemukan yang hilang dan mendukung keluarga," terangLeite. Brasil telah mengalami serangkaian bencana cuaca mematikan dalam beberapa tahun terakhir, yang menurut para ahli diperparah oleh perubahan iklim. Pada bulan Februari, setidaknya 65 orang meninggal ketika hujan deras menyebabkan banjir dan tanah longsor di negara bagian Sao Paulo bagian tenggara Sao Paolo. (yd)