Heri Mustamin: Sinergi Kuat, UMKM Kalbar Makin Melesat Jika Midji-Didi Menang!
Kalbar | Selasa, 12 November 2024
Anggota DPRD Kalbar Heri Mustamin (Foto: Tim Media Midji-Didi)
Kalbar | Selasa, 12 November 2024
Lokal
PIFA, Lokal - Wakil Bupati Kapuas Hulu Ir. Wahyudi Hidayat, S.T. menghadiri dan memberikan paparan terkait kesiapan Kapuas Hulu menjadi tuan rumah Festival Lestari pada tahun 2026 di Rapat Umum Anggota Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center. Pada kesempatan yang sama, Ir. Wahyudi Hidayat juga menyampaikan materi tentang Sustainable District Outlook: Transformasi Kabupaten dalam Pengembangan Model Inovasi Area Konservasi Berbasis Keanekaragaman Hayati. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 9 Juli 2024. Wahyudi Hidayat menyatakan bahwa Kabupaten Kapuas Hulu di Kalimantan Barat siap menjadi tuan rumah untuk Festival Lestari ke-6 pada tahun 2026 yang akan dihadiri oleh anggota Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) se-Indonesia. "Kapuas Hulu siap jadi tuan rumah, sebab lewat festival lestari itu nantinya kita dapat mempromosikan potensi alam seperti tempat wisata, UMKM, maupun potensi produk unggulan Kapuas Hulu," kata Wahyudi Hidayat, seperti dikutip dari ANTARA, Rabu. Wahyudi menjelaskan bahwa forum Lingkar Temu Kabupaten Lestari adalah bentuk komitmen dan usaha untuk menjaga alam secara berkelanjutan. Forum ini juga menjadi wadah inovasi dan kreativitas bersama jejaring mitra dalam rangka membentuk kemandirian daerah, yang esensinya adalah otonomi daerah yang lestari dan mandiri. Sebagai informasi di Kalimantan Barat, ada tiga kabupaten yang tergabung dalam LKTL, yaitu Kabupaten Kapuas Hulu, Sanggau, dan Sintang. (yd)
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Rahmad Darmawan, menilai Ole Romeny bisa menjadi solusi bagi lini depan Skuad Garuda. Pemain berusia 24 tahun itu resmi menjadi Warga Negara Indonesia setelah mengucapkan sumpah pewarganegaraan pada 8 Februari 2025 di London, Inggris. Debutnya bersama Timnas Indonesia diharapkan segera terjadi, terutama menjelang laga melawan Australia pada 20 Maret 2025 di Sydney Football Stadium dalam lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026."Untuk striker saya berharap pada Ole Romeny," ujar Rahmad Darmawan dalam kutipan dari YouTube Arya Sinulingga. "Sebab masalah kita itu tidak punya striker komplet di dalam strategi," lanjutnya.Rahmad menekankan bahwa Timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert memerlukan sosok penyerang yang serbabisa dan mampu mengoptimalkan setiap peluang. Ia menilai Romeny bisa menjadi jawaban atas kekurangan di lini depan, terutama dalam eksekusi serangan yang membutuhkan striker dengan kemampuan individu tinggi."Striker itu pemain yang paling tidak mudah karena tidak punya ruang yang lebar karena dilapisi dua bek tengah lawan, ada juga pemain nomor 6 dari lawan," jelas Rahmad. "Oleh karena itu butuh striker komplet sebagai target man atau pemain yang punya kemampuan individu dalam eksekusi bola."Meski demikian, ia mengingatkan agar Timnas Indonesia tidak hanya bergantung pada Ole Romeny. Rahmad menyarankan agar Patrick Kluivert tetap menyiapkan alternatif di lini serang, termasuk Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen, Hokky Caraka, dan Ramadhan Sananta."Kehadiran Ole Romeny adalah jawaban, tapi kita harus siapkan pemain lain di posisi itu antara Struick atau Ramadhan Sananta," tegasnya.Timnas Indonesia masih memiliki empat pertandingan tersisa di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Setelah menghadapi Australia, Skuad Garuda akan bertemu Bahrain pada 25 Maret 2025, sebelum menghadapi China dan Jepang pada Juni 2025.
Lokal
Briptu Dikta, seorang Polisi Wanita (Polwan) asal kota Pontianak, Kalimantan Barat akan berangkat ke Bangui, Afrika Tengah menjadi bagian dari Pasukan PBB dalam misi kemanusiaan. Sulung dari tiga bersaudara itu, menjadi satu-satunya Polwan Polda Kalbar yang terpilih sebagai anggota Pasukan Perdamaian pada Satuan Tugas Garbha Bhayangkara Fpu 3 Minusca. Putri dari pasangan Suhardi dan Rosalia itu, sejak umur 8 tahun sudah ditinggal ayahnya mengais rejeki sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Penang, Malaysia. Ia bercerita, sejak 17 tahun belakangan, kadang setiap setahun ayahnya mendapat cuti untuk berkumpul bersama keluarga di Pontianak. Namun pernah juga hampir 3 tahun ayahnya tidak mendapatkan cuti. Dari kecil hingga sekarang Briptu Dikta sudah terbiasa hidup mandiri. Belajar menerima situasi dan berlapang dada manjalani hari-hari sulit membentuk mental tangguh yang menjadikannya seperti saat ini. “Motivasi terbesar saya untuk mengikuti misi ini adalah orangtua saya. Ayah saya hanyalah tamatan Sekolah Teknik Mesin yang rela meninggalkan keluarganya untuk bekerja di negeri orang, dan Ibu saya hanya tamatan Sekolah Dasar yang sehari-hari bekerja sebagai penjahit rumahan. Saya adalah anak sulung dari 3 bersaudari, selain sebagai tulang punggung keluarga saya juga adalah contoh dari adik-adik saya. Saya akan selalu memberikan yang terbaik untuk keluarga saya,” ujar Briptu Dikta. Oleh rekan-rekannya, ia dikenal multitalent karena memiliki 3 kemampuan berbahasa diantaranya Bahasa Inggris, Mandarin dan Perancis. Selain itu, ia juga piawai dalam bernyanyi dan bermain alat musik. Saat ini, Briptu Dikta masih menjalani latihan pra penugasannya di Pusdik Lalu Lintas Serpong hingga menjelang penugasan ke Afrika pada bulan September mendatang.